Cara Mengetahui Apakah Seseorang Sedang Membohongi Anda
Kita bisa mengetahui apakah seseorang sedang membohongi diri Anda dengan berbagai cara ini.
Mendeteksi kebohongan sering kali lebih sulit dari yang kita bayangkan. Meskipun kita semua ingin percaya bahwa kita ahli dalam mengenali kebohongan, kenyataannya tidak semudah itu.
Faktanya, kemampuan seseorang untuk mendeteksi kebohongan lebih sering bergantung pada seberapa buruk seseorang dalam berbohong daripada seberapa baik kita dalam mengenalinya. Jadi, bagaimana sebenarnya kita bisa tahu jika seseorang sedang berbohong kepada kita?
-
Siapa yang bisa membedakan orang berbohong? Drama yang akan tayang pada 31 Juli 2023 di TvN ini dibintangi Kim So Hyun dan Hwang Min Hyun dan menceritakan tentang seorang wanita bernama Mok Sol Hee yang memiliki kemampuan bisa membedakan orang yang berbohong.
-
Gimana orang berbohong menunjukkan ketidaknyamanan? Sering mengubah posisi kaki saat berbicara bisa saja menunjukkan kalau orang itu sedang berbohong. Posisi kaki yang berubah-ubah merupakan tanda kalau orang tersebut merasa tidak nyaman. Ia tidak merasa aman dalam situasi yang sedang dihadapi. Gestur tubuhnya menandakan ia ingin segera meninggalkan tempat atau mengakhiri interaksi.
-
Apa tanda pasangan berbohong? Seseorang yang berbohong sering kali akan memberikan informasi yang berlebihan dan tidak relevan. Mereka cenderung berbicara panjang lebar tanpa menyertakan detail yang penting atau spesifik.
-
Bagaimana pembohong patologis berbohong? Pathological liar seringkali membuat kebohongan yang rumit dan mendetail. Mereka mungkin menambahkan banyak detail dan elaborasi dalam cerita mereka untuk membuatnya terlihat lebih meyakinkan.
-
Bagaimana cara mendeteksi kebohongan dari ekspresi wajah? Otot-otot tersebut bergerak secara tidak sadar sebagai akibat dari kebohongan yang dilakukannya.
-
Siapa yang mudah dibohongi? Setiap orang tentu tidak akan suka saat dibohongi atau bahkan dimanfaatkan dalam hubungan apapun, baik itu pasangan maupun pertemanan. Tetapi, pasti akan selalu ada saja orang yang mudah dibohongi karena terlalu baik hati.
Seberapa Sering Orang Berbohong?
Dilansir dari Very Well Mind, bohong dan menipu adalah perilaku umum manusia. Namun, hanya sedikit penelitian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa sering orang berbohong dan seberapa sering mereka dapat mendeteksi penipuan ini. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar setengah dari semua kebohongan disampaikan oleh hanya 5 persen dari semua subjek.
Ini mengindikasikan bahwa meskipun tingkat prevalensinya bervariasi, kemungkinan besar ada kelompok kecil orang yang sering berbohong. Meskipun demikian, kenyataannya adalah kebanyakan orang mungkin berbohong dari waktu ke waktu. Beberapa kebohongan ini adalah "kebohongan putih" yang dimaksudkan untuk melindungi perasaan orang lain. Di sisi lain, ada kebohongan yang lebih serius dan bahkan bisa bersifat merusak.
Namun, tidak semua orang berbohong dengan niat buruk. Beberapa kebohongan memang diperlukan untuk menjaga harmoni dalam hubungan sosial. Namun, ada juga kebohongan yang bisa sangat merusak, mengambil korban pada kesehatan mental dan kesejahteraan kita. Maka dari itu, penting untuk memahami tanda-tanda yang mungkin menunjukkan seseorang sedang berbohong, serta mengapa kebohongan sering kali sulit untuk dikenali.
Tanda-tanda Seseorang Mungkin Sedang Berbohong
Meskipun tidak ada tanda yang pasti bahwa seseorang sedang berbohong, ada beberapa tanda yang mungkin bisa menjadi petunjuk. Beberapa tanda tersebut antara lain:
Menyampaikan cerita dengan sangat sedikit detail atau sangat samar.
Mengulang pertanyaan sebelum menjawabnya.
Mengulangi cerita yang sama berulang kali.
Berbicara dengan kalimat yang terpotong-potong.
Menjelaskan sesuatu dalam urutan kronologis yang ketat.
Terlihat seperti mengulang naskah yang telah dihafal.
Tidak memberikan detail spesifik ketika cerita mereka ditantang.
Tidak memberikan jawaban langsung untuk pertanyaan sederhana ya atau tidak.
Menunjukkan perilaku grooming seperti bermain dengan rambut atau menekan jari ke bibir.
Perubahan fisik yang menunjukkan respons "fight or flight," seperti peningkatan keringat, ketegangan otot, gelisah, dan suka mengubah posisi tubuh.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun tanda-tanda ini bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berbohong, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada cara yang sederhana untuk mendeteksi kebohongan.
Bahasa Tubuh
Ketika mencoba mendeteksi kebohongan, orang sering kali fokus pada tanda-tanda fisik dan perilaku yang halus yang mengungkapkan penipuan. Misalnya, mengangkat bahu, kurangnya ekspresi, postur yang bosan, dan perilaku grooming seperti bermain dengan rambut atau menekan jari ke bibir bisa memberikan petunjuk bahwa seseorang mungkin sedang berbohong. Namun, meskipun tanda-tanda bahasa tubuh ini kadang-kadang bisa mengisyaratkan penipuan, penelitian menunjukkan bahwa banyak perilaku yang sering dianggap mencurigakan tidak selalu berkaitan dengan kebohongan.
Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa pergerakan mata, yang sering diasosiasikan dengan kebohongan, sebenarnya lebih menunjukkan bahwa seseorang sedang berpikir atau mengakses memori jangka panjang mereka. Dengan kata lain, pergerakan mata bukanlah indikator pasti bahwa seseorang sedang berbohong. Karena itu, penting untuk memperhatikan semua sinyal yang mungkin muncul, bukan hanya fokus pada satu tanda tertentu.
Isyarat Suara dan Bahasa
Selain bahasa tubuh, isyarat suara dan bahasa juga bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berbohong. Misalnya, jika seseorang berbicara dengan ragu-ragu atau tidak pasti, ini bisa menunjukkan ketidaknyamanan atau rasa bersalah. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembohong yang lebih berpengalaman mungkin lebih sedikit menampilkan isyarat yang biasanya diasosiasikan dengan kebohongan. Mereka mungkin secara sengaja mengubah perilaku mereka untuk mengurangi kemungkinan tertangkap.
Dalam hal ini, lebih penting untuk memperhatikan isi dari apa yang mereka katakan daripada nada suara mereka. Orang yang berbohong sering kali menghilangkan detail penting dari cerita mereka. Sebagai contoh, strategi menggunakan beban kognitif dapat digunakan untuk menangkap kebohongan. Studi menunjukkan bahwa meminta seseorang untuk menceritakan sebuah kisah secara terbalik atau tidak dalam urutan kronologis dapat membuat kebohongan mereka lebih terlihat.
Percaya pada Naluri
Terlepas dari berbagai tanda-tanda yang telah disebutkan, insting Anda mungkin adalah alat paling kuat dalam mendeteksi kebohongan. Penelitian menunjukkan bahwa intuisi kita dapat memberikan gambaran yang akurat tentang apakah seseorang sedang berbohong atau tidak. Dengan belajar untuk mempercayai perasaan naluriah ini, kita mungkin bisa lebih baik dalam mendeteksi ketidakjujuran.
Namun, sangat penting untuk diingat bahwa mendeteksi kebohongan bukanlah tugas yang mudah. Meskipun kita bisa mengandalkan berbagai tanda-tanda dan insting kita, kenyataannya adalah bahwa tidak ada cara yang pasti untuk mengetahui apakah seseorang sedang berbohong. Oleh karena itu, selalu waspada, perhatikan tanda-tanda yang muncul, dan jangan lupa untuk selalu mendengarkan naluri Anda sendiri.