Penjelasan pemilik tumpukan sembako di Kalideres, bukan buat Pilgub
Merdeka.com - Panitia Pengawas Jakarta Barat (Panwas Jakbar) dinilai telah berhalusinasi menyebut ada tumpukan sembako yang disiapkan salah satu tim paslon Cagub dan Cawagub DKI. Atas hal itu, Panwas Jakbar dilaporkan ke Polres Jakarta Barat.
Tumpukan sembako itu disebut untuk bakti sosial (baksos) Isra Miraj 24 April 2017. Bukan berkaitan dengan Pilgub DKI 2017. Karena itulah, pihak yang merasa dirugikan melaporkan hal ini ke polisi.
"Panwas telah menghalangi orang berbisnis, dengan mengadukan pengusaha Ferry Alfiand ke Polsek Kalideres. Akibatnya, keenam truk pengangkut sembako hingga kini masih ditahan di Polsek," ungkap Ferry Simanullang, pengacara yang mewakili Ferry Alfiand dalam siaran tertulisnya, Selasa (18/4).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
Simanullang mengatakan, Panwas telah mempolitisasi aktivitas orang yang sedang berbisnis secara legal. Ada truk mengangkut sembako, lalu Panwas langsung berasumsi sembako yang akan dibagikan dalam rangka Pilkada Jakarta.
"Sedikit pun tidak ada petunjuk bahwa sembako hendak dibagikan menjelang Pilkada. Jadi Panwas yang berhalusinasi sendiri, membangun konstruksi berpikir tanpa landasan sama sekali. Panwas membuat masyarakat tersesat," tegas Simanullang dengan nada kesal.
Kejadian sesungguhnya, untuk memenuhi pesanan 24 April, sejak Minggu 16 April Ferry Alfiand sudah membuat persiapan. Ferry memesan minyak goreng, gula dan beras dari tiga vendor. Tentu saja, isi kiriman dari masing-masing vendor adalah sesuai pesanan.
Truk berisi beras, truk lain berisi minyak goreng dan truk lain berisi gula. Semua truk yang berisi muatan yang berbeda, menurunkan muatan di gudang Ferry di Kalideres.
Kemudian sembako dimuat ulang ke dalam truk, supaya muatan berpasang-pasangan, misalnya satu truk berisi 1.000 kantong gula, 1.000 kantong minyak goreng dan sekian kilogram beras. Pesanan yang diterima dan persiapan Ferry Alfiand, keseluruhan bahan sembako adalah untuk 24 April 2017.
Simanullang menegaskan, perbuatan Panwas Jakbar yang diketuai oleh Puadi SPd, menghalangi orang berbisnis dan menimbulkan kerugian. Sejak Minggu (16 April) hingga saat ini, keenam truk berisi sembako masih ditahan Polsek Kalideres.
Panwas secara sepihak berhalusinasi bahwa sembako tersebut ada kaitan dengan Pilkada 19 April 2017, padahal sembako tersebut adalah pesanan untuk 24 April 2017 sehingga tidak berkaitan dengan Pilkada.
"Halusinasi Panwas Jakbar hendaknya segera diakhiri dengan mencabut pengaduan di Polsek Kalideres dan mengeluarkan barang milik Ferry Alfiand. Panwas Jakbar harus meminta maaf kepada yang namanya sudah tercermar di media massa, yaitu meminta maaf kepada Saudara Ferry Alfiand. Panwas Jakbar jangan menghalangi orang berbisnis dan berhenti berhalusinasi demi kepentingan tertentu," kata Simanullang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK mewanti-wanti ada clonflict of interest (COI) dalam penyaluran bansos tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi Ganjar-Mahfud bernama Suprapto menemukan dugaan politik uang dengan pembagian bantuan sosial (bansos) pada masa kampanye Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHasto menuding Golkar DIY menimbun bansos di kantor DPD.
Baca SelengkapnyaKasubbagsumda Bagrenmin DivPropam Polri, AKBP Harto Agung Cahyono mengatakan, kegiatan sosial ini merupakan inisiasi Kadiv Propam Polri
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaTKN anggap kasus Gibran bagi-bagi susu di CFD bentuk framing
Baca SelengkapnyaPolres Rohul membagikan nasi kepada pengguna jalan sekaligus memberi imbauan keselamatan berlalu lintas dan agar menciptakan situasi Pilkada Damai.
Baca SelengkapnyaYusril menyoroti bahwa tidak tertulis siapa pihak yang memiliki wewenang untuk penyelidikan dan penuntutan.
Baca SelengkapnyaPolri menggelar bakti sosial dengan memberikan paket sembako kepada warga kurang mampu di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, Kabupaten Pelalawan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menilai tidak ada putusan apa pun dari Bawaslu Jakarta Pusat soal Gibran bagi-bagi susu pada kegiatan CFD.
Baca SelengkapnyaAKBP Ronald Sumaja melakukan blusukan ke Desa Pulau Belimbing
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan ternyata mengizinkan warga mengambil susu tersebut.
Baca Selengkapnya