Ridwan Kamil Keok di Pilgub Jakarta Versi Quick Count, Endorse Jokowi dan Prabowo Enggak Manjur?
Pengamat Politik Ari Junaedi menjabarkan faktor kekalahan RK-Suswono versi Quick Count.
Pasangan calon nomor urut 01 Ridwan Kamil (RK)-Suswono, keok di Pilgub Jakarta versi hitung cepat atau Quick Count. Perolehan suara RK-Suswono kalah dengan paslon nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno.
Pengamat Politik Ari Junaedi menjabarkan faktor kekalahan RK-Suswono versi Quick Count. Pertama, karena mesin partai pendukung RK-Suswono tidak bergerak solid.
"Mesin partai pendukung tidak bergerak optimal memenangkan RK-Suswono. Hal ini terlihat dari PKB dan Nasdem yang justru pemilh partai ini lebih memilih Pram-Doel. Sementara mesin PDIP begitu berjalan maksimal," kata Ari, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (28/11).
Kedua, walaupun PDIP dikeroyok semua partai, isu-isu kampanye yang dimainkan Pram -Doel lebih bisa diterima akal calon pemilih. Sementara, RK-Suswono lebih sering blunder.
"RK-Suswono kerap blunder dalam melontarkan isu kampanye. Soal janda misalnya baik yang dilakukan sengaja oleh Suswono maupun RK dengan gaya bercandaan tidak luput melukai perasaan single parent yang mendengarnya," jelas dia.
Terakhir, sosok yang mendukung RK-Suswono yakni Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto tak membawa pengaruh besar untuk suara RK-Suswono di Jakarta.
Sebab, pemilih di Jakarta lebih realistis untuk memilih calon pemimpinnya.
"Endorse para tokoh untuk RK-Suswono tidak lalu dijual untuk Pulgub Jakarta karena pemilih di Jakarta sangat realistis," tutup Ari.