Apa Itu Pengawet Natrium Dehidroasetat? Ini Penjelasannya Menurut Ahli
Apa itu pengawet natrium dehidroasetat dan apakah berbahaya jika kita mengonsumsinya? Ini pendapat ahli mengenainya.
Beberapa waktu belakangan, tengah ramai dibahas mengenai adanya merek roti yang diduga menggunakan kandungan pengawet berbahaya di dalamnya. Berdasar hasil pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap sampel, diketahui bahwa terdapat roti Okko yang mengandung natrium dehidroasetat.
"Hasil pengujian terhadap sampel roti Okko dari sarana produksi dan peredaran menunjukkan adanya natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) yang tidak sesuai dengan komposisi pada saat pendaftaran produk," kata BPOM dalam pernyataan resmi pada 23 Juli 2024. BPOM juga menyebut bahwa natrium dehidroasetat tidak diizinkan sebagai bahan tambahan pangan (BTP) di Indonesia.
-
Bagaimana Natrium Dehidroasetat bekerja? Senyawa ini efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur sehingga memperpanjang umur simpan.
-
Apa bahaya Natrium Dehidroasetat? Meskipun efektif dalam menjaga stabilitas dan memperpanjang umur simpan produk, penggunaan bahan ini dalam makanan bisa menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa Natrium Dehidroasetat berbahaya? Hal ini dikarenakan kandungan tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan.
-
Apa itu zat pengawet makanan? Pengawet makanan adalah bahan kimia yang ditambahkan ke produk makanan untuk memperpanjang umur simpan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme, dan mempertahankan kualitas produk.
-
Bagaimana zat pengawet makanan bekerja? Ini efektif dalam menarik kelembaban dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
-
Siapa yang terkena dampak Natrium Dehidroasetat? Terutama pada organ seperti hati dan ginjal.
"(Natrium dehidroasetat) Tidak termasuk BTP yang diizinkan berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan," kata BPOM.
Apa Itu Natrium Dehidroasetat?
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Profesor Zullies Ikawati, menjelaskan bahwa natrium dehidroasetat dalam bahasa Inggris disebut sodium dehydroacetate. Natrium dehidroasetat adalah garam natrium dari asam dehidroasetat, sebuah senyawa organik yang digunakan sebagai pengawet dalam industri makanan dan kosmetik.
"Natrium dehidroasetat berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi, sehingga memperpanjang umur simpan produk," kata Zullies.
Namun, tidak semua negara mengizinkan natrium dehidroasetat sebagai pengawet makanan. "Aturan BPOM tidak memasukkan natrium dehidroasetat sebagai bahan tambahan pangan," kata Zullies, merujuk pada Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Regulasi Natrium Dehidroasetat di Level Global
Di Amerika Serikat, Food Drug Administration (FDA) mengizinkan natrium dehidroasetat, tetapi terbatas pada makanan tertentu. "FDA membolehkan tetapi memang untuk makanan tertentu saja," tambahnya.
Meskipun umumnya digunakan dalam kosmetik, Natrium Dehidroasetat juga diterapkan sebagai pengawet dalam makanan. Cosmetic Ingredient Review (CIR) di Amerika telah meninjau dan mengonfirmasi bahwa penggunaan sodium dehydroacetate dalam produk kosmetik aman dan tidak membahayakan bagi kesehatan konsumen.
Zullies menerangkan bahwa batas aman konsumsi natrium dehidroasetat pada manusia telah ditetapkan oleh beberapa badan pengatur kesehatan. "Menurut Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA), batas asupan harian yang dapat diterima (ADI) adalah 0-0.6 mg per kg berat badan per hari," kata Zullies.
Bahaya Natrium Dehidroasetat
Seperti bahan kimia lainnya, natrium dehidroasetat berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan. "Pada dosis tinggi, natrium dehidroasetat dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dan efek toksik pada hati dan ginjal. Studi pada hewan telah menunjukkan bahwa dosis sangat tinggi bisa berpotensi menyebabkan keracunan," jelas Zullies.
Natrium Dehidroasetat, meskipun telah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, sebenarnya hanya disetujui untuk penggunaan terbatas pada produk tertentu, seperti labu siam potong atau kupas. Persetujuan ini mencerminkan bahwa penggunaan senyawa ini dalam konteks yang sangat spesifik telah dianggap aman. Namun, penerapan sodium dehydroacetate pada jenis makanan lainnya belum memiliki jaminan keamanan yang serupa.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kandungan pengawet dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Konsumen sebaiknya selalu membaca label produk dan memastikan bahan-bahan yang digunakan aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.