Sinyal Budiman Sujatmiko Dukung Prabowo: Saya Hanya Akrab Membaca Arah Badai
PDIP sendiri sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Sedangkan, Gerindra mengusung Prabowo Subianto.
Sinyal Budiman Sujatmiko Dukung Prabowo: Saya Hanya Akrab Membaca Arah Badai
Langkah Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan.
Sebab, dua tokoh politik ini sudah jelas berbeda kubu.
PDIP sendiri sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Sedangkan, Gerindra mengusung Prabowo Subianto.
Namun, pada Selasa (18/7) malam, Budiman mengunjungi Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam akun Twitternya siang ini, Budiman pun menunggah sebuah cuitan. Dia berkata, tidak pandai membaca arah angin sepoi-sepoi.
Namun, lebih akrab membaca arah badai.
"Saya tak pandai membaca arah angin sepoy2..saya hanya lebih akrab membaca arah badai," dikutip merdeka.com dari akun @budimandjatmiko, Rabu (19/7).
Pada pertemuan di Kertanegara semalam, Budiman menilai bahwa Prabowo salah satu orang terbaik yang layak didapatkan bangsa Indonesia.
merdeka.com
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman.
Budiman merasa, bangsa Indonesia membutuhkan persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung.
Terlebih, ada kebersamaan untuk Pemilu 2024.
"Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung butuh kebersamaan karena Indonesia 2024,"
kata Budiman Sudjatmiko.
Budiman menyebut, dirinya punya cara pandang sama dengan Prabowo dalam kepemimpinan politik.
Dalam arti, pada situasi bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi global.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global, karena perang biasanya butuh pemikiran dari 2 tipe orang, satu intelijen, satu aktivis," kata Budiman.
merdeka.com
"Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbjcara hal-hal trategis secara komperhensif," sambungnya.
Di kesempatan sama, Prabowo sangat menghargai kedatangan Budiman. Kata dia, banyak pemikirannya yang sama dengan mantan aktivis pro demokrasi itu.
merdeka.com.
"Dan saya sangat menghargai, saya sangat menghormati, saya terharu kedatangan Mas Budiman. Dan begitu kita bicara ternyata banyak pemikiran kita yang sama," kata mantan Danjen Kopassus ini.
merdeka.com
Prabowo menuturkan, di tengah keadaan global, tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa tidaklah ringan. Maka, apapun perhelatan politik harus dilakukan dengan kekeluargaan.
"Kita harus melaksanakan tugas konstitusi, harus melaksanakan kompetisi, kompetisi kita harus kompetisi di antara saudara, kompetisi kita harus kompetisi kekeluargaan,"
kata pria yang juga menjabat Menhan ini.
"Bahwa kita ada tadi teman saya mengakatakan mungkin kita bertanding untuk bersanding. Bagaimana pun pertandingan, ujungnya kita harus rukun, kerja sama," tutup Prabowo.