Lebih dari Kedutan Biasa, Memahami Hemifacial Spasm dan Cara Mengatasinya
Kedutan yang terus-menerus di wajah bisa jadi disebabkan oleh hemifacial spasm, kondisi yang muncul akibat adanya tekanan pada pembuluh darah.

Apakah Anda pernah merasakan kedutan di wajah yang tak kunjung reda? Jika demikian, mungkin itu bukan hanya akibat kelelahan atau stres, melainkan gejala dari hemifacial spasm. Apa sebenarnya kondisi ini? Hemifacial spasm merupakan gangguan pada saraf wajah yang menyebabkan otot berkontraksi secara tidak terkendali dan berulang di satu sisi wajah.
Gangguan ini terjadi akibat masalah pada saraf wajah yang biasanya disebabkan oleh tekanan dari pembuluh darah di sekitarnya, seperti yang dijelaskan oleh dokter bedah saraf Wienorman Gunawan dari Bethsaida Hospital Gading Serpong. "Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung memanjang dan kehilangan elastisitas, yang dapat menyebabkan penekanan pada saraf wajah.
Hal ini yang memicu kontraksi otot wajah yang tidak normal," ungkap Wienorman. Ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kondisi ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga berpengaruh pada rasa percaya diri, terutama bagi wanita. Kedutan yang terus-menerus dapat mengganggu ekspresi wajah dan membuat seseorang merasa tidak nyaman saat berinteraksi sosial, dilansir Merdeka.com dari berbagai usmber pada, Kamis(20/3/2025).
Pengobatan Hemifacial Spasm
Di tahap awal, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk pasien yang mengalami hemifacial spasm. Namun, jika kondisi tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan, terdapat beberapa pilihan lain yang dapat dilakukan.
Microvascular Decompression (MVD) adalah salah satu teknik yang dijelaskan oleh Wienorman. Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi tekanan yang diberikan oleh pembuluh darah pada saraf wajah dengan cara memisahkan saraf dari pembuluh darah yang menekannya melalui tindakan operasi.
Botox adalah Suatu Prosedur yang Banyak Digunakan untuk Mengurangi Kerutan pada Wajah
Metode injeksi Toksin Botulinum (Botox) dilakukan dengan cara menyuntikkan Botox ke area yang mengalami kedutan, bertujuan untuk mengurangi kontraksi otot yang berlebihan. "Terapi ini biasanya dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pasien," ungkap Wienorman. Mengenai kedua metode yang telah dibahas, Wienorman menyatakan bahwa masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan metode yang digunakan dengan kondisi pasien. "Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf sangat penting agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat," jelas dokter yang berpraktik di Brain & Spine Center Bethsaida Hospital Gading Serpong ini.
Penanganan yang tepat dapat Meningkatkan Kualitas Hidup
Mengingat bahwa hemafacial spasm dapat memengaruhi kenyamanan serta kualitas hidup penderita, penanganan yang optimal sangat diperlukan. Terkait hal ini, Dokter Luxandre Agung, General Manager Medis di Bethsaida Hospital, menyatakan bahwa Brain & Spine Center mampu menangani kasus hemafacial spasm dengan berbagai metode.
Penanganan yang tersedia mencakup tindakan minimal invasif hingga prosedur yang lebih kompleks. "Kedutan wajah bisa berlangsung lama atau seumur hidup, sehingga penanganan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan pasien dalam beraktivitas," ungkap Luxandre.