SBY minta capres tak salah pilih cawapres
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Presiden ke-6 RI, berbagi resep tentang memilih sosok calon wakil presiden yang tepat. Saat ini, calon incumbent Joko Widodo belum menentukan siapa cawapres yang akan mendampinginya di 2019 mendatang.
"Waktu saya memilih dan menentukan, baik Pak Jusuf Kalla maupun Pak Boediono, Allah izinkan pasangan kami berhasil untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Berarti pilihan saya tidak keliru. Tentu harus memilih seorang pendamping capres. Capres itu harus melihat secara utuh. Ya integritasnya, kapasitasnya, mungkin juga chemistry-nya, kecocokannya maksud saya dan kemudian dengan pasangan itu kemungkinan untuk menang besar," ucap SBY dalam akun resmi Facebooknya, Jumat (30/3).
Dia meminta capres tak keliru memilih cawapresnya. "Jangan keliru memilih pasangan yang salah. Kemudian itu tidak berhasil dan itu saya jadikan patokan itu dulu," jelas SBY.
-
Bagaimana Soeharto memilih Wakil Presiden? 'Saya tidak sendiri memilih wakil presiden,' kata Soeharto.Tahun 1983, berdasarkan berbagai pertimbangan, pilihan jatuh pada Jenderal (Purn) Umar Wirahadikusumah.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Bagaimana cara Prabowo memutuskan cawapresnya? 'Kelihatannya memang satu aja itu (pematangan cawapres),' ujar Ketua DPW PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Rabu (18/10). 'Ya harusnya dari kemarin sudah ketemu. Kaya semalam saja saya sudah ke Pak Prabowo dan menginformasikan bahwa 'pak mohon maaf harusnya ada pertemuan antarketum' tapi Pak Prabowo mengatakan 'harus saya menunggu ketum, yaitu Pak Zulkifli Hasan'. jadi artinya beliau memang menunggu pak Zul.'
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia mengingatkan, saat memilih JK maupun Boediono menjadi cawapres pada Pilpres 2004 dan 2009, berdasarkan pilihannya sendiri.
"Tidak ada yang mendikte, tidak ada yang memaksa saya untuk memilih. Baik Pak JK maupun Pak Boediono. Juga bukan permintaan Pak JK maupun Pak Boediono. Sepenuhnya saya mengambil keputusan. Sehingga saya bertanggungjawab dengan pilihan itu," kata SBY.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara terkait cawapres dari Capres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku merasa sangat terhormat didukung SBY sebagai capres dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi pesan menyentuh untuk capres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDemokrat hanya menekankan bahwa sosok cawapres itu harus bisa membawa kemenangan.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaAdapun sejauh ini, nama yang sudah mengerucut sebagai cawapres potensial untuk Prabowo Subianto ada empat orang.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan SBY saat memberikan sambutan dalam Pembekalan Pemenangan Pemilu 2024 caleg Partai Demokrat di Madiun, Senin (20/11).
Baca Selengkapnya