Sembilan alasan warga NU memilih Jokowi-JK
Merdeka.com - Jusuf Kalla telah didapuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2014. Relawan Jokowi-JK dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) menyusun sejumlah alasan untuk meneguhkan pilihan pada pasangan ini. Relawan merumuskannya dalam 9 Alasan Memilih Jokowi - JK. Berikut ini alasannya:
Pertama, tidak ada tokoh NU yang berhasil menjadi calon presiden pada pemilihan tahun ini. Namun, Jusuf Kalla sebagai tokoh NU (Mustasyar PBNU) ditetapkan sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Jokowi. Dengan memperhatikan kaidah ilmu fiqih: Maa laa yudrok kulluhu lam yudrok kulluhu, "Sesuatu yang tidak dapat dicapai seluruhnya, janganlah ditinggalkan semuanya", maka perjuangan warga NU kini terfokus pada Wakil Presiden.
Kedua, capres baik Jokowi maupun Prabowo, memiliki tingkat derajat keagamaan yang hampir sama jika ditinjau dari segi syariat islam.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ketiga, kita sebagai warga NU sudah menetapkan akan memilih tokoh yang berfaham Ah-lussunnah wal Jama’ah/NU jauh sebelum Jusuf Kalla ditetapkan sebagai cawapres.
Keempat, Jusuf Kalla bukan sekedar tokoh NU, tetapi beliau adalah tokoh NU yang mampu memperjuangkan Manhaj NU dalam suasana politik dan kenegaraan saat ini. Beliau adalah negarawan yang sudah teruji ke-NU-annya dan amal kenegarawanannya.
Kelima, faktanya, ternyata yang bersedia bekerjasama dengan tokoh NU tersebut adalah Megawati dengan mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden adalah Jokowi - Jusuf Kalla. Sedangkan pasangan yang lainya tidak mengambil tokoh NU.
Keenam, integritas, visioner dan kompetensi Jusuf Kalla dalam masalah keagamaan, ke-Aswaja-an dan kenegarawanan tidak perlu diragukan lagi, sehingga cukup aman untuk menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi warga nahdiyyin
Ketujuh, hubungan warga nahdiyyin dengan kelompok nasionalis dengan ini berjalan dengan baik, bahkan kalau berpasangan dengan (capres) nasionalis, maka urusan keagamaan akan diatur oleh NU, sehingga bahaya dari aliran-aliran yang tidak sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah dapat diperkecil. Bersamaan dengan itu, kebangkitan nasionalisme Indonesia akan ditopang dengan pemikiran Islam yang moderat.
Kedelapan, Jusuf Kalla dapat mengembangkan ekonomi kerakyatan, serta menjaga aset-aset nasional tanpa menimbulkan keguncangan hubungan internasional.
Kesembilan, Indonesia saat ini, tengah terancam berbagai keguncangan. Baik itu politik, ekonomi, hukum, teritorial dan terorisme. Maka, diperlukan pasangan pemimpin negara yang mampu meredam konflik dan tidak menjadi sumber konflik. Jokowi - Jusuf Kalla secara bersama-sama berkemampuan untuk menghindarkan Indonesia dari konflik agama di Indonesia. (skj) (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaDua hari menjelang hari pencoblosan, sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) menyambangi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi)
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut jika NU itu bintang 9. 9 Adalah representasi dari wali songo.
Baca SelengkapnyaMenurut Gus Yahya, Jokowi telah memberi banyak inspirasi bagi bangsa, khususnya untuk warga NU.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaNU perlu merambah dunia ilmu pengetahuan dan teknologi serta kewirausahaan. Agar tidak hanya berkutat di bidang sosial kemanusiaan dan keagamaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, sikap toleran dan moderat NU dalam beragama adalah inspirasi yang patut dicontoh oleh dunia internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar Mahfud telah mempetakan tokoh-tokoh yang telah mendukung mereka.
Baca Selengkapnya