Kolesterol Naik Karena Telur? Simak Penjelasannya di Sini
Apakah benar bahwa telur dapat meningkatkan kadar kolesterol? Temukan informasi mengenai fakta, nilai gizi, dan batasan konsumsi yang aman di sini.

Telur merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan nutrisi dan memiliki harga yang terjangkau, sehingga sering menjadi topik perdebatan dalam bidang kesehatan. Meskipun telur dikenal sebagai penyedia protein berkualitas tinggi, banyak orang meragukan keamanannya karena anggapan bahwa mengonsumsinya dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Kekhawatiran ini menjadi perhatian khusus, terutama bagi individu yang berisiko tinggi terhadap penyakit jantung.
Namun, sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol yang berasal dari makanan, termasuk telur, mungkin tidak seburuk yang selama ini diperkirakan. Para ahli kesehatan mengemukakan bahwa lemak jenuh, bukan kolesterol dalam makanan, yang lebih berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam darah. Dengan demikian, telur masih bisa menjadi bagian dari pola makan yang sehat, asalkan dikonsumsi secara bijak.
Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai fakta ilmiah mengenai telur, termasuk kandungan gizinya, dampaknya terhadap kolesterol, serta panduan untuk konsumsi yang aman demi mendukung kesehatan. Informasi ini dirangkum dari Liputan6 pada Kamis, 23 Januari. Dengan memahami lebih dalam tentang telur, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait pola makan mereka. Dengan cara ini, telur dapat tetap menjadi pilihan makanan yang bergizi tanpa menimbulkan kekhawatiran berlebihan mengenai kesehatan jantung.
Kandungan Gizi Telur yang Kaya Nutrisi
Telur merupakan sumber nutrisi yang kaya dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam satu butir telur besar, terkandung sekitar 6 gram protein berkualitas tinggi dan 72 kalori, serta berbagai vitamin seperti A, B, dan D. Nutrisi-nutrisi ini sangat penting untuk mendukung berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan otak dan penglihatan.
Selain itu, telur juga kaya akan kolin, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan sistem saraf. Senyawa lain seperti lutein dan zeaxanthin berfungsi melindungi kesehatan mata dari risiko degenerasi makula yang terkait dengan usia. Dengan hanya 1,5 gram lemak jenuh per butir, telur juga tergolong rendah lemak. Oleh karena itu, telur menjadi pilihan makanan yang bergizi dan mudah diolah untuk berbagai jenis diet.
"Selain menjadi sumber protein hewani, telur juga mengandung banyak nutrisi penting, seperti selenium, fosfor, kolin, kalsium, zinc, serta beragam vitamin, seperti vitamin A, B2, B5, B6, B12, D, E, dan K," dikutip dari alodokter.com.
Telur Menyebabkan Kolesterol: Mitos dan Fakta?

Selama bertahun-tahun, telur telah dianggap sebagai faktor utama yang meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol yang berasal dari makanan tidak memiliki dampak signifikan terhadap kadar kolesterol darah pada sebagian besar orang. Sebaliknya, faktor yang lebih berpengaruh adalah konsumsi lemak jenuh. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ pada tahun 2018 menemukan bahwa mengonsumsi satu butir telur per hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Ini menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah moderat dapat aman bagi kesehatan.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh American College of Cardiology juga tidak menemukan perbedaan signifikan dalam kadar kolesterol baik (HDL) dan kolesterol buruk (LDL) antara individu yang mengonsumsi 12 butir telur per minggu dengan mereka yang hanya mengonsumsi 2 butir. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti kolesterol tinggi, penting untuk membatasi konsumsi telur dan melakukannya di bawah pengawasan dokter.
"Di antara orang dewasa Tiongkok, tingkat konsumsi telur yang sedang (hingga <1 butir telur/hari) secara signifikan dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, sebagian besar terlepas dari faktor risiko lainnya," tulis jurnal berjudul "Associations of egg consumption with cardiovascular disease in a cohort study of 0.5 million Chinese adults" di laman journals.bmj.com.
Panduan Konsumsi Telur yang Aman dan Sehat
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk mengonsumsi telur dalam jumlah yang wajar. Bagi orang yang sehat, satu butir telur setiap hari dianggap aman dan dapat menjadi bagian dari pola makan yang seimbang. Namun, bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi atau berisiko terkena penyakit jantung, sebaiknya batasi konsumsi kuning telur hingga tiga hingga empat kali dalam seminggu.
Selain itu, cara memasak telur juga perlu diperhatikan. Menggoreng telur dengan minyak berlebihan dapat menambah kadar lemak jenuh dalam makanan, sehingga lebih baik memilih metode merebus atau mengukus untuk menjaga nilai gizi tanpa menambah lemak.
"Untuk para penderita kolesterol tinggi yang ingin mengonsumsi telur, lebih baik perbanyak konsumsi bagian putih dibanding kuning telur. Kemudian, perbanyak makanan yang baik untuk kolesterol. Sebagai contoh, buah penurun kolesterol, sayuran hijau, dan kacang-kacangan," tulis laman, hellosehat.com.
Dampak Positif Konsumsi Telur terhadap Kesehatan Jantung
Telur ternyata memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan jantung jika dikonsumsi dengan cara yang benar. Lemak jenuh yang rendah dalam telur menjadikannya sebagai pilihan makanan yang aman bagi individu yang ingin menjaga kesehatan kardiovaskular. Di samping itu, kandungan kolin dalam telur dapat membantu mengurangi peradangan serta mendukung fungsi pembuluh darah.
Selain itu, lutein dan zeaxanthin yang terkandung dalam telur memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari stres oksidatif, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa konsumsi telur dalam jumlah moderat tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada sebagian besar orang.
Pilihan Protein untuk Menyeimbangkan Pola Makan

Walaupun telur memiliki banyak manfaat, sangat penting untuk tidak hanya bergantung pada satu jenis sumber protein. Anda bisa mempertimbangkan alternatif lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein harian Anda. Sebagai contoh, ikan mengandung asam lemak omega-3 yang berfungsi untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
Dengan mengombinasikan telur bersama dengan sumber protein lainnya, Anda dapat memperoleh variasi nutrisi yang lebih seimbang. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dalam jangka panjang, terutama bagi individu yang memiliki kebutuhan diet khusus. Dengan variasi yang tepat, pola makan Anda tidak hanya akan sehat, tetapi juga lebih kaya akan rasa dan tekstur.
Apakah telur benar-benar meningkatkan kolesterol?
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, sebagian besar menunjukkan bahwa kolesterol yang berasal dari makanan, seperti telur, tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kadar kolesterol dalam darah.
Berapa banyak telur yang aman dikonsumsi per hari?
Satu butir telur setiap hari umumnya dianggap aman bagi orang yang sehat. Namun, bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi, disarankan untuk membatasi asupan kuning telur.
Bagaimana cara terbaik mengolah telur agar tetap sehat?
Untuk mengurangi asupan lemak tambahan dari minyak saat memasak, sebaiknya telur direbus atau dikukus. Metode ini tidak hanya lebih sehat, tetapi juga mempertahankan nilai gizi telur dengan baik.