Mengenal Sleep Apnea yang Dialami Joe Biden, Apakah Sering Kamu Rasakan Juga?
Sleep apnea meski terlihat sepele hanya mendengkur biasa, hanya jika dibiarkan terus menerus bisa membahayakan nyawa lho.
Mengenal Sleep Apnea yang Dialami Joe Biden, Apakah Sering Kamu Rasakan Juga?
Namun, tahukah kamu bahwa ada gangguan tidur yang bisa mengganggu kualitas tidur dan bahkan membahayakan kesehatan?
Tidur adalah momen yang penting bagi tubuh kita untuk pulih dan mengumpulkan energi.
Salah satu gangguan tidur yang serius adalah sleep apnea atau apnea tidur.
Gangguan ini juga pernah dialami oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Apa itu sleep apnea dan apa saja gejalanya? Mari kita cari tahu lebih lanjut.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti atau menjadi sangat dangkal selama tidur.
Hal ini bisa terjadi berkali-kali selama satu malam dan biasanya berlangsung hanya beberapa detik, tetapi bisa berdampak serius terhadap kualitas tidur dan kesehatan seseorang.
Organ tubuh, terutama otak, bisa kekurangan oksigen saat pernapasan terhenti, dan ini bisa mengakibatkan kualitas tidur yang buruk serta membuat pasien merasa lelah dan tidak bertenaga keesokan harinya.
Jenis-Jenis Sleep ApneaTerdapat beberapa jenis sleep apnea, yaitu:
Sleep Apnea Obstruktif (OSA): Jenis ini adalah yang paling umum. Sleep apnea obstruktif terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran pernapasan.
Saat otot-otot di sekitar tenggorokan mengendur, saluran napas menjadi sempit atau bahkan tertutup saat bernapas.
Ini mengakibatkan pasokan udara berkurang, dan otak pun memberikan sinyal untuk membangunkan tubuh agar pernapasan bisa kembali normal.
Sleep Apnea Pusat:
Jenis ini berbeda dari OSA karena tidak disebabkan oleh penyumbatan saluran napas. Sleep apnea pusat terjadi karena pusat kendali pernapasan di otak tidak stabil.
Akibatnya, otak tidak memberi sinyal yang tepat untuk menggerakkan otot-otot pernapasan. Hal ini bisa menyebabkan pasien terbangun karena kesulitan bernapas.
Ini adalah kombinasi dari sleep apnea obstruktif dan sleep apnea pusat. Pasien dengan sindrom ini mengalami penyumbatan saluran napas serta tidak stabilnya pusat kendali pernapasan.
Sindrom Sleep Apnea Kompleks:
Gejala-gejala sleep apnea bisa bervariasi, dan beberapa di antaranya tumpang tindih dengan gejala gangguan tidur lainnya. Gejala umum sleep apnea meliputi:
1. Mendengkur kencang. 2. Bangun dengan sesak napas atau terengah-engah. 3. Bangun dengan mulut kering atau sakit tenggorokan. 4. Kesulitan tidur (insomnia). 5. Rasa kantuk berlebihan saat siang hari (hypersomnia). 6. Gangguan perhatian. 7. Mudah marah dan sulit berkonsentrasi.
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sleep apnea, antara lain:
1. Kelebihan Berat Badan: Orang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami sleep apnea. Lemak di sekitar saluran napas bagian atas bisa menghambat pernapasan. 2. Anatomi Saluran Napas: Jika seseorang memiliki tenggorokan yang sempit atau saluran napas yang sempit secara genetik, risiko sleep apnea juga meningkat. 3. Kelamin dan Usia: Pria memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita. Selain itu, risiko sleep apnea juga meningkat seiring bertambahnya usia.4. Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami sleep apnea, kemungkinan Anda juga rentan terhadap gangguan ini. 5. Kebiasaan Merokok dan Alkohol: Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat membuat otot-otot di sekitar tenggorokan menjadi lemah, meningkatkan risiko sleep apnea. 6. Masalah Medis: Gangguan seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit stroke juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sleep apnea.
Diagnosis biasanya melibatkan tes tidur seperti polisomnografi atau tes tidur mandiri di rumah. Pengobatan sleep apnea dapat melibatkan perubahan gaya hidup, penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP atau BiPAP, dan dalam kasus yang parah, operasi untuk mengatasi penyumbatan saluran napas.
Jika kamu mengalami gejala yang mengarah kepada sleep apnea, segera konsultasikan dengan dokter.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko sleep apnea termasuk:
1. Menjaga Berat Badan Ideal: Mengurangi kelebihan berat badan dapat membantu mengurangi risiko sleep apnea. 2. Berhenti Merokok dan Minum Alkohol: Keduanya dapat memperburuk gejala sleep apnea. 3. Olahraga Teratur: Olahraga dapat membantu menguatkan otot-otot pernapasan.
4. Posisi Tidur yang Tepat: Tidur dengan posisi miring atau tengkurap dapat membantu mencegah penyumbatan saluran napas. 5. Perawatan Kesehatan yang Tepat: Jika kamu memiliki masalah kesehatan seperti penyakit jantung, pastikan untuk mengikuti perawatan yang direkomendasikan dokter.
Gejala seperti mendengkur kencang, kesulitan bernapas, dan rasa kantuk berlebihan saat siang hari bisa menjadi pertanda adanya gangguan ini.
Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang bisa memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan seseorang.
Dengan menjaga gaya hidup sehat dan mengikuti saran dokter, kamu dapat mengelola sleep apnea dan meningkatkan kualitas tidur serta kesehatanmu secara keseluruhan.