Mengenal Water Fasting, Diet Hanya Minum Air Putih, Apakah Aman atau Berbahaya?
Diet air putih, atau yang dikenal sebagai puasa air putih, merupakan metode untuk menurunkan berat badan dengan tidak mengonsumsi apa pun selain air putih.
Rutin minum air putih memang memiliki manfaat bagi kesehatan, dan banyak yang percaya bahwa ini dapat membantu dalam upaya menurunkan berat badan.
Mengenal Water Fasting, Diet Hanya Minum Air Putih, Apakah Aman atau Berbahaya?
Dari keyakinan ini, muncullah tren diet air putih sebagai alternatif untuk mencapai berat badan yang diinginkan. Namun, seberapa efektif dan amankah langkah hanya minum air putih untuk menurunkan berat badan?
-
Bagaimana air putih membantu menurunkan berat badan? Mengonsumsi satu atau dua gelas air putih sebelum sarapan dapat membantu dalam upaya penurunan berat badan. Ini karena air tidak mengandung kalori, tetapi dapat memberikan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. Dengan demikian, Anda mungkin tidak akan merasa perlu untuk sarapan terlalu banyak setelah meminum air, dan ini juga akan merangsang metabolisme tubuh Anda untuk membantu membakar kalori.
-
Bagaimana cara minum air putih dengan sehat? Minum air putih secara cukup dan teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Meski begitu, minum air putih tetap harus memperhatikan aturan yang aman dan sehat.
-
Apa diet yang aman dan sehat? Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman.
-
Bagaimana air putih hangat membantu menurunkan berat badan? Air putih hangat membantu mengurangi nafsu makan, sehingga dapat membantu mengontrol asupan kalori. Selain itu, air hangat juga membantu meningkatkan fungsi pencernaan, sehingga mencegah penimbunan lemak.
-
Kenapa air putih penting saat puasa? Menurut drg Indira, konsumsi air putih sebanyak delapan gelas per hari saat berpuasa membantu memelihara kesehatan mulut dengan memastikan produksi air liur yang cukup. Dia menjelaskan bahwa air liur ini berperan penting dalam mencegah mulut mengalami kekeringan, yang dapat menyebabkan masalah seperti bibir kering, pecah-pecah, dan bahkan sariawan yang dapat mengganggu ibadah puasa seseorang.
-
Apa manfaat air panas untuk diet? Air hangat bisa mencerna lemak di tubuh sehingga sistem pencernaan tubuh bisa bekerja dengan lebih mudah.
Apa Itu Diet Air Putih (Water Fasting)?
Diet air putih, atau yang dikenal sebagai puasa air putih, merupakan metode untuk menurunkan berat badan dengan tidak mengonsumsi apa pun selain air putih.
Minum air putih sendiri sudah sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan, membantu fungsi ginjal, meningkatkan efisiensi sistem pencernaan, dan mendukung proses metabolisme untuk membakar lemak.
Manfaat Diet Minum Air Putih dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, diet minum air putih dapat memberikan manfaat langsung, terutama bagi orang-orang dengan berbagai kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas.
Water fasting juga diketahui mendukung fungsi autophagy, di mana tubuh memecah dan mendaur ulang sel-sel yang lama atau berbahaya.
Namun, jika tujuan utama adalah menurunkan berat badan, hasilnya baru akan terlihat setelah diet ini dilakukan secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama.
Tidak ada cara pasti untuk melakukan diet air putih, namun beberapa panduan dapat membantu.
Cara Melakukan Diet Air Putih yang Benar
Pilihlah waktu yang tepat untuk memulai diet, yaitu saat tubuh tidak memerlukan banyak energi. Persiapkan asupan zat gizi yang cukup jauh hari sebelum memulai diet, dan kurangi porsi makan secara perlahan beberapa hari sebelumnya.
1. Kurangi Porsi Makan
Mulailah dengan mengurangi porsi makan besar dan camilan beberapa hari menjelang diet.
Pastikan makanan yang dikonsumsi bervariasi, mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Konsumsilah minuman kaya gizi seperti jus buah atau smoothie pada hari-hari awal puasa, sebelum beralih hanya pada air putih.
2. Hindari Aktivitas Fisik Berat
Selama menjalani water fasting, hindari berolahraga berat untuk menghindari dehidrasi. Jangan minum terlalu banyak air putih, karena hal ini dapat membahayakan kesehatan. Hentikan diet jika merasa sakit atau sangat lemas.
Setelah diet air putih, hindari makan dalam porsi besar untuk menghindari refeeding syndrome. Mulailah dengan makanan rendah kalori dalam porsi kecil, dan tingkatkan secara bertahap.
3. Fase Pengenalan Makanan Kembali (Refeeding)
Aturan Diet Air Putih
Diet atau puasa air putih sebaiknya dilakukan hanya selama 24–72 jam, diikuti oleh fase refeeding. Bagi yang baru pertama kali mencoba, persiapkan diri dengan mengurangi porsi makan atau berpuasa setengah hari selama 3–4 hari.
Apakah Water Fasting Benar-Benar Aman?
Meskipun diet hanya dengan minum air putih dapat memberikan hasil dalam jangka pendek, keamanannya tetap menjadi pertanyaan.
Diet ini seharusnya hanya dilakukan selama 24 jam hingga maksimal 3 hari, karena lebih dari itu dapat berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Air putih tidak mengandung kalori dan zat gizi esensial seperti lemak, protein, dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Diet ini juga melarang minuman lain seperti teh, kopi, dan susu. Diet hanya air putih dalam satu hari dapat mengurangi kinerja otak, menyebabkan migrain, kesulitan konsentrasi, kebingungan, dan rentan terhadap halusinasi.
1. Rendah Gizi
2. Memicu Dehidrasi
Meskipun terdengar aneh, diet air putih dapat menyebabkan dehidrasi karena sebagian besar asupan air harian berasal dari makanan. Gejala dehidrasi meliputi pusing, mual, sakit kepala, sembelit, tekanan darah rendah, dan produktivitas rendah.
Penting untuk memahami batasan waktu yang aman dan memastikan bahwa tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang cukup selama menjalani diet ini.
Sebagai kesimpulan, water fasting sebaiknya tidak dilakukan sembarangan dan selalu diawasi oleh ahli gizi.
Seperti dikatakan oleh Hippocrates, "Let food be thy medicine and medicine be thy food."