Saat Partai Ummat Tegaskan Usung Politik Identitas & Anies Baswedan Pilih Kenyataan
Merdeka.com - Partai Ummat secara gamblang menyebut mengusung politik identitas. Hal itu dinilai sebagai upaya yang beradab melawan narasi politik kosong.
"Partai Ummat secara khusus akan melawan dengan cara yang beradab dan elegan narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu politik identitas. Kita akan secara lantang mengatakan 'Ya, kami Partai Ummat dan kami politik identitas'," kata Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi saat membuka rapat kerja nasional Partai Ummat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (13/2).
Sementara itu, Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat Ansufri Idrus Sambo mengatakan konteks politik identitas yang diusung Partai Ummat merupakan landasan perjuangan dalam Islam yang Rahmatan Lil Alamani.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Siapa ayah Anies Baswedan? Rupanya, kecerdasan Anies itu juga berasal dari kedua orangtuanya. Ayah dan ibunya merupakan seorang dosen ternama di dua fakultas populer di Indonesia. Sang ayah yang bernama Rasyid Baswedan merupakan anak dari Abdurrahman.
-
Kenapa Anies Baswedan ingin membentuk partai baru? Anies Baswedan berencana akan membangun partai politik baru atau membentuk ormas, pasca dirinya gagal maju di Pilkada 2024.
-
Mengapa Ilham Habibie diusung Partai Nasdem? 'Saya menduga lebih banyak pada kedekatan historis antara Pak Surya Paloh dan Pak Habibie. Daripada soal reputasi politik. Kalau dari reputasi akademis saya kira tidak perlu dipertanyakan,' tuturnya.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
"Maksud Islam di sini adalah landasan vertikal, pertanggungjawaban perjuangan kita ini bukan kepada manusia, tetapi kepada Allah. Dan nilai Islam yang mengikat, perjuangan kita, nilainya. Tapi rahmat yang mana? Manfaatnya buat semua orang. Supaya ada rujukannya, jadi nilainya itu ada rujukannya. Selama ini kan rujukannya bebas nilai, nah ada rujukannya, yakni Quran dan Sunnah. Jadi tidak bisa sekarang begitu, besok begitu, lusa begitu. Jadi bukan tergantung persepsi orang," bebernya.
Di tempat yang sama, bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmady terkait politik identitas yang saat ini marak diperbincangkan publik. Anies menyebut, dirinya akan menjawab dengan menunjukkan sebuah kenyataan bukan pernyataan.
Dia mencontohkan, saat Pilkada DKI 2017, politik identitas sangat melekat pada dirinya. Namun, dia tak menghiraukannya. Anies membuktikan dengan kinerjanya selama 5 tahun menjadi Gubernur Jakarta.
"Saya pakai pengalaman saja, ketika Pilkada 2017 di Jakarta semua label itu ditempelkan. Tetapi saya sampaikan kami tidak akan menjawab itu semua dengan lisan, karena seluruh pelabelan itu untuk menciptakan persepsi," kata Anies, dalam acara Rapar Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2).
"Saya pilih cara tunjukkan kenyataan, bukan pernyataan. Saya sudah berjalan 5 tahun apakah ada bukti bahwa yang ditudingkan menemukan pembuktiannya," sambungnya.
Dia pun menyebut tak perlu adu argumen untuk membuktikan atas tuduhan politik identitas. Karena, menunjukan kenyataan dalam kinerja akan memberikan efek lebih kuat.
"Jadi kita tidak perlu bertanding pernyataan, kita tunjukkan kenyataan. Karena kenyataan akan memiliki efek persepsi yang lebih kuat dari pernyataan. Ketika berjuang membawa narasi keadilan, maka identitas apapun menginginkan hadirnya rasa keadilan. Dengan begitu tidak masuk jebakan pernyataan," imbuh Anies.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Ummat melihat duet AMIN bisa membawa perubahan dan penyegaran serta perbaikan untuk bangsa dan negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.
Baca SelengkapnyaAdi menilai, bisa saja nantinya AMIN memulihkan status FPI yang sempat dibubarkan
Baca SelengkapnyaAnies berharap dengan dukungan ulama ini, jangkauannya akan semakin meluas.
Baca SelengkapnyaKontrak politik dengan masyarakat itu hal yang biasa dalam praktik modern.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengklaim dirinya dan Anies Baswedan secara tegas menolak politik identitas.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk menyampaikan visi misinya pada Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional.
Baca SelengkapnyaHabib Bahar bin Smith menyatakan, mendukung capres-cawapres yang didukung oleh keputusan Ijtimak Ulama
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut satu, Anies Baswedan diadukan ke Bareskrim Polri oleh kelompok yang menamakan diri Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia.
Baca SelengkapnyaSudirman menyampaikan Pilpres menjadi kontestasi di mana individu memegang kekuatan terbesar sebagai pemilih.
Baca SelengkapnyaAnies bertekad akan membawa perubahan dan tidak akan mengecewakan ulama yang telah mendukung AMIN
Baca Selengkapnya