5 Masalah Kesehatan Umum pada Bayi Prematur BBLR dan Cara Penanganannya
Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan sebelum kehamilan mencapai 37 minggu.

Berat badan lahir rendah (BBLR) sering kali menjadi masalah yang dihadapi oleh bayi yang lahir prematur. Bayi prematur adalah mereka yang dilahirkan sebelum kehamilan mencapai 37 minggu. Di sisi lain, bayi yang memiliki berat badan di bawah 2.500 gram saat lahir dikategorikan sebagai bayi dengan BBLR.
Kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai masalah kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. "Bayi dianggap prematur jika lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Sebaliknya, bayi yang lahir setelah 37 minggu tapi memiliki berat badan kurang dari 2.500 gram dianggap sebagai bayi dengan BBLR," ungkap dokter spesialis anak RS EMC Pekayon, Mas Wishnuwardhana Widjanarko, mengutip laman EMC.
Mas juga menekankan bahwa kondisi ini sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelahiran yang terjadi lebih awal atau gangguan pertumbuhan yang terjadi di dalam rahim. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk membantu perkembangan mereka.
Mengingat bahwa bayi prematur dengan BBLR memiliki risiko tinggi terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, masalah pencernaan, kesulitan dalam mengatur suhu tubuh, serta infeksi, mereka memerlukan perawatan khusus di rumah sakit dengan fasilitas neonatal yang memadai. Bayi prematur yang juga mengalami BBLR memiliki tubuh yang lebih rentan terhadap masalah kesehatan karena organ-organ tubuh mereka belum sepenuhnya matang, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Rabu(19/3/2025).
Beberapa Resiko yang Kemungkinan Terjadi
1. Gangguan Pernapasan
Bayi prematur sering mengalami kesulitan dalam pernapasan karena paru-paru mereka belum sepenuhnya berkembang. Salah satu kondisi yang umum terjadi adalah sindrom gangguan pernapasan (RDS), yang memerlukan penanganan khusus seperti penggunaan ventilator atau pemberian surfaktan untuk membantu fungsi paru-paru.
2. Kekurangan dalam proses termoregulasi
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sering kali mengalami tantangan dalam mengatur suhu tubuh mereka, disebabkan oleh jumlah lemak tubuh yang minim. Untuk mencegah terjadinya hipotermia, mereka membutuhkan lingkungan yang hangat dan terkontrol.
3. Infeksi
Sistem imun bayi prematur belum sepenuhnya matang, sehingga mereka lebih rentan terhadap berbagai infeksi. Kelemahan ini membuat mereka perlu mendapatkan perhatian ekstra untuk mencegah infeksi yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
4. Gangguan Nutrisi
Bayi dengan BBLR sering mengalami kesulitan dalam menyusu atau mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan mereka. Hal ini dapat menghambat perkembangan fisik dan mental mereka di masa depan.
5. Masalah Jangka Panjang
Beberapa bayi yang lahir prematur dan memiliki BBLR mungkin menghadapi gangguan perkembangan atau masalah kognitif seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemantauan dan intervensi yang tepat secara berkelanjutan.
Bagaimana Cara Merawat Bayi Prematur yang Memiliki Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)?
Perawatan Intensif di NICU
Bayi yang lahir prematur dan memiliki Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) biasanya dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif. Di dalam NICU, bayi akan dipantau secara cermat, terutama untuk memastikan bahwa fungsi pernapasan, suhu tubuh, dan asupan nutrisi mereka dalam kondisi yang memadai.
Pemberian Ventilasi dan Surfactan
Bayi prematur sering kali mengalami masalah pernapasan karena paru-paru mereka belum sepenuhnya berkembang. Mas, bersama dengan tim medis, akan menentukan apakah bayi memerlukan ventilasi mekanik atau pemberian surfaktan untuk membantu paru-paru mereka berfungsi lebih baik dan mencegah terjadinya sindrom gangguan pernapasan (RDS).
Pengawasan terhadap gizi dan nutrisi
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memerlukan perhatian khusus dalam hal nutrisi. Oleh karena itu, dokter akan menyusun rencana pemberian nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Nutrisi ini dapat diberikan melalui ASI eksklusif atau susu formula yang diformulasikan khusus, yang mengandung lebih banyak kalori dan nutrisi penting.
Pengaturan Suhu Tubuh yang Ideal
Bayi prematur dengan BBLR sering mengalami kesulitan dalam mengatur suhu tubuh mereka. Untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil, mereka akan ditempatkan di dalam inkubator atau menggunakan alat bantu lainnya. Langkah ini juga berfungsi untuk mengurangi risiko hipotermia, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan bayi.
Pencegahan Infeksi dan Pemberian Obat
Sistem kekebalan bayi prematur belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka sangat rentan terhadap infeksi. Dalam situasi ini, dokter spesialis neonatologi akan memastikan bahwa bayi mendapatkan perawatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya infeksi, termasuk pemberian antibiotik jika diperlukan. Selain itu, bayi akan dipantau secara berkala untuk mendeteksi gejala infeksi.
Tindak Lanjut dan Rehabilitasi
Setelah fase awal perawatan selesai, dokter akan terus memantau perkembangan bayi prematur dan BBLR secara rutin. Pemantauan ini mencakup pemeriksaan fisik dan perkembangan neurologis untuk memastikan tidak ada gangguan yang mungkin terjadi di kemudian hari. Rehabilitasi melalui terapi fisik dan pemantauan tumbuh kembang bayi akan dilakukan secara bertahap.
"Penanganan yang cepat dan tepat untuk bayi prematur dengan berat badan lahir rendah sangat krusial untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Deteksi dini dan pemantauan intensif di rumah sakit yang memiliki fasilitas neonatal yang lengkap sangat membantu memberikan perawatan terbaik untuk bayi yang membutuhkan perhatian khusus ini," pungkas Mas.