Turun Gunung King Maker di Medan Perang Bharatayudha 2024
JK, SBY hingga Megawati akan turun gunung memenangkan jagoannya masing-masing.
JK, SBY hingga Megawati akan turun gunung memenangkan jagoannya masing-masing.
Turun Gunung King Maker di Medan Perang Bharatayudha 2024
Kurang dari sebulan lagi. Rakyat akan memenuhi bilik-bilik suara. Indonesia akan memilih pemimpin baru.
Tepat 14 Februari 2024, pencoblosan capres-cawapres dimulai.
Tiga poros, koalisi Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud tengah berjibaku.
Menarik simpati rakyat. Demi meraih kekuasaan lima tahun ke depan.
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri bahkan akan turun gunung mengkampanyekan Ganjar-Mahfud.
PDIP tinggal menunggu jadwal kampanye akbar yang akan ditentukan KPU.
"Nanti kita jadwalkan. Insyaallah beliau akan hadir di tempat-tempat yang memang rakyat menunggu," ujar Ketua DPP PDIP Puan Maharani
Kampanye akbar perdana Jokowi-Ma’ruf pada Maret 2019 lalu, Megawati absen. Dia diwakili oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Pada kampanye Jokowi 2014 lalu, Megawati mengawal langsung di Palembang. Kampanye digelar di bawah Jembatan Ampera.
Tidak cuma Megawati sebagai queen maker, Politikus senior Golkar, Jusuf Kalla (JK) juga ikut turun Gunung.
JK mengkampanyekan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Senin (17/1), Anies menemui warga Bone, Sulawesi Selatan. Dia dikawal langsung oleh tokoh besar Bone, Jusuf Kalla.
Tak cuma di Bone, JK akan menemani Anies keliling Sulsel.
"Dukungan dari beliau (JK) memberikan pesan insya Allah Indonesia ke depan bisa lebih baik," ucap Anies yang mengkampanyekan perubahan di Bone.
JK juga mengawal kampanye Cak Imin di Jawa Timur pada 10 Januari lalu. Namun, dalam kesempatan itu, JK mengaku hanya ingin melihat suasana di Jawa Timur.
JK juga menyinggung alasan akhirnya berada di kubu AMIN. Padahal, awalnya JK ingin mengambil posisi netral.
"Dulu saya ini netral, netral dalam arti kata punya pilihan sendiri. Tetapi melihat keadaan ini, ya sudahlah, sekalian saja. Kalau begini gimana," ungkap JK.
"Saya terus terang kenapa, untuk menjaga kalau ada masalah saya bisa masuk ke mana-mana. Saya berteman baik dengan Ibu Mega, punya hubungan baik, berteman baik dengan Prabowo yang bicara soal lahan itu," lanjut JK.
Di kubu lain, 26 Desember 2023, dua jenderal berpengaruh di Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto berjalan beriringan.
Capres Nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri peringatan 19 tsunami Aceh dan perdamaian di Tanah serambi Mekkah tersebut.
Acara diselenggarakan oelh Demokrat.
Dalam kampanyenya, Prabowo menegaskan, pembangunan di Aceh harus dilanjutkan. Khususnya di bidang pembangunan sumber daya manusia.
Dalam kesempatan lain, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan komitmen untuk turun gunung pada Pemilu 2024.
Langkah ini untuk menggalang dukungan partai agar mendapatkan tambahan suara. Meskipun, SBY mengakui saat ini tak lagi aktif di parpol. Sebab, ada putranya, AHY sebagai ketua umum.
SBY akan turun terutama menggalang dukungan partai di Jawa Tengah yang notabene menjadi basis massa PDI Perjuangan.
"Kalau pewayangan kan Arjuna, yang memimpin kompetisi pemilu ini kan ketua umum, Arjuna. Saya kan sudah pensiun dari politik sehari-hari. Tapi turun gunung sekarang seperti Krisna,"
"Turun gunung saat Bharatayudha meskipun Bharatayudha bukan saling menghancurkan, kompetisi lah," sambung SBY.
Peneliti Trias Politika, Agung Baskoro mengatakan, sosok Megawati, SBY dan JK sangat dibutuhkan bagi para capres. Terlebih, para king dan queen maker politik tersebut memiliki bassis massa masing-masing.
“Secara personal masing figur seperti Mega, SBY, dan JK memiliki basis massanya masing-masing. Misalnya Mega di pemilih nasionalis, kemudian SBY di pemilih nasionalis-religius, dan JK dipemilih religius,” ujar Agung saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (18/1).
Menurut Agung, efektif atau tidaknya para king dan queen maker menambah suara hanaya soal pengemasan aksi di panggung politik.
“Tinggal bagaimana King and Queen Maker ini mengemas aksi mereka secara persuasif, rasional, dan kreatif agar pemilih simpati dengan capres-cawapres yang dijagokan,” ujar Agung lagi.
Kedua secara elektoral, ujar Agung, turun gunungnya Mega, SBY, dan JK menandakan bahwa arahan 1 putaran atau 2 putaran semakin meruncing.
Menurut Agung, masing-masing capres-cawapres akan berusaha habis-habisan menuntaskan misinya.
“Dalam konteks Prabowo-Gibran 1 putaran, sementara Anies - Muhaimin dan Ganjar - Mahfud 2 putaran,” tutur Agung.
Agung menambahkan, di luar itu, harapannya dengan turunnya Mega, SBY, JK, dan Surya Paloh, pilpres berjalan semakin substantif.
“Yakni mengedepankan adu rekam-jejak, kualitas personal, dan program yang diusung oleh masing-masing capres-cawapres yang diunggulkan oleh para King dan Queen Makers tadi,” tutup Agung.