Gejala Nokturia dan Penyebabnya, Gangguan Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Gangguan nokturia dapat mengurangi kualitas tidur seseorang.
Gangguan nokturia dapat mengurangi kualitas tidur seseorang.
Gejala Nokturia dan Penyebabnya, Gangguan Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Setiap orang pasti menginginkan tidur dengan cukup dan berkualitas. Berkualitas dalam hal ini adalah tidur yang nyenyak tanpa gangguan hingga bangun di esok pagi. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, maka kesehatan tubuh dapat terjaga dengan baik.
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Salah satunya, orang yang sering bangun tengah malam untuk buang air kecil. Ini adalah kondisi yang cukup banyak dialami oleh sebagian orang. Kondisi ini disebut dengan nokturia.
-
Apa yang dimaksud dengan sering buang air kecil? Seringnya buang air kecil atau meningkatnya frekuensi berkemih adalah situasi di mana individu merasakan dorongan untuk berkemih lebih sering daripada biasanya.
-
Kenapa orang sering terbangun untuk buang air kecil? Jika Anda sering terbangun untuk buang air kecil, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara mengetahui penyebab sering buang air kecil? Mengetahui penyebab di balik seringnya buang air kecil sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.
-
Apa tanda anak sering buang air kecil? Anak yang sering buang air kecil, terutama di malam hari hingga mengompol, patut dicurigai mengalami diabetes. Tubuh berusaha membuang kelebihan gula darah melalui urine, sehingga anak menjadi lebih sering merasa haus dan minum lebih banyak.
-
Kenapa sering buang air kecil bisa jadi masalah kesehatan? Namun, apabila frekuensi buang air kecil melebihi 8 kali dalam sehari atau mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini sebaiknya diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
-
Apa kondisi yang bisa menyebabkan keringat di malam hari? Misalnya saja cuaca yang memang panas dan gerah atau menggunakan pakaian yang kurang nyaman.
Pengertian Nokturia
Sebelum dijelaskan gejala nokturia, perlu dipahami pengertiannya.
Nokturia merupakan istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang sering buang air kecil di malam hari. Poliuria nokturnal juga merupakan istilah lain yang sering digunakan untuk merujuk pada kondisi ini. Nokturia sering kali mempengaruhi kebiasaan tidur seseorang, karena seringnya harus bangun dan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Indikasi nokturia dapat bervariasi antara individu satu dengan yang lainnya. Beberapa orang mungkin hanya mengalami nokturia dalam frekuensi yang rendah, sementara yang lain mungkin mengalami seringnya buang air kecil di malam hari. Nokturia juga dapat menjadi gejala gangguan kesehatan yang mendasari, seperti infeksi saluran kemih, diabetes, gangguan prostat pada pria, atau gangguan ginjal. Nokturia dapat mengganggu kualitas tidur seseorang dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Jika seseorang mengalami nokturia secara konsisten dan mengganggu kualitas tidur, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnoa yang tepat dan pengobatan yang sesuai.Gejala Nokturia
Gejala nokturia secara umum yaitu terbangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil.
Nokturia juga dapat disertai dengan frekuensi buang air kecil yang lebih banyak dari biasanya. Berikut adalah gejala nokturia yang perlu diperhatikan:
1. Bangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil: Penderitanya seringkali terganggu tidur karena harus sering bangun untuk buang air kecil di malam hari. Ini juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan gangguan tidur.
2. Buang air kecil lebih banyak: Selain sering terbangun di malam hari, penderita nokturia juga mengalami frekuensi buang air kecil yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Kelelahan / tingkat energi rendah di siang hari: Karena sering terbangun di malam hari, nokturia dapat menyebabkan kelelahan dan tingkat energi yang rendah di siang hari. Penderita mungkin merasa lelah, lesu, dan sulit berkonsentrasi selama aktivitas sehari-hari.
Penyebab Nokturia
Setelah dijelaskan gejala nokturia, berikutnya akan dijelaskan penyebabnya.
Nokturia adalah kondisi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab, yaitu sebagai berikut:
1. Poliuria nokturnal: Poliuria adalah kondisi ketika seseorang mengalami produksi urine yang berlebihan, sehingga menyebabkan nokturia. Hal ini bisa terjadi akibat konsumsi cairan berlebihan sebelum tidur, kebiasaan minum alkohol atau kafein sebelum tidur, atau adanya gangguan pada ginjal seperti diabetes, gagal ginjal, atau sindrom ginjal polikistik.
3. Pembesaran prostat: Pembesaran prostat pada pria yang disebabkan oleh kondisi seperti hiperplasia prostat jinak atau kanker prostat dapat menyebabkan nokturia. Prostat yang membesar dapat menekan kandung kemih dan mengganggu aliran urine, sehingga menyebabkan seringnya buang air kecil terutama pada malam hari.
4. Infeksi saluran kemih: Infeksi pada saluran kemih, termasuk kandung kemih atau uretra, dapat menyebabkan nokturia. Ketika saluran kemih terinfeksi, gejala yang sering muncul adalah perasaan ingin buang air kecil yang sering dan mendesak, termasuk saat malam hari.
5. Masalah fungsi ginjal: Gangguan fungsi ginjal seperti penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal dapat menyebabkan nokturia. Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik akan mempengaruhi produksi urine dan kemampuan untuk mengatur jumlah urine yang diproduksi, sehingga menyebabkan seringnya buang air kecil di malam hari.
Nokturia bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan, dan diagnosa yang tepat perlu dilakukan oleh tenaga medis. Jika seseorang mengalami nokturia yang berkepanjangan atau mengganggu kualitas tidur, penting untuk mencari bantuan medis untuk menentukan penyebab yang mendasarinya dan merencanakan penanganan yang sesuai.
Pencegahan Nokturia
Selain gejala nokturia, penting juga dipahami bagaimana cara mencegah gangguan ini.
Pencegahan nokturia, yaitu kondisi sering buang air kecil pada malam hari, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Kurangi jumlah cairan yang dikonsumsi menjelang tidur. Mengurangi jumlah air atau minuman yang dikonsumsi menjelang tidur dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari. Sebaiknya batasi minum air atau minuman setidaknya satu jam sebelum tidur.
2. Hindari minuman beralkohol. Minuman beralkohol dapat berperan sebagai diuretik, yaitu zat yang merangsang produksi urine dan memicu keinginan untuk buang air kecil lebih sering. Dengan menghindari minuman beralkohol, kita dapat mengurangi dampak nokturia.
3. Hindari makanan diuretik. Beberapa makanan seperti kafein, makanan pedas, dan makanan tinggi garam dapat memiliki efek diuretik pada tubuh. Oleh karena itu, menghindari makanan-makanan tersebut menjelang tidur dapat membantu mengurangi nokturia.
4. Latihan kegel. Latihan kegel adalah latihan yang dapat menguatkan otot-otot dasar panggul, termasuk otot panggul yang mendukung kandung kemih. Melakukan latihan kegel secara rutin dapat membantu mengontrol aliran urine dan mengurangi nokturia.
Pencegahan nokturia dapat dilakukan dengan mengatur pola makan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Menjadikan langkah-langkah di atas sebagai bagian dari rutinitas dapat membantu mengurangi kejadian nokturia yang mengganggu tidur malam.