TKN: Kita Lihat Generasi Baby Boomers Lawan Gibran Keteteran
Kubu Prabowo Gibran menilai tidak perlu ada evaluasi lagi untuk menghadapi debat berikutnya.
Kubu Prabowo Gibran menilai tidak perlu ada evaluasi lagi untuk menghadapi debat berikutnya.
TKN: Kita Lihat Generasi Baby Boomers Lawan Gibran Keteteran
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menanggapi kritik terhadap Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka yang dianggap menjebak dengan istilah dan singkatan dalam debat cawapres.
Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Ferry Latuhihin heran Cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar dan Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD bisa-bisanya dijebak oleh anak kecil.
"Kalau dibilang Gibran menjebak nah kok lu bodoh banget dijebak anak kecil. Katanya anak kecil kok lu bodoh banget dijebak anak kecil. Katanya Gibran hapalan, kan begitu berarti dia ga hapal dong," kata Ferry saat diskusi di markas TKN Fanta, Menteng, Jakarta, Sabtu (23/12).
Ferry menilai tidak perlu ada evaluasi lagi untuk menghadapi debat berikutnya. Sebagai capres dan cawapres memang harus siap menghadapi panggung debat.
"Enggak perlu (evaluasi) karena seharusnya dia pada siap. Dari debat pertama sampai debat kelima sudah harus siap jangan minta ditutor dulu baru naik panggung," katanya.
Ferry mengatakan, Gibran telah berhasil mematahkan ekspektasi banyak orang. Karena dianggap sukses debat dengan dua tokoh senior. Apalagi Gibran selama ini kerap diremehkan.
"Kita lihat generasi baby boomers yang menjadi lawan Mas Gibran itu keteteran menghadapi Mas Gibran," katanya.
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menyindir pertanyaan-pertanyaan yang dilempar oleh Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam debat perdana cawapres, Gibran banyak menggunakan istilah asing ketika melempar pertanyaan.
Anies mengakui pertanyaan yang dilempar Gibran sah saja. Tetapi, publik bakal menilai apakah pertanyaan tersebut seperti cerdas cermat yang mengandalkan hafalan.
"Sebagai pertanyaan tentu sah-sah saja dan publik nanti akan menilai apakah emang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang ideologi gagasan, nilai yang kemudian diwujudkan dalam kebijakan," kata Anies usai debat cawapres di JCC, Jakarta, Jumat (22/12).