3 Hal yang Bisa Menjadi Penyebab Berat Badan Tak Dapat Dikendalikan
Sejumlah faktor bisa membuat berat badan meningkat tanpa dapat dikendalikan.
Aktivitas fisik dan pola makan merupakan dua elemen yang dapat diatur untuk mengelola berat badan. Di sisi lain, terdapat faktor-faktor yang memengaruhi berat badan tetapi tidak dapat diubah. Menurut ahli gizi Suzanne Fisher, RD, faktor-faktor tersebut meliputi:
Jenis Kelamin
Pria umumnya memiliki lebih banyak massa otot dibandingkan wanita. Karena otot membakar kalori lebih banyak daripada lemak, hal ini membuat proses penurunan berat badan menjadi lebih efisien.
-
Apa penyebab kelebihan berat badan? Kelebihan berat badan sering kali menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes.
-
Kenapa berat badan berlebih bisa bahaya? Kelebihan berat badan berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
-
Kenapa berat badan kurang baik untuk kesehatan? Ketika seseorang terlalu kurus, masalah kesehatan yang muncul juga bisa setara ketika terlalu gemuk. Kedua kondisi ini sesungguhnya tidak ideal bagi kesehatan seseorang. Penelitian mengungkap bahwa kekurangan berat badan bisa meningkatkan risiko kematian dini. Kondisi ini juga bisa memperburuk fungsi kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, menyebabkan osteoporosis, patah tulang, serta masalah kesuburan.
-
Apa penyakit yang menyebabkan berat badan naik? Sekitar satu dari lima orang dewasa mengalami gangguan tiroid yang tidak aktif, juga dikenal sebagai hipotiroidisme. Meskipun kondisi ini lebih umum pada wanita, pria juga dapat mengalami hipotiroidisme, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara mendadak.
-
Kenapa berat badan sulit turun? Ketidakmampuan untuk menurunkan berat badan sering kali menjadi sumber frustrasi. Jika Anda sudah mencoba segala cara namun hasilnya tetap nihil, mungkin ada masalah yang berhubungan dengan hormon Anda.
-
Bagaimana cara mengatasi berat badan yang sulit turun? Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda ini, sebaiknya periksa hormon Anda sebagai kemungkinan penyebab masalah berat badan,' kata Vyas dalam sebuah video di TikTok.
Genetika
Ras, etnis, dan faktor genetik dapat memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Usia
"Setelah mencapai usia 30 tahun, tubuh mulai kehilangan massa otot dan metabolisme cenderung melambat," ungkap Suzanne Fisher, mengutip dari Verywell Health, Selasa (1/10/2024).
Faktor yang Dapat Diatur
Suzanne juga menekankan bahwa jenis makanan yang dikonsumsi berperan besar dalam berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat dikendalikan, seperti:
Olahraga
Kegiatan fisik setiap hari berhubungan erat dengan penurunan berat badan. Mengintegrasikan latihan kardio dan latihan kekuatan dalam rutinitas Anda dapat membantu mendukung usaha penurunan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
Hidrasi
Memastikan tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk mendukung kesehatan metabolisme dan proses penurunan berat badan. Disarankan untuk mengonsumsi delapan gelas air setiap hari.
Makan Terlalu Sedikit
Melewatkan sarapan dan mengonsumsi terlalu sedikit makanan sepanjang hari dapat menyebabkan penurunan metabolisme dan peningkatan berat badan. "Berikan tubuh Anda energi yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang sehat," sarannya dari Suzanne.
Tidur dan Stres
Tidur
Kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. "Lakukan kebiasaan tidur yang sehat dengan beristirahat pada waktu yang sama setiap malam dan menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur."
Stres
Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan seiring berjalannya waktu. "Usahakan untuk mengelola stres melalui mindfulness, meditasi, dan terapi," ungkap Suzanne.
Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari untuk Menurunkan Berat Badan
Untuk mencapai tujuan penurunan berat badan, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari agar hasil yang diinginkan dapat tercapai. Makanan dan minuman tersebut antara lain:
Minuman Manis
Minuman manis seperti soda dan minuman energi mengandung kalori dan gula yang tinggi. Konsumsi jenis minuman ini sering kali berhubungan dengan peningkatan berat badan serta risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2. "Otak tidak menganggap minuman sebagai makanan, sehingga Anda bisa mengonsumsi banyak kalori tetapi tetap merasa lapar," ungkap Suzanne. Sebagai alternatif yang lebih sehat, Anda bisa memilih:
- Jus buah (dalam porsi moderat)
- Air soda tanpa gula
- Air yang dicampur dengan potongan buah (infused water).
Makanan Cepat Saji
Banyak makanan cepat saji, seperti burger, ayam goreng, dan kentang goreng, memiliki kandungan kalori, lemak, dan garam yang tinggi. Makanan ini juga minim nutrisi dan tidak memberikan energi yang diperlukan tubuh atau rasa kenyang. Akibatnya, seseorang sering kali masih merasa lapar setelah mengonsumsi makanan cepat saji. Konsumsi berlebihan makanan cepat saji dapat menurunkan kualitas pola makan dan menyebabkan makanan rendah nutrisi menggantikan pilihan yang lebih sehat. Jika harus memilih makanan cepat saji, beberapa opsi yang lebih baik adalah:
- Kentang panggang
- Sup hangat
- Sandwich ayam panggang
- Hamburger dengan tambahan salad
- Salad segar.
Cemilan Manis
Makanan atau camilan manis yang mengandung banyak gula, kalori, tepung olahan, dan lemak dapat berdampak pada berat badan. Jenis makanan ini tidak memberikan manfaat nutrisi yang baik. Sebuah porsi kecil bisa mengandung antara 200 hingga 300 kalori, yang berarti banyak gula yang masuk tanpa memberikan rasa kenyang atau kepuasan. Sebagai alternatif dari permen atau kue manis, Suzanne merekomendasikan pilihan yang tetap manis dan lezat seperti:
- Irisan apel
- Buah beri
- Granola
- Dark chocolate dalam jumlah kecil
- Gorengan
Makanan yang digoreng, seperti kentang goreng, keripik, dan nugget ayam, memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi. Makanan ini juga berhubungan dengan peningkatan risiko berat badan dan obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kentang goreng dapat menyebabkan penambahan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan makanan lain. Pilihan yang lebih sehat untuk kentang goreng dan keripik antara lain:
- Irisan kentang panggang
- Ubi panggang
- Sayuran panggang