Orangtua yang Sering Bercanda Memiliki Hubungan yang Lebih Baik dengan Anak
Hubungan penuh canda antara orangtua dan anak bisa membangun hubungan baik di antara keduanya.
Setiap orangtua pasti pernah melontarkan lelucon yang khas, seperti "dad joke"—kelakar sederhana dan kadang konyol yang kerap memancing tawa atau bahkan hanya gelengan kepala dari anak-anak mereka. Meskipun sering kali lelucon ini dianggap garing, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa humor yang digunakan dalam pola asuh dapat memperkuat hubungan antara orangtua dan anak. Humor bukan sekadar candaan tanpa makna, melainkan dapat menjadi alat yang efektif dalam menciptakan hubungan yang lebih erat.
Dilansir dari Science Alert, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menunjukkan bahwa humor dalam parenting berpotensi memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan kedekatan orangtua dan anak. "Humor dapat mengajarkan fleksibilitas kognitif, meredakan stres, serta mendorong penyelesaian masalah secara kreatif dan meningkatkan ketahanan," kata Dr. Benjamin Levi, seorang dokter anak di Penn State College of Medicine yang juga terlibat dalam penelitian ini.
-
Bagaimana membangun hubungan orangtua dan anak yang hangat? Saat orang tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang, pemahaman, dan pengalaman bersama, mereka menanamkan rasa kepercayaan dan kepositifan yang mendorong anak-anak untuk berinteraksi dengan dunia luar dengan sikap yang positif.
-
Bagaimana kedekatan orang tua dan anak mempengaruhi anak? Kelekatan yang baik antara orang tua dan anak akan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, baik secara fisik, kognitif, sosial, maupun emosional. Kelekatan pada anak akan memberikan rasa aman dan nyaman saat mereka beraktivitas.
-
Mengapa kualitas interaksi orangtua dan anak penting? Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan memberikan wawasan yang mendalam mengenai dampak jangka panjang dari interaksi kualitas antara orang tua dan anak terhadap kesehatan mental serta perilaku sosial anak di kemudian hari.
-
Kenapa kedekatan orang tua dan anak penting? Kedekatan orang tua dan anak merupakan hal penting yang tidak boleh dikesampingkan. Hal ini sangat penting dan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan anak.
-
Bagaimana orangtua bisa mengurangi konflik dengan anak? Dhani juga menjelaskan bahwa potensi konflik dalam keluarga bisa dikurangi apabila komunikasi yang positif sudah menjadi kebiasaan sejak dini.
-
Siapa yang terpengaruh oleh kualitas interaksi orangtua dan anak? Penelitian yang melibatkan lebih dari 10.000 partisipan ini menyoroti betapa pentingnya kualitas interaksi antara orang tua dan anak dalam membentuk perilaku prososial (tindakan yang berakar pada kebaikan dan empati) serta ketahanan mental yang kuat di masa depan.
Humor dalam interaksi sehari-hari memiliki peran yang lebih dari sekadar hiburan. Menurut penelitian ini, orangtua yang sering menggunakan humor cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan anak-anak mereka. Hal ini tidak hanya menciptakan suasana yang menyenangkan di rumah, tetapi juga membantu meredakan ketegangan yang kerap muncul dalam dinamika keluarga.
Humor dan Dinamika Hubungan Orangtua-Anak
Salah satu faktor penting dalam hubungan orangtua-anak adalah bagaimana mereka mengatasi situasi stres. Dalam penelitian ini, Lucy Emery, penulis utama yang kini menjadi residen pediatri di Boston Children’s Hospital, menyebutkan bahwa ada persamaan menarik antara dunia bisnis dan pengasuhan anak. Keduanya memiliki hierarki yang jelas, namun sering kali menghadapi situasi penuh tekanan. Emery menekankan, "Meskipun hubungan orangtua dan anak lebih penuh kasih daripada hubungan di dunia bisnis, humor dapat membantu meredakan ketegangan dan membuat kedua pihak merasa lebih baik."
Dalam konteks ini, humor berfungsi sebagai alat yang mengurangi tekanan dalam hierarki hubungan orangtua-anak. Saat konflik atau tekanan muncul, lelucon sederhana dari orangtua dapat mengubah suasana yang tegang menjadi lebih ringan dan mengurangi rasa stres, baik pada orangtua maupun anak.
Penelitian ini menemukan bahwa lebih dari separuh partisipan menyatakan bahwa mereka dibesarkan dengan humor oleh orangtua mereka. Sekitar 72% dari responden juga menyatakan keyakinan bahwa humor adalah teknik pengasuhan yang efektif. Ini menunjukkan bahwa banyak orangtua yang percaya bahwa humor memiliki kekuatan untuk membantu dalam proses pengasuhan anak.
Pengaruh Humor terhadap Hubungan Jangka Panjang
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah adanya korelasi antara humor yang digunakan oleh orangtua dengan pandangan anak-anak mereka ketika dewasa. Anak-anak yang melaporkan memiliki hubungan yang baik dengan orangtuanya 43% lebih mungkin mengingat bahwa orangtuanya menggunakan humor saat mereka dibesarkan. Mereka juga 30% lebih mungkin untuk menggunakan humor atau berencana untuk menggunakannya dalam mendidik anak-anak mereka sendiri.
Levi mengungkapkan bahwa penggunaan humor dalam parenting tidak hanya untuk membuat suasana lebih ceria, tetapi juga untuk menumbuhkan ketahanan mental dan fleksibilitas emosi pada anak-anak. "Harapan saya adalah agar orangtua dapat belajar menggunakan humor sebagai alat pengasuhan yang efektif, bukan hanya untuk meredakan ketegangan, tetapi juga untuk mengembangkan ketahanan serta fleksibilitas kognitif dan emosional pada diri mereka sendiri, serta memberikan teladan bagi anak-anak mereka," ujarnya.
Penelitian ini memang bersifat pendahuluan, namun hasilnya memberikan gambaran bahwa humor dapat memiliki peran penting dalam pengasuhan anak. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mendalami bagaimana berbagai jenis humor digunakan oleh orangtua dan bagaimana anak-anak meresponsnya.
Humor sebagai Alat Efektif dalam Mengasuh Anak
Penelitian ini menjadi dasar bagi pengembangan pemahaman lebih lanjut tentang manfaat humor dalam pengasuhan. Meskipun banyak orang tua yang menggunakan humor tanpa sadar sebagai bagian dari interaksi sehari-hari, penelitian ini memberikan validasi ilmiah bahwa humor dapat menjadi alat penting untuk menciptakan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.
Maka, bagi para orangtua, jangan ragu untuk melontarkan lelucon-lelucon ringan di tengah kesibukan sehari-hari. Meskipun mungkin anak-anak akan mengeluh atau merespons dengan mata berputar, lelucon itu dapat berkontribusi pada hubungan yang lebih kuat dan hangat di kemudian hari. Sebuah kelakar yang tampak sederhana bisa menjadi benih bagi hubungan yang lebih harmonis dan penuh kasih di dalam keluarga.