Pesan Tegas Jenderal Polisi Jawab Isu Rambo Vs Sambo di Pilkada Jateng, Singgung Etika Jawa 'Unggah Ungguh'
Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta jangan mempertentangkan antara institusi TNI dan Polri dengan istilah Rambo-Sambo.
Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta jangan mempertentangkan antara institusi TNI dan Polri dengan istilah Rambo-Sambo. Istilah tersebut hanya karena calon gubernur yang maju dari TNI (Andika) dan Polri
"Kalau sudah seperti ini bagaimana, ada oknum yang jelek-jelekin polisi gara-gara pilgub, lha adik Pak Andika sendiri polisi. Coba gimana ini?" tanya mantan Kapolda Jateng di hadapan ribuan purnawirawan TNI Polri di Magelang, Kamis (24/10).
Pasangan Gus Yasin ini menambahkan, TNI Polri sejatinya satu keluarga. Oleh sebab itu, Luthfi menegaskan, salah besar kalau ada pihak-pihak yang membenturkan.
"Saya pesan, tidak usah dipikir itu sambo atau rambo. Sebab apa, masalah Jawa Tengah ini banyak, tidak hanya soal rambo dan sambo. Jawa Tengah butuh pemimpin yang merakyat, yang tahu masalah rakyat, tahu bagaimana mencarikan solusinya," ungkapnya.
Dia menegaskan, jangan ada gara-gara konflik yang tidak penting menimbulkan kesedihan. Maka itu, dia mengajak setelah kontestasi harusnya datang rekonsiliasi.
"Ini yang dicontohkan pimpinan kita Pak Jokowi dan diteruskan oleh Pak Prabowo," ujarnya.
Contoh Sikap Politik Prabowo dan Jokowi
Menurut dia, Pilgub Jateng ini merupakan ajang bagi para paslon bertarung tanpa membenci. Sikap politik ini ditunjukkan oleh Prabowo dan Jokowi.
"Yang menjadi pelajaran buat kami dan Gus Yasin. Ini nafasnya Jawa Tengah, Jawanya Jawa, yakni adanya unggah ungguh," jelasnya.
Luthfi bersama Gus Yasin berjanji bakal berusaha menjaga kesejukan politik di Jateng. Bagi dia, Jateng ini bukan sekadar tempat mudik, tetapi rumah untuk tinggal selamanya.
"Kami puluhan tahun termasuk Gus Yasin menjadikan Jateng ini rumah kami. Bukan sekadar tempat mudik yang kadang kita tinggalkan," tutupnya.