Kenali Sedari Dini, Ini Gejala Kuning Pada Bayi yang Dianggap Berbahaya
Merdeka.com - Gejala kuning bisa saja terjadi kepada bayi yang baru lahir (disebut neonatus). Kondisi seperti ini biasanya ditunjukkan setelah tiga sampai empat hari setelah seorang bayi dilahirkan. Selain itu, gejala kuning juga sering terjadi pada 40-60% neonatus cukup bulan dan 80% neonatus kurang bulan/prematur.
Umumya gejala kuning ini dianggap normal dan tak menyebabkan bahaya yang serius. Pasalnya gejala kuning ini terjadi akibat adanya perubahan tipe hemoglobin dalam sel darah merah janin saat dalam kandungan ke sel darah merah bayi pascapersalinan yang memang merupakan hal yang normal.
Akan tetapi, ada pula beberapa tanda waspada bahwa gejala kuning pada bayi bisa jadi merupakan suatu kelainan. Berikut penjelasannya menurut dr. Leo Rendy, Sp.B, Subsp.Ped(K) (Dokter Spesialis Bedah konsultan pediatri/anak) dari RS EMC Sentul.
-
Mengapa gigi anak bisa kuning? Gigi kuning pada anak adalah masalah yang sering kali menjadi perhatian bagi banyak orang tua. Warna gigi yang tidak cerah pada anak-anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebersihan gigi yang kurang terjaga, konsumsi makanan atau minuman tertentu, serta kondisi medis tertentu.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Kebiasaan merokok juga dapat menjadi penyebab munculnya kuku kuning. Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
-
Apa ciri-ciri bruntusan pada bayi? Bruntusan pada bayi memiliki gejala yang khas: 1. Tampak seperti bintik merah kecil. 2. Bisa terasa gatal atau tanpa rasa gatal. 3. Biasanya muncul di daerah lipatan, seperti leher, ketiak, paha, punggung, dan dada. 4. Bisa timbul di wajah, seperti hidung, pipi, dagu, dan jidat. 5. Dapat berwarna merah, putih, atau kuning seperti jerawat pada orang dewasa.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa penyebab mata kuning? Mata kuning bisa terjadi karena mata tidak terhidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
Tanda-Tanda Bayi Kuning Yang Tak Normal
Ada beberapa tanda bayi kuning yang tak normal yang wajib orang tua perhatikan. Pertama, gejala kuning langsung muncul kurang dari 24 jam pertama. Kedua, kuning menetap dan tidak memudar lebih dari 8 hari pada neonatus cukup bulan dan lebih dari 14 hari pada neonatus kurang bulan. Ketiga, gejala kuning semakin memberat dalam waktu 3-4 hari.
Keempat, bayi mengalami demam. Kelima, bayi tampak lemah, tidur terus-menerus, dan tak mau menyusu. Keenam, terdapat urin bewarna kuning pekat-coklat seperti teh dan tinjanya bewarna krem atau kuning pucat seperti dempul pada pampersnya. Terakhir, perut bayi semakin besar seiring bertambahnya waktu.
10 Penyakit Penyebab Kolestasis Bayi Berusia Kurang dari 2 Bulan
Adapun penyebab kuning yang tak normal pada bayi berusia kurang dari 2 bulan, bisa saja diakibatkan oleh tak normalnya aliran empedu dari hati ke usus (kolestasis) karena berbagai sebab. Mulai dari Atresia Biliaris, Kista Koledokus, Sindrom Alagille (paucity of the interlobular bile ducts or arteriohepatic dysplasia), Inspissated Bile/Mucous Plug, Cystic Fibrosis, Neonatal Sclerosing Cholangitis, Congenital Hepatic Fibrosis/Caroli’s Disease, Tumor/massa (intrinsik/ekstrinsik), batu empedu, hingga infeksi virus (Cytomegalovirus, HIV, Herpes, Rubella, Parvovirus, Echovirus, Adenovirus), bakteri (infeksi saluran kemih, Sepsis, Syphilis), parasit protozoa (Toxoplasma) dan cacing hati.
Riwayat Penyakit yang Berpotensi Sebabkan Kuning Tak Normal pada Bayi
Kuning pada bayi juga dapat dicurigai sebagai kuing yang tidak normal bila pertama, ada pada orang tua atau saudara kandung yang menderita penyakit seperti α1-antitrypsine deficiency, progressive familial intrahepatic cholestasis (PFIC), sindrom Alagile, cystic fibrosis. Kedua, ultrasonografi fetomaternal menemukan gambaran kista koledokus. Ketiga, adanya riwayat penyakit hemolitik inkompatibilitas golongan darah ABO atau Rhesus. Keempat, terdapat infeksi neonatus, termasuk infeksi saluran kemih, sepsis dan, infeksi virus. Kelima, hadirnya gejala seperti muntah, buang air besar warna dempul/pucat (dinilai dengan kartu warna tinja). Terakhir, urin berwarna gelap atau biasa disebut bilirubinemia.
Alasan Mengapa Atresia Bilier Harus Diketahui Sedini Mungkin
Ilustrasi kelainan empeduAtresia bilier atau putusnya saluran empedu merupakan kelainan yang paling banyak terjadi di Asia Timur dan Asia Tenggara. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan fibro-proliferatif pada saluran aliran empedu dari hati ke usus sejak bayi lahir.
Kuning yang diakibatkan oleh atresia bilier harus segera didiagnosa sedini mungkin dan dilakukan tindakan sebelum bayi berusia 90 hari atau 3 bulan karena bayi dapat ditolong dengan operasi pembuatan jalan pintas buatan untuk aliran empedu atau biasa disebut operasi Hepatoportoenterostomi Kasai.
Ilustrasi operasi Hepatoportoenterostomi KasaiBila pertolongan operasi ini dilakukan sebelum bayi berusia dua bulan, keberhasilan operasi dapat mencapai lebih dari 80%. Sehingga, diharapkan pasien tak meninggal di tahun pertama atau kedua kehidupannya dan 23% pasien dapat mencapai usia 20 tahun.
Jika operasi Kasai baru dilakukan lewat dari usia 90 hari atau 3 bulan, maka angka keberhasilannya menurun jauh, paling tinggi hanya sekitar 20%. Parahnya, keterlambatan penanganan juga akan berujung pada kerusakan hati yang lebih cepat dan hanya dapat ditolong dengan operasi cangkok/transplantasi hati. Padahal di Indonesia sendiri belum banyak rumah sakit pusat yang sanggup melakukan transplantasi hati hingga saat ini, kecuali di RSCM Jakarta.
Sehingga amatlah penting bagi orang tua untuk segera memeriksakan bayinya yang menderita kuning tidak normal ke dokter keluarga dan dokter spesialis anak. Hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan kartu warna tinja.
Kartu Warna Tinja sebagai Metode Deteksi Dini Atresia Bilier
Ilustrasi Kartu Warna TinjaKeterlambatan saat pertama kali berobat ke pusat kesehatan menjadi salah satu permasalahan utama yang sering terjadi di Indonesia. Data di bagian penyakit hati anak Rumah Sakit rujukan nasional RSCM menunjukkan rata-rata umur pasien kuning abnormal saat pertama kali datang yaitu, pada usia 4 bulan sehingga sebenarnya sudah terlambat untuk bisa menjalani operasi Kasai dengan hasil yang baik.
Tingginya angka keterlambatan ini menyebabkan angka gagal hati dan kematian semakin meningkat pada pasien atresia bilier. Oleh karena itu, perlu sekali untuk mendeteksi seawal mungkin gejala penyakit yang satu ini. Adapun metode deteksi dini atresia bilier yang bisa digunakan yakni seperti, pemeriksaan warna feses/tinja dan penggunaan Kartu Warna Tinja (KWT). Warna tinja pada atresia bilier yang sangat khas adalah pucat (warna 1,2 dan 3).
Waktu yang Tepat untuk Berkunjung ke Dokter
Mungkin kamu bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan anak ke dokter. Tapi, tak perlu bingung lagi. Karena kamu bisa membawa bayi dengan gejala kuning abnormal ketika Ikterik muncul dengan onset sejak lahir dan tak kunjung membaik hingga 2 minggu pascapersalinan. Selain itu, saat bayi memiliki warna urin gelap dan feses yang dempul/akolis. Yang terakhir, ketika ada tanda gagal hati berupa perut yang semakin membesar, buang air besar berdarah merah (hematoschezia), muntah darah (hematemesis), buang air besar berdarah hitam (melena), berat badan sulit naik, anak lemah tampak sangat kuning dan kejang.
Ketika menemui berbagai gejala abnormal yang mengarah ke atresia biliaris, kuncinya adalah kecepatan diagnosis dan tak usah ragu untuk segera memeriksakan atau mencari tahu kondisi kesehatan sang buah hati ke para ahli yang lebih handal. Salah satu cara yang bisa dicoba yaitu, dengan menghubungi atau mendatangi langsung dr. Leo Rendy, Sp.B, Subsp.Ped(K) (Dokter Spesialis Bedah konsultan pediatri/Anak) dari RS EMC Sentul atau ke dokter anak terdekat anda. (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi bayi yang terlahir kuning bisa terjadi akibat kelainan bawaan berupa kista.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi pada bayi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sehingga patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis anak konsultan nefrologi anak Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dr. Ina Zarlina Sp.A(K) mengatakan ada beberapa tanda yang bisa dikenali
Baca SelengkapnyaVirus yang menyerang berhubungan dengan hati dan usus.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa gejala demam yang berbahaya pada bayi dan tidak boleh disepelekan.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan kulit yang dialami oleh bayi dan anak bisa rentan dialami karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaBawang merah salah satu bahan dapur yang umum digunakan dalam masakan, ternyata memiliki beragam manfaat kesehatan termasuk bagi bayi.
Baca SelengkapnyaMeski jarang dibandingkan dengan orang dewasa, penyakit liver pada anak tetap menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Baca SelengkapnyaKarena bayi masih belum bisa berbicara, maka penting untuk mengetahui apakah mereka kelelahan atau hanya mengantuk.
Baca SelengkapnyaGigi kuning pada anak adalah masalah yang sering kali menjadi perhatian bagi banyak orang tua.
Baca Selengkapnya