7 Kondisi yang Menyebabkan Seseorang Haram untuk Minum Air Putih
Walau sehat, namun sejumlah kondisi bisa menyebabkan seseorang sebaiknya tidak minum air putih.
Walau air putih bisa menyehatkan, namun ada sejumlah kondisi ketika seseorang tak boleh mengonsumsinya.
7 Kondisi yang Menyebabkan Seseorang Haram untuk Minum Air Putih
Minum air putih merupakan suatu hal sehat yang harus sering kita lakukan setiap hari. Minum air putih merupakan salah satu cara untuk melancarkan sistem kerja tubuh kita.
-
Bagaimana air putih mempengaruhi kesehatan? Terlepas dari asal katanya, ternyata air putih ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh lho
-
Kenapa diet air putih bisa berbahaya? Diet ini juga melarang minuman lain seperti teh, kopi, dan susu. Diet hanya air putih dalam satu hari dapat mengurangi kinerja otak, menyebabkan migrain, kesulitan konsentrasi, kebingungan, dan rentan terhadap halusinasi.
-
Mengapa air putih penting bagi tubuh? Tubuh manusia memerlukan asupan air putih setiap hari karena sebagian besar tubuh kita terdiri dari cairan (air), sekitar 70 - 80%. Air putih sangat penting untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan memastikan organ tubuh bisa bekerja dengan maksimal.
-
Kenapa air putih penting untuk tubuh? Tubuh manusia membutuhkan air untuk menjaga keseimbangan cairan dan membuang limbah dari tubuh. Ini adalah hal umum yang pasti sudah diketahui bersama karena air adalah komponen utama dalam tubuh yang membentuk sekitar 50-70% berat badan. Setiap sel, jaringan, dan organ dalam tubuh membutuhkan air untuk berfungsi dengan baik. Air juga merupakan salah satu zat gizi esensial yang diperlukan tubuh, untuk mengatur proses kehidupan.
-
Apa akibat dari minum air putih berlebihan? Ketika mengonsumsi terlalu banyak air, kamu bisa mengalami keracunan air atau bisa disebut hyponatremia. Hal ini membuat sel di dalam tubuh tidak berfungsi dengan layak karena tingkat sodium yang terlalu rendah di pembuluh darah.
-
Apa yang terjadi jika minum air putih terlalu banyak? Ketika mengonsumsi terlalu banyak air, kamu bisa mengalami keracunan air atau bisa disebut hyponatremia. Hal ini membuat sel di dalam tubuh tidak berfungsi dengan layak karena tingkat sodium yang terlalu rendah di pembuluh darah.
Terdapat beberapa kondisi tertentu di mana memberikan air putih kepada seseorang mungkin tidak disarankan atau bahkan dapat berpotensi membahayakan. Terdapat situasi-situasi tertentu ketika memberikan air putih dapat memiliki efek negatif.
Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut tujuh kondisi ketika seseorang sebaiknya tidak diberi minum air putih.
Penderita Kejang
Ketika seseorang sedang mengalami kejang, seperti pada kasus epilepsi, memberikan air putih mungkin tidak disarankan.
Saat kejang terjadi, korban mungkin memiliki risiko tersedak jika cairan masuk ke saluran pernapasan mereka. Prioritas utama adalah menjaga keamanan korban dan mencegah potensi tersedak. Setelah kejang mereda, air putih dapat diberikan dengan hati-hati setelah korban sepenuhnya sadar dan mampu menelan dengan aman.
Orang yang Kehilangan Kesadaran atau Tidak Sadarkan Diri
Saat seseorang kehilangan kesadaran atau tidak sadarkan diri, memberikan air putih dapat berisiko karena korban mungkin tidak dapat mengendalikan refleks menelan mereka.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko tersedak dan menyebabkan masalah pernapasan. Sebelum memberikan air putih kepada seseorang yang tidak sadarkan diri, pastikan mereka sadar kembali dan mampu menelan dengan baik.
Korban Keracunan
Jika seseorang mengalami keracunan alkohol atau zat berbahaya, memberikan air putih tidak selalu merupakan solusi yang baik.
Pada beberapa kasus, minum air putih dapat menyebabkan peningkatan mual dan muntah, yang dapat memperburuk kondisi korban. Penting untuk memperhatikan instruksi medis dan memanggil bantuan profesional jika diperlukan.
Pasien dalam Kondisi Pascabedah
Setelah menjalani operasi atau prosedur bedah, pasien mungkin tidak dapat menelan dengan baik atau mengalami mual dan muntah sebagai efek samping dari obat bius atau pengobatan.
Dalam situasi ini, memberikan air putih dapat meningkatkan risiko tersedak atau muntah, yang dapat menyebabkan komplikasi. Pasien sebaiknya mengikuti instruksi medis mengenai asupan cairan setelah operasi.
Korban Luka Parah di Mulut atau Tenggorokan
Jika seseorang mengalami luka serius di mulut atau tenggorokan, seperti luka bakar atau luka sayatan yang dalam, memberikan air putih dapat menyebabkan iritasi atau infeksi lebih lanjut. Cairan dapat masuk ke dalam luka dan menyebabkan komplikasi. Sebaiknya konsultasikan dengan profesional medis mengenai asupan cairan yang aman dalam kasus seperti ini.
Bayi yang Baru Lahir
Pemberian air putih kepada bayi yang baru lahir atau anak-anak yang terlalu kecil mungkin tidak disarankan.
ASI atau susu formula umumnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan mereka. Memberikan air putih pada bayi atau anak-anak yang terlalu kecil dapat mengisi perut mereka dengan cairan yang kurang bermanfaat dan mengurangi asupan nutrisi penting.
Seseorang dengan Gangguan Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, atau edema, memerlukan pengaturan ketat terhadap asupan cairan.
Pemberian air putih yang berlebihan dalam kasus ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh dan memperburuk kondisi pasien. Pasien dengan kondisi medis serius sebaiknya mengikuti instruksi medis yang tepat mengenai asupan cairan.Pada saat seseorang pingsan atau kejang, sebaiknya tidak langsung memberinya minum. Penting untuk selalu mempertimbangkan situasi dan kondisi khusus seseorang sebelum memberikan air putih atau cairan lainnya.