Usai Dipanggil Prabowo, Gus Miftah Buka-bukaan Tugasnya di Kabinet
Gus Miftah tampak mengenakan batik cokelat saat bertemu Prabowo.
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menghadap Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10). Gus Miftah tampak mengenakan batik cokelat.
Usai bertemu Prabowo, Gus Miftah mengaku menerima tugas khusus di pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Tugas itu berkaitan dengan toleransi dan moderasi.
“Jadi bapak (Prabowo) perintahkan untuk lebih banyak fokus di bidang moderasi, toleransi, dan semacamnya,” kata Gus Miftah.
Gus Miftah menegaskan, dia tidak ditunjuk menjadi wakil menteri atau kepala badan. Namun, dia enggan mengungkapkan jabatan yang bakal diembannya.
“Dan juga bukan dalam bentuk badan ya tapi yang jelas ada amanah presiden yang kemudian saya diperintahkan untuk lebih fokus pada masalah toleransi dan moderasi,” jelasnya.
Lodewijk Diminta Sukseskan 8 Program Prioritas
Selain Gus Miftah, politisi Golkar Lodewijk Frederick Paulus juga dipanggil Prabowo. Lodewijk mengaku diminta Prabowo untuk membantu menyongsong Indonesia maju 2045, termasuk menyukseskan 8 program prioritas dan 8 program cepat.
“Saat kita menandatangani surat pernyataan itu sudah jelas portofolio kita apa, tentunya beliau arahkan saya terkait hal itu,” ucap Lodewijk.
Mengenai kabar pembekalan sebagai calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala badan di Hambalang pada Rabu (16/10) besok, Lodewijk menggaku belum mendapat perintah. Dia menduga, perintah tersebut baru keluar pada malam ini.
“Mungkin nanti malam sudah ada perintah yang harus dilakukan besok karena tentunya hanya satu hari yang saya dengar ada pengarahan dari presiden terpilih dan yang berkompeten untuk mengarahkan kita,” kata dia.