Pria di Atas Usia 55 Tahun Disarankan untuk Membatasi Minum Air di Malam Hari
Masalah kesehatan prostat yang dialami pria menyebabkan mereka sebaiknya menghindari banyak minum malam hari.
Minum air putih di malam hari bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan termasuk gangguan tidur.
-
Siapa yang berisiko prostat? Pilihan obat prostat alami menjadi tren bagi pria dewasa di atas 50 tahun. Pembesaran prostat, atau BPH, dapat diatasi dengan solusi alami tanpa operasi.
-
Bagaimana cara menjaga keseimbangan asupan air bagi orang dewasa? Rata-rata orang dewasa dua liter (air mineral) cukup. Kalau masih sehat biasanya dua liter cukup. Karena bisa kalau kelebihan tidak bagus juga, bisa jadi tubuh terlalu banyak mengeluarkan cairan, jadi buang air kecil terus, dan yang baik kita harus menjaga kesimbangan,' papar dr. Pringgodigdo.
-
Kenapa pria rentan prostat? Pada pria dengan rentang usia 30–40 tahun, masalah umum yang sering dihadapi terkait dengan prostat adalah prostatitis, yang merupakan kondisi peradangan pada prostat.
-
Siapa yang rentan terkena masalah prostat di usia 40-an? Masalah seperti BPH (benigna prostat hiperplasia) dan kanker prostat menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Pemeriksaan rutin penting untuk dilakukan pria ketika memasuki usia 40 tahun.
-
Apa masalah kesehatan yang sering dialami pria di atas 40 tahun? Banyak pria yang percaya bahwa kehidupan dan kedewasaan mereka dimulai pada usia 40 tahun. Meskipun kondisi kesehatan individu dapat bervariasi secara signifikan, ada beberapa masalah kesehatan yang mungkin dihadapi bapak-bapak pada usia ini.
-
Siapa yang merekomendasikan kebutuhan air putih berdasarkan usia? Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH memberikan rekomendasi konsumsi air mineral dengan takaran yang tepat berdasarkan usia.
Pria di Atas Usia 55 Tahun Disarankan untuk Membatasi Minum Air di Malam Hari
Masalah kesehatan yang sering dialami pria di atas usia 55 tahun adalah gangguan berkemih, yang sebagian besar terkait dengan kondisi prostat. Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan agar mereka membatasi asupan cairan, terutama di malam hari.
Guru Besar Bidang Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid Sp.U(K), mengungkapkan bahwa pria berusia 55 tahun ke atas lebih baik minum banyak air pada pagi hingga sore hari.
"Laki-laki 55 tahun ke atas minum banyak dari pagi sampai maghrib saja, karena dia sudah punya masalah prostat, kalau minum malam bolak balik bangun tidur, belum tentu bangun bisa tidur lagi nanti kualitas tidurnya jadi jelek," kata Prof. Rasyid beberawpa waktu lalu dilansir dari Antara.
Pada usia tersebut, pria cenderung mengalami kesulitan dalam berkemih secara tuntas, yang sering kali disebabkan oleh pembesaran prostat. Pembesaran prostat ini dapat menekan uretra dan mengganggu aliran urin, sehingga menyebabkan keinginan berkemih yang sering namun tidak tuntas.
Oleh karena itu, Prof. Rasyid menyarankan agar asupan cairan di malam hari dibatasi. Minum hanya saat makan atau saat mengambil obat, dan hindari minum banyak menjelang tidur.
Masalah berkemih tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga bisa terjadi pada anak-anak akibat kurang gizi dan dehidrasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, baik anak-anak maupun dewasa, untuk menjalani gaya hidup sehat dan aktif.
Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk pembentukan batu ginjal atau batu ureter yang disebabkan oleh pengerasan urin.
Volume berkemih yang sehat menurut Prof. Rasyid adalah sekitar 2,5 liter urin per hari dengan asupan cairan lebih dari 2 liter. Hal ini penting untuk mencegah pembentukan batu ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika urin mengeras akibat kekurangan cairan, dan dapat menyebabkan nyeri serta komplikasi lainnya.
Lebih lanjut, Prof. Rasyid menyarankan agar pria yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, setidaknya sekali dalam setahun. Pemeriksaan ini sebaiknya juga mencakup ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi keberadaan batu ginjal atau masalah lain di saluran kemih.
"Begitu orang masuk 40 tahun ke atas setahun sekali check up, dan baiknya di USG karena batu ukuran dua milimeter dengan USG ketemu loh, sayangnya check up kan seringnya dengan lab, itu ga ketemu," tambahnya.
Pemeriksaan USG sangat bermanfaat karena dapat menunjukkan kondisi ginjal dan ureter, termasuk sumbatan yang mungkin terjadi. Sumbatan ini bisa menjadi penyebab berbagai masalah berkemih yang serius. Prof. Rasyid juga menyarankan penggunaan USG tanpa kontras untuk menghindari risiko gangguan fungsi ginjal yang bisa disebabkan oleh agen kontras.