Wasekjen Golkar minta Ketua GMPG tak asal bicara
Merdeka.com - Wasekjen Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Adies Kadir meminta agar Koordinator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia tak asal bicara. Ini menanggapi tudingan Doli yang mengaitkan acara disertasi doktoralnya di Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya ditunggangi lobi-lobi Setya Novanto kepada ketua Mahkamah Agung (MA) M Hatta Ali.
"Perlu diluruskan bahwa apa yang dituduhkan Ahmad Doli itu tidak benar. Jangan campur adukkan persoalan politik dengan dunia akademik. Kalau tidak tahu, sebaiknya jangan asal bicara," kata Adies usai menghadiri upacara, Kamis (17/8).
Menurut Adies, dalam ujian disertasi doktoral juga dihadiri sejumlah guru besar bidang hukum sebagai penguji. Dari sepuluh penguji itu memang ada nama Hatta Ali.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Dan perlu diketahui bahwa kapasitas Hatta Ali dalam disertasi saya yakni sebagai guru besar hukum yang menguji, bukan dalam kapasitas sebagai ketua MA," kata anggota Komisi III DPR tersebut.
Selain itu, lanjut Adies, disamping sepuluh guru besar yang menjadi penguji disertasi doktoral, ada juga penguji non-akademik.
"Ini harus dijelaskan dulu biar Doli paham. Dalam ujian disertasi itu selain ada penguji akademik yang 10 guru besar itu, ada juga penguji non-akademik. Kalau mau tanya kenapa saya undang penguji non akademik juga? Karena ada ketentuan itu di Untag Surabaya, dimana saya diberikan pilihan terbatas untuk mengundang penguji non-akademik yang berkaitan dengan penelitian disertasi saya dan hanya bisa lima orang saja," ujarnya.
"Maka dari itulah saya juga undang penguji non-akademik dari berbagai unsur termasuk unsur pimpinan DPR yang diwakili Setya Novanto sebagai ketua DPR. Kalau saudara Doli tidak percaya dan penuh curiga. Silahkan tanya Rektor Untag Surabaya dan 400-an orang yang hadir menyaksikan saat itu," tantang Adies.
Selain dihadiri Setya Novanto, ujian disertasi doktoral kemarin juga dihadiri sejumlah unsur non-akademik lainnya.
"Selain pak Novanto, saya juga mengundang dari Polri yang diwakili pak Wakapolri Komjen Syafruddin, saya undang juga Jaksa Agung namun beliau berhalangan hadir karena berbarengan dengan acara hari Adhyaksa. Lalu saya juga undang Menkumham tapi beliau tidak hadir karena menjadi saksi acara pernikahan koleganya. Selanjutnya saya juga undang kawan dari unsur Komisi III dan diwakili pak Junimart Girsang. Lalu saya undang juga dari MA," jelasnya.
Adapun alasan dibalik sejumlah unsur tersebut diundang dalam ujian disertasi doktoral kemarin, kata dia, karena disertasi yang diteliti berkaitan dengan dunia hukum dan peradilan.
"Disertasi saya kan judulnya 'Konsep hakim sebagai pejabat negara dalam perspektif 'ius constitutum dan ius constituendum'. Jadi kenapa saya undang penguji non-akademik dari berbagai unsur yang berkaitan dengan disertasi saya.
Diingatkannya kembali, tudingan bahwa disertasi kemarin itu ditunggangi kepentingan tertentu sangatlah tidak berdasar dan merugikannya sebagai akademisi.
"Sebab untuk bisa meraih gelar doktoral itu. Saya harus berdarah-darah selama tujuh tahun, dan mempertahankan desertasi selama 2 (dua) jam untuk mendapatkan itu. Jadi tudingan Doli itu sangat menyakitkan," ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator GMPG Ahmad Doli Kurnia dalam berbagai kesempatan menuding dan mencurigai adanya manuver Setya Novanto untuk mempengaruhi ketua MA Hatta Ali dalam kasus korupsi e-KTP. Doli menuding manuver itu dilakukan Novanto saat adanya acara ujian disertasi doktoral salah satu kader Golkar di Untag Surabaya beberapa waktu lalu.
Tak hanya menuding bahkan Doli pun mendatangi ketua MA untuk meminta klarifikasi soal kecurigaan dirinya terhadap manuver Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggelar pertemuan tertutup dengan Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi dan Gibran menjadi calon Ketum Golkar mencuat setelah Airlangga Hartarto mengumumkan mundur.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan, pihaknya pun memiliki bukti bahwa pasangan calon lain melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi usulan Presiden Jokowi untuk menjadi ketua koalisi.
Baca SelengkapnyaDoli tak mau terlalu percaya diri jika Presiden Jokowi dan Gibran akan ke Golkar.
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang mengaku sudah mengantongi sosok yang akan didukungnya sebagai ketua umum Golkar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi calon ketua umum tunggal.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar menjelaskan awal mula pembahasan lima kursi menteri dari pertemuan dengan kader.
Baca Selengkapnya