PSI dan PDIP Saling Sindir soal Pencalonan Kaesang di Depok

Merdeka.com - Wakil Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Depok Icuk Pramana Putra mengaku santai menanggapi kritik Sekretaris DPC PDIP Depok Ikravany Hilman yang mempertanyakan alasan PSI tidak mendorong Giring sebagai kader untuk maju di Pilkada Depok 2024. PSI justru gencar mendorong Kaesang Pangarep menjadi calon Wali Kota Depok, padahal darah politik keluarga Kaesang adalah PDIP.

Ayah Kaesang yang merupakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusung PDIP dalam pemilihan presiden. Kemudian kakak Kaesang yaitu Gibran Rakabuming menjadi Wali Kota Solo juga diusung PDIP. Kaesang sendiri hingga kini masih menjadi incaran banyak pihak, termasuk PSI Depok.

"Menanggapi pernyataan Bang Ikra, kami pengurus PSI Kota Depok santai dan tidak terlalu memusingkan," ucap Icuk, Senin (5/6).

Kendati dikritik PDIP, Icuk mengaku pihaknya tetap jalan. Tujuannya kata dia untuk membawa perubahan di Depok. Bahkan Icuk balik menuding bahwa PDIP Depok merasa terancam dengan upaya PSI.

"Selama ini kan kami ingin membawa perubahan. Kalau begini kan terlihat, tidak hanya PKS yang tidak nyaman. Bahkan PDIP juga merasa terancam," kritiknya balik.

Icuk juga mengingatkan masa Pilkada Depok 2020. Saat itu kata dia, PDIP merapat ke PKS seusai pilkada. Menurutnya ini menyakitkan perasaan relawan yang mendukung Pradi- Afifah saat itu.

"Warga Depok tahu setelah pilkada di hari-hari pertama PDIP yang merapat mesra dengan PKS, tanpa mengindahkan perasaan Pradi-Afifah, relawan, simpatisan. Silakan cek di media," ucapnya.

Dengan kondisi yang ada, Icuk mengaku sudah saatnya PSI memimpin pemilih nasionalis di Depok. Caranya yaitu dengan merebut kemenangan melalui Kaesang.

"Jangan paksakan partai politik menjadi monarki absolut. Kalau mau demokrasi ini maju harus tinggalkan kebijakan yang mendegradasi demokrasi kita," tegasnya.

Di tengah sindiran dan kritik dari PDIP, Icuk mengaku akan terus berjuang. Dia pun mengaku sudah cukup mental menanggapi bullying yang dilontarkan pihak lain.

"Yah santai aja. Namanya kakak tertua mem-bully adiknya wajar, berarti kami cukup siap untuk bertarung," pungkasnya.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com