Politikus PDIP: Hanya calon pemimpin bodoh yang tidak punya program keumatan
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai hanya calon pemimpin bodoh yang tidak mengutamakan agenda keumatan dalam visi, misi dan programnya 5 tahun ke depan. Sebab, Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim.
Pernyataan Hendrawan menanggapi syarat agar PKB memberikan dukungan kepada Joko Widodo di Pilpres 2019. PKB mensyaratkan Jokowi untuk memprioritaskan agenda keumatan dalam program kerjanya jika terpilih kembali menjadi presiden.
"Gini loh, Indonesia ini 80 persen muslim. Jadi hanya calon (presiden) yang bodoh yang tidak menekankan program-program yang sekali lagi menjangkau umat," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4).
-
Kapan pemilu presiden di Indonesia? Pada 2024 nanti, Indonesia akan dihadapkan pada dua pemilihan umum, pemilihan presiden pada Februari, dan pemilihan kepala daerah pada November.
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Hendrawan mengingat pesan mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas bahwa warga Nahdliyin dan kaum Marhaen adalah orang-orang yang belum mendapatkan dampak dari pembangunan di Indonesia.
"Pak Taufiq Kiemas setiap kali diskusi dengan kami di fraksi selalu mengingatkan 'eh ingat loh, yang belum banyak menikmati kue pembangunan itu kaum Nahdliyin, kaum Marhaen, jadi orang-orang kita ini, itu sebabnya dekat-dekat dengan NU'," terangnya.
Lagipula, menurutnya, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah cukup memberikan perhatian kepada umat Islam. Perhatian itu diwujudkan dalam beberapa program, seperti Bank Wakaf, Kredit Usaha Rakyat, Kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia pintar.
"Loh perhatian untuk segmen ini besar. Itu sebabnya ada bank wakaf, ada kredit usaha rakyat ditekan dari 11 persen tahun ini 7 persen," ungkapnya.
Anggota Komisi XI DPR ini menyarankan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung PDIP harus mengusung program ekonomi kerakyatan. Bentuk programnya bisa alokasi kredit untuk UMKM sampai membangun sistem kesejahteraan sosial.
"Nah tentu sebabnya calon Presiden atau wakil Presiden pertama yang mereka usung adalah ekonomi kerakyatan," tandas Hendrawan.
Ketua DPP PKB Lukman Eddy mengatakan pihaknya juga punya syarat untuk Jokowi ingin mendapatkan hati partainya. Sebab, PKB sebagai partai berbasis Islam mengutamakan agenda keumatan.
Berangkat dari situ, Edy lantas menyinggung soal politisi PDIP Arteria Dahlan yang memaki jajaran kementerian Agama saat rapat kerja bersama bersama Jaksa Agung HM Prasetyo di DPR, Senayan, Jakarta pada Rabu (28/3) lalu.
"Tawaran kita kan dua hal itu, yang paling diprioritaskan adalah agenda keumatan. Kira kira visi misi 5 tahun yang akan datang Jokowi ini mencantumkan agenda keumatan atau tidak. Kalau kerjanya hanya misalnya politisi politisi PDIP hanya maki maki kementerian Agama, Departemen Agama ya bahaya ini," ujar Eddy.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih baik Indonesia dipimpin oleh 'bocah ingusan' dibanding dengan koruptor.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP akan memberikan dukungan kebijakan politik negara yang sesuai dengan perintah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Prabowo menyindir berbagai pihak yang belum mengakui prestasi Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMega juga menyinggung soal pemimpin bodoh yang ingin dipilih.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku sempat tidak mau menjadi presiden jika negara Indonesia penuh kerusuhan dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaNusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan para calon kepala daerah di lebih dari 100 wilayah yang akan diusung di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tiap pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan para calon kepala daerah di lebih dari 100 wilayah yang akan diusung di Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024, Senin (26/8).
Baca Selengkapnya