Pengurus DPP Golkar ini pilih mundur jika partai tetap usung Ahok
Merdeka.com - Keputusan Partai Golkar mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat tampaknya tidak diikuti oleh seluruh kader partai. Salah satu kader yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Bidang Energi dan Energi Terbarukan DPP Golkar Deddy Arianto menolak keputusan partai untuk mendukung Ahok di Pilgbub DKI Jakarta.
Deddy mundur dari jabatannya jika Partai Golkar tetap mendukung Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Dia beralasan, selain Ahok tidak sesuai dengan keyakinan dirinya, pernyataan Ahok soal surat Al Maidah ayat 51 dinilai telah melukai hati umat muslim.
"Pertama tidak sesuai dengan aqidah saya. Ahok telah melukai perasaan umat muslim. Karena sebelumnya, beberapa kader partai sudah membuat rilis meminta DPP Golkar untuk mempertimbangkan kembali dukungan terhadap Ahok. Karena itu tak digubris. Ahok telah melukai umat muslim, saya nyatakan mundur dari kepengurusan Partai Golkar," kata Deddy saat dihubungi, Senin (10/10).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
Deddy mengibaratkan sikap untuk mengikuti keputusan Golkar mendukung Ahok sama saja dengan memintanya membelot dari ajaran Islam.
"Kalau bahasa kasarnya saya bilang ke DPP masa partai nyuruh saya pindah agama, saya mau. Kalau ini kan bicara masalah keyakinan. Kalau saya masih bertahan di kepengurusan, artinya saya masuk dalam golongan mereka. Itu menurut keyakinan yang saya yakini, artinya saya pindah agama. Jadi saya tak bisa. Saya harus mundur," jelasnya.
Kendati akan mundur dari jabatan di kepengurusan, Deddy mengaku akan tetap menjadi kader Golkar. Namun jika Partai Golkar harus mencopot keanggotannya, Deddy siap menerima resiko itu.
"Jadi saya enggak mundur dari Golkar. Kalau pun ada sanksi dari DPP penarikan kartu anggota Golkar, itu hak partai. Saya terima resiko apapun," tegasnya.
Deddy mengklaim hanya dirinya yang berani mundur dari kalangan pengurus DPP Golkar karena berbeda pandangan politik soal jagoan di Pilgub DKI.
"Pengurus cuma saya, kalau yang lain bukan pengurus. Ada yang pengurus tapi dia lebih baik diam. Jadi dia tetap ada di dalam tapi itu sah saja. Yang pengurus cuma saya saja yang berani mengundurkan diri," tukasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengaku mempunyai empat alasan mundur dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaErick menilai keputusan Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina mendukung Ganjar merupakan bentuk demokrasi.
Baca Selengkapnya