Alasan George Sugama Halim ke Sukabumi: Takut Usai Ada Ancaman Mau Dibakar
George mengaku bersama kedua orangtuanya pergi dari Jakarta setelah menerima teror dari nomor-nomor orang tak dikenal.
Polisi berhasil mengamankan George Sugama Halim alias GSH, tersangka kasus penganiayaan karyawati toko roti di sebuah hotel di Sukabumi. Terungkap, alasan George bersama keluarga tinggalkan Jakarta dan pergi ke Sukabumi.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, tersangka bersama kedua orangtuanya pergi dari Jakarta setelah menerima teror dari nomor-nomor orang tak dikenal.
Hal itu diungkap Nicolas berdasarkan keterangan saksi maupun tersangka. Kepada polisi, mereka mengaku menerima ancaman via WhatsApp yang berpotensi membahayakan keselamatannya.
"Itu perginya baru siang hari. Beliau, si tersangka ke Sukabumi itu bersama kedua orang tuanya, dalam rangka yang pertama, menghindari karena rasa takut ada ancaman-ancaman dan mau dibakar dan sebagainya, yang masuk ke nomor handphone WhatsApp dari orang tua, jadi merasa ketakutan, terancam nyawanya. Jadi mereka mengambil keputusan untuk ke Sukabumi," kata Nicolas kepada wartawan, Senin (16/12).
Cari Pengobatan Alternatif
Dia menambahkan, orangtua dari tersangka juga sedang mencari pengobatan alternatif di Sukabumi. Sepengetahuan orangtuanya, di Sukabumi ada tempat untuk mengobati orang dengan masalah kesehatan tertentu.
"Tujuan lainnya adalah, di samping itu, ke Sukabumi adalah ada penawaran bahwa informasi bahwa di Sukabumi itu ada pengobatan-pengobatan, tempat pengobatan orang-orang yang dianggap kelainan, sedikit kelainan gitu. Jadi tujuannya ke Sukabumi untuk itu, ingin melakukan pengobatan terhadap si tersangka," ujar dia.
Adapun, kata Nicolas berdasar keterangan orangtua bahwasanya si tersangka punya masalah di kejiwaannya. George, kata Nicolas dikenal tempramen.
"Ya, seperti itu. Dari keterangan saksi ya. Kalau dari hasil keterangan para saksi, seperti itu," ujar dia.
Kendati demikian, Nicolas memastikan keterangan itu akan didalami lebih lanjut. Polisi dalam hal ini akan menggandeng beberapa ahli.
"Tapi itu yang menentukannya kan bukan polisi untuk menentukan jelasnya, itu nanti ahli. Jadi kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaan daripada si tersangka ini sendiri," tandas dia.