Mana yang Lebih Berbahaya bagi Kesehatan antara Makanan dengan Kolesterol Tinggi atau Lemak Jenuh?
Makanan tinggi kolesterol tak selalu meningkatkan kolesterol darah. Lemak jenuh adalah faktor utama yang membuat kadar kolesterol tinggi.
Banyak di antara kita merasa cemas saat dihadapkan pada berbagai jenis makanan yang mengandung kolesterol. Sering kali, setelah menikmati hidangan tersebut, kita merasa ingin segera mencari obat untuk menurunkan kolesterol. Namun, tidak semua makanan tinggi kolesterol langsung menyebabkan lonjakan kolesterol dalam darah.
Meskipun ada beberapa makanan yang kaya akan kolesterol, dampaknya terhadap kolesterol darah tidak sebesar yang kita bayangkan. Mengapa demikian? Rata-rata, kita hanya mengonsumsi kurang dari 300 mg kolesterol setiap hari. Menurut Heart UK 'The Cholesterol Charity', jumlah ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan asupan lemak jenuh yang biasanya kita konsumsi. Justru lemak jenuh inilah yang dapat meningkatkan kolesterol darah, karena memengaruhi fungsi hati dalam memproduksi kolesterol.
-
Kenapa makanan berlemak tinggi berbahaya bagi penderita kolesterol? Kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak secara berulang, misalnya makanan yang digoreng, yang umumnya memiliki kandungan kolesterol tinggi, dapat menimbulkan risiko yang cukup besar.
-
Kolesterol apa yang bahaya untuk kesehatan? Terlalu banyak kolesterol jahat dalam darah bisa menjadi plak yang menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.
-
Kolesterol jenis apa yang berbahaya bagi tubuh? Terdapat dua jenis kolesterol:Lipoprotein kepadatan rendah (LDL): disebut juga kolesterol jahat karena bisa menempel dan menumpuk di dinding pembuluh darah, lalu mengendap hingga mempersempit atau menyumbat aliran darah.Lipoprotein kepadatan tinggi (HDL): dikatakan sebagai kolesterol baik lantaran membawa kolesterol jahat keluar dari pembuluh darah dan kembali ke hari untuk meningkatkan kekuatan jantung.
-
Apa bahaya kolesterol tinggi? Bahaya kolesterol tinggi akan memengaruhi organ-organ vital tubuh hingga akhirnya menyebabkan penyakit serius.
-
Apa makanan yang menyebabkan kolesterol tinggi? Selain Gorengan, Waspadai Makanan Berikut untuk Cegah Kolesterol Naik Kadar kolestero yang terlalu tinggi bisa meningkatkan resiko berbagai macam penyakit. Berikut beberapa makanan yang perlu diminimalisir konsumsinya.
-
Mengapa kolesterol tinggi berbahaya? Individu yang memiliki kadar kolesterol tinggi berisiko mengalami berbagai penyakit, termasuk stroke, serangan jantung, dan komplikasi jantung lainnya.
Apa Saja Makanan Tinggi Kolesterol?
Kolesterol dapat ditemukan dalam makanan hewani seperti telur, kerang, daging, dan produk susu. Namun, selama pola makan kita seimbang, tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini. Kita masih bisa menikmati telur dan kerang tanpa takut kolesterol darah naik. Yang lebih penting, kita harus mulai mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan menggantinya dengan lemak tak jenuh yang lebih baik untuk kesehatan jantung.
Namun, jika kamu memiliki kolesterol tinggi atau kondisi tertentu seperti hiperkolesterolemia familial (FH), sangat penting untuk membatasi asupan kolesterol dari makanan. Usahakan untuk menjaga konsumsi kolesterol di bawah 300 mg per hari, atau idealnya kurang dari 200 mg.
Efek dari Konsumsi Makanan Kolesterol Tinggi
Semua jenis makanan yang berasal dari hewan mengandung kolesterol, namun yang berpotensi berbahaya adalah kolesterol yang disertai dengan lemak jenuh. Beberapa contohnya meliputi:
- Produk susu yang kaya lemak seperti susu full cream, keju, yogurt, dan krim.
- Lemak dari hewan, seperti mentega, margarin, dan lemak babi.
- Daging berlemak serta produk olahan seperti sosis.
Makanan dengan Lemak Jenuh Rendah tetapi Kolesterol Tinggi
Ada pula makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh rendah tetapi tetap tinggi kolesterol, seperti telur, kerang, dan jeroan. Tidak perlu khawatir, kamu masih dapat menikmati makanan ini dengan catatan mengonsumsinya dalam porsi yang seimbang dan tetap mengikuti pola makan yang sehat. Bagi penderita FH, penting untuk lebih memperhatikan konsumsi makanan ini. Telur sebaiknya dimakan tiga hingga empat butir dalam seminggu, sedangkan kerang dapat dikonsumsi satu hingga dua kali dalam seminggu. Namun, untuk hati dan jeroan, sebaiknya dihindari karena kandungan kolesterolnya yang sangat tinggi.
Konsumsi Hati Ayam
Hati ayam memang nikmat dan memiliki banyak manfaat. Di Indonesia, hati sering dijadikan bahan utama dalam berbagai masakan yang lezat. Meskipun mengandung sedikit lemak jenuh, hati ayam tetap tinggi kolesterol. Oleh karena itu, meskipun rasanya enak, penting untuk bijak dalam mengatur porsinya.
Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Hati Ayam?
Menurut informasi medis dari WebMD yang disampaikan oleh Zilpah Sheikh, MD, hati ayam kaya akan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, folat, tembaga, seng, serta vitamin A, B, dan D. Nutrisi-nutrisi ini sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, hati ayam juga merupakan sumber protein yang baik. Protein sangat penting untuk memperkuat otot, kulit, dan tulang. Ingin tetap bugar? Mengonsumsi hati dengan bijak dapat membantu mencapainya. Selain memberikan rasa kenyang lebih lama, makanan yang kaya protein seperti hati juga dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mempertahankan berat badan ideal tanpa rasa lapar. Dengan demikian, hati ayam tidak hanya lezat, tetapi juga sangat bermanfaat.
Apa yang Akan Terjadi Jika Anda Mengonsumsi Hati Ayam Secara Berlebihan?
Meskipun hati ayam memiliki rasa yang lezat, penting untuk membatasi konsumsinya. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan vitamin A yang dapat terakumulasi dalam tubuh dan berpotensi berbahaya. Menurut laporan dari The Guardian, Food Standards Authority merekomendasikan agar wanita hamil atau yang berencana untuk hamil menghindari konsumsi hati ayam. Kelebihan vitamin A dapat membahayakan perkembangan janin. Untuk wanita yang telah memasuki masa menopause, disarankan untuk mengonsumsi hati ayam tidak lebih dari sekali dalam seminggu. Gejala keracunan akibat kelebihan vitamin A, seperti yang dilaporkan oleh WebMD, meliputi mual, muntah, sakit kepala, perubahan suasana hati, dan rasa kantuk yang berlebihan. Selain itu, kelebihan vitamin A juga dapat mengakibatkan pelemahan tulang dan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.
Apa Itu Kolesterol?
Para ahli, seperti yang diuraikan dalam lembar fakta oleh J Clifford dan A Kozil yang diterbitkan di situs Colorado State University, menyatakan bahwa kolesterol merupakan zat krusial yang terdapat di seluruh sel tubuh. Anda dapat membayangkan kolesterol sebagai 'material konstruksi' yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan hormon-hormon penting seperti estrogen dan testosteron. Selain itu, kolesterol berperan dalam pembentukan empedu, yang sangat diperlukan untuk mencerna lemak, dan dapat juga diubah menjadi vitamin D saat kulit kita terkena sinar matahari. Menariknya, kolesterol hadir dalam dua bentuk, yaitu kolesterol darah dan kolesterol dari makanan.
- Kolesterol Darah (Serum) : Kolesterol ini beredar dalam aliran darah dan mayoritas dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Ia berada dalam darah dengan bantuan dua jenis pembawa utama, yaitu LDL dan HDL.
- Kolesterol Makanan : Kolesterol ini berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, terutama dari sumber hewani. Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, tubuh kita perlu memprosesnya.
Beda Kolestrerol LDL dan HDL
Kolesterol LDL, yang dikenal sebagai kolesterol 'jahat', memiliki peran dalam mengantarkan kolesterol ke berbagai sel di tubuh. Namun, jika kadarnya berlebihan, LDL dapat terakumulasi dan membentuk plak di dinding arteri, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung. Sebaliknya, HDL merupakan kolesterol 'baik'. Anggaplah HDL sebagai pahlawan yang bertugas membersihkan kolesterol berlebih dari aliran darah dan mengirimkannya ke hati untuk diolah. Kadar HDL yang lebih tinggi memberikan perlindungan yang lebih baik bagi tubuh dari risiko penyakit jantung.