Sudah Lakukan Vaksinasi Covid-19 Bukan Berarti Bisa Longgarkan Protokol Kesehatan
Merdeka.com - Vaksinasi memang jadi cara yang paling tepat untuk mencapai herd immunity pada masyarakat. Namun, bagi Anda yang sudah melakukan vaksinasi, jangan keburu merasa aman karena dibutuhkan sekitar 70 persen populasi penduduk agar herd immunity bisa tercipta dan Covid-19 bisa perlahan 'dikalahkan'.
Berdasarkan data vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan per 29 Juni 2021 hingga pukul 12.00, jumlah yang disuntik dosis pertama bertambah 884.876 orang, total 28.304.774. Jumlah orang yang menerima suntikan dosis kedua bertambah 147.704, total 13.329.738 orang.
"Jangan lengah dan abai, serta merasa aman karena sudah divaksin. Ini karena kekebalan komunitas baru dapat tercapai apabila vaksinasi telah mencakup 70 persen populasi," pesan Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan resmi seperti dilansir Liputan6.com ( 29/6).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan kekebalan tubuh? Vitamin D secara umum juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terinfeksi kuman, mengurangi risiko terkena sindrom iritasi usus, bahkan mencegah kambuhnya asma.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
Selain itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus COVID-19 menjadi sangat penting Masyarakat dapat ikut menyebarluaskan edukasi terkait COVID-19 kepada orang sekitar.
"Terdapat berbagai isu yang masih perlu diedukasi dengan baik kepada masyarakat, seperti penggunaan masker yang benar, pentingnya menjaga jarak, dan masih banyak masyarakat yang takut untuk divaksin," ucap Wiku.
Untuk itu, sebelum angka vaksinasi di Indonesia mencapai 70 persen dan tercipta herd immunity, sebaiknya Anda yang sudah melakukan vaksinasi harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Selalu terapkan protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Sumber: Liputan6.comReporter:Fitri Haryanti Harsono
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca Selengkapnya