5 Kebiasaan yang Kerap Disangka Sehat Tapi Membuat Kita Menua Lebih Cepat
Sejumlah kebiasaan yang kita sangka sehat dan bugar ternyata bisa menjadi penyebab penaan lebih cepat yang terjadi.

Dalam upaya menjaga kesehatan dan mencari “air mancur awet muda,” banyak dari kita mengadopsi kebiasaan yang dianggap sehat. Namun, siapa sangka beberapa kebiasaan tersebut justru dapat mempercepat proses penuaan.
Beberapa kebiasaan yang sering diasosiasikan sebagai hal sehat ternyata justri bikin kita mudah menua. Apa saja kebiasaan itu, dan bagaimana cara menghindarinya? Dilansir dari Your Tango, mari kita simak lebih dalam.
1. Terlalu Obsesif dengan Kardio
Kardio sering dianggap sebagai kunci utama kebugaran tubuh. Sejak Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan konsep aerobik pada tahun 1968, olahraga ini menjadi tren yang sangat populer. Bahkan pada era 1980-an, dengan gaya neon leotard dan panduan dari Jane Fonda, aerobik mendominasi dunia kebugaran.
Namun, terlalu banyak kardio, terutama tanpa diimbangi latihan kekuatan, dapat berdampak buruk. Aktivitas kardio berlebihan dapat mempercepat kehilangan massa otot (sarcopenia), yang alami terjadi seiring bertambahnya usia. Ketika tubuh terlalu sering menggunakan energi dari otot tanpa pengganti yang memadai, otot menjadi lemah, dan metabolisme melambat.
Sebuah penelitian dari European Journal of Applied Physiology menunjukkan bahwa pelari jarak jauh kehilangan massa otot lebih cepat dibandingkan sprinter. Penurunan ini juga berdampak pada kepadatan tulang, yang memicu proses penuaan lebih lanjut.
Apa yang bisa kita lakukan?
Sertakan latihan kekuatan setidaknya 2–3 kali seminggu.
Cobalah olahraga interval intensitas tinggi (HIIT) untuk menggantikan sesi kardio berkepanjangan.
Pastikan konsumsi protein yang cukup untuk membantu membangun dan memelihara otot.
2. Kebiasaan Minum Jus yang Tidak Seimbang
Jus segar sering dianggap sebagai simbol gaya hidup sehat. Namun, di balik kesegarannya, jus buah dan sayur dapat menjadi bumerang bagi tubuh kita. Proses pemerasan jus biasanya menghilangkan serat penting yang membantu menstabilkan kadar gula darah.
Tanpa serat, gula dari jus langsung masuk ke aliran darah, menyebabkan lonjakan gula yang signifikan. Akibatnya, tubuh mengalami glycation, di mana kelebihan glukosa merusak kolagen dan elastin—dua elemen penting yang menjaga kulit tetap kencang dan awet muda.
Menurut studi yang diterbitkan di National Library of Medicine, konsumsi jus dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan mempercepat tanda-tanda penuaan.
Apa yang bisa kita lakukan?
Pilih konsumsi buah dan sayur utuh untuk mendapatkan manfaat serat.
Jika ingin minum jus, tambahkan sedikit pulp untuk menambah serat dan padukan dengan protein atau lemak sehat untuk memperlambat penyerapan gula.
Lebih baik lagi, pilih smoothie yang mempertahankan serat alami dari bahan-bahan yang digunakan.

3. Terlalu Menghindari Matahari
Paparan sinar matahari sering kali dianggap sebagai musuh kulit. Banyak orang menghindari matahari untuk mencegah kerusakan kulit atau mempertahankan warna kulit yang lebih cerah. Namun, menghindari matahari sepenuhnya dapat menyebabkan kekurangan vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang, sistem imun, dan regenerasi sel.
Sebuah penelitian menemukan bahwa tingkat vitamin D yang rendah berkaitan dengan pemendekan telomer, struktur di ujung kromosom yang berfungsi melindungi DNA. Telomer yang pendek adalah tanda penuaan sel yang lebih cepat.
Apa yang bisa kita lakukan?
Habiskan 10–15 menit sehari untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi atau sore.
Jika sulit mendapatkan sinar matahari, pertimbangkan suplemen vitamin D sesuai anjuran dokter.
Konsumsi makanan kaya vitamin D, seperti ikan berlemak, kuning telur, dan makanan yang diperkaya.
4. Ketergantungan Berlebihan pada Suplemen
Suplemen sering kali menjadi solusi instan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Namun, terlalu banyak mengonsumsi suplemen, terutama tanpa panduan dokter, dapat memberikan dampak negatif pada tubuh, termasuk hati.
Hati adalah organ vital yang bertanggung jawab untuk detoksifikasi. Konsumsi suplemen berlebihan dapat membebani hati, mengurangi efisiensinya, dan mempercepat proses penuaan. Sebuah penelitian dari Georgetown University menemukan bahwa jumlah suplemen yang dikonsumsi seseorang berkaitan dengan peningkatan risiko kerusakan hati.
Apa yang bisa kita lakukan?
Prioritaskan makanan kaya nutrisi daripada mengandalkan suplemen.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen baru.
Hindari megadosing, karena dosis besar tidak selalu berarti lebih baik.

5. Penggunaan Pendingin Udara yang Berlebihan
Di tengah iklim panas, pendingin udara menjadi penyelamat. Namun, penggunaan AC yang berlebihan dapat mempercepat penuaan kulit. Udara dingin yang kering dapat menghilangkan kelembapan alami kulit, membuatnya lebih rentan terhadap keriput dan garis halus.
Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan dengan kelembapan rendah dapat meningkatkan kehilangan air melalui kulit (transepidermal water loss), yang melemahkan lapisan pelindung kulit dan mempercepat penuaan.
Apa yang bisa kita lakukan?
Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di dalam ruangan ber-AC.
Perbanyak minum air putih dan gunakan pelembap kulit secara teratur.
Luangkan waktu untuk berada di luar ruangan dan menghirup udara segar.
Kesehatan dan awet muda adalah tujuan yang diinginkan banyak orang. Namun, tidak semua kebiasaan yang terlihat sehat benar-benar bermanfaat. Dengan memahami risiko tersembunyi dari kebiasaan-kebiasaan ini, kita dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana untuk menjaga tubuh tetap bugar dan kulit tetap bercahaya. Awet muda bukan hanya soal menghindari kerutan, tetapi juga menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Jangan biarkan kebiasaan yang salah mengurangi kualitas hidup Anda.