Suka Makan Jeroan? Ini Manfaat dan Risiko yang Mengintai
Di balik kontroversi jeroan, terutama hati, memiliki manfaat kesehatan yang cukup signifikan yang sayang untuk dilewatkan.
Di tengah kepopuleran tren makan sehat dan gaya hidup hijau, konsep makan jeroan seringkali mendapat reaksi kurang menyenangkan dari sebagian orang.
Suka Makan Jeroan? Ini Manfaat dan Risiko yang Mengintai
Namun, di balik kontroversi ini, jeroan, terutama hati, memiliki manfaat kesehatan yang cukup signifikan yang sayang untuk dilewatkan.
Jeroan: Multivitamin Alami yang Terabaikan
Di alam liar, binatang karnivora cenderung mengonsumsi jeroan, khususnya hati dan ginjal, terlebih dahulu setelah membunuh mangsanya.
-
Apa bahaya utama dari jeroan? Meski dinilai mengandung nutrisi tertentu, jeroan juga menyimpan bahaya, terlebih bagi mereka yang sering mengonsumsinya. Berikut beberapa bahaya sering makan jeroan yang harus diwaspadai.
-
Kenapa jeroan bisa bahaya? Jeroan mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh tinggi yang dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan demensia.
-
Apa manfaat jeroan ayam untuk kesehatan otak? Dalam satu sajian jeroan ayam (sekitar 3,5 ons) terdapat 2,4 mikrogram vitamin B12 yang menjadi kebutuhan harian.
-
Bagian sapi apa yang bahaya untuk dikonsumsi? Konsumsi hati sapi yang tidak dimasak dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan penyakit. Selain itu, hati sapi juga dapat mengandung toksin seperti aflatoxin yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.
-
Siapa yang berisiko kena bahaya jeroan? Jeroan mengandung zat besi tinggi yang dapat menyebabkan penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh dan merusak organ seperti hati, jantung, dan pankreas.
-
Bagaimana jeroan bisa sebabkan asam urat? Jeroan termasuk dalam makanan tinggi purin, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memicu peradangan dan nyeri pada sendi.
Alasannya tersembunyi: jeroan, khususnya hati, adalah sumber nutrisi kaya seperti vitamin B, zat besi, fosfor, tembaga, dan magnesium.
Tak hanya itu, hati juga diperkaya dengan vitamin larut lemak yang penting: A, D, E, dan K.
Berbeda dengan daging olahan yang seringkali dicampur dengan berbagai bahan tambahan, jeroan memberikan kepastian tentang kualitas dan sumber nutrisi yang dikonsumsi. Berikut risiko dan manfaat yang dirasakan saat mengonsumsi jeroan sapi dan ayam.
1. Ati Ayam: Manfaat dan Risiko
Manfaat Ati Ayam
Ati ayam adalah pilihan yang cerdas untuk meningkatkan asupan nutrisi harian. Satu ons ati ayam mengandung 45 kalori, 7 gram protein, dan diperkaya dengan vitamin A, B-12, serta asam folat.
Vitamin A mendukung daya penglihatan dan kesehatan kulit, sedangkan vitamin B-12 memainkan peran vital dalam energi, fungsi mental, dan mencegah anemia.
Risiko Makan Ati Ayam
Meskipun kaya nutrisi, ati ayam juga mengandung 180 mg kolesterol dalam satu porsi.
Porsi dan penanganan dalam proses memasak perlu diperhatikan, terutama bagi ibu hamil dan lansia.
2. Ampela Ayam: Kelebihan dan Risikonya
Kelebihan Ampela Ayam
Ampela ayam, dengan 30,39 gram protein per 100 gram, merupakan sumber protein yang kaya.
Selain itu, mengandung zat besi, zinc, niacin, riboflavin, dan vitamin B-12, mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh, pembentukan sel darah, dan kesehatan kulit.
Risiko Makan Ampela Ayam
Dalam porsi yang sama, ampela ayam mengandung 370 mg kolesterol, melebihi batas harian yang direkomendasikan.
Penting bagi orang dengan riwayat penyakit jantung untuk membatasi konsumsi ampela ayam.
3. Uritan: Kandungan dan Manfaatnya
Manfaat Makan Uritan
Uritan, sejenis jeroan ayam, mengandung vitamin A, B12, protein, zat besi, mineral, seng, lemak, dan kolesterol.
Dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh dan pembentukan sel darah putih adalah beberapa manfaatnya.
Risiko Makan Uritan
Meski kaya nutrisi, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol tinggi, hemokromatosis, dan obesitas.
Pengaturan asupan perlu diperhatikan untuk menghindari gangguan kesehatan.
4. Jantung Ayam: Protein Rendah Lemak
Manfaat Jantung Ayam
Jantung ayam ternyata merupakan sumber protein hewani yang rendah lemak. Selain itu, jantung ayam juga mengandung vitamin B12, selenium, zat besi, kolin, kolagen dan asam amino.
Kalori jantung ayam juga relatif rendah dibanding jenis daging lainnya, sehingga bisa jadi alternatif untuk mengontrol asupan kalori saat diet.
Risiko Konsumsi Jantung Ayam
Meski rendah lemak, jantung ayam memiliki kadar kolesterol dan putin yang cukup tinggi.
Sehingga penderita kolesterol dan asam urat disarankan untuk membatasi konsumsi makanan ini.
5. Usus dan Babat Sapi: Nutrisi dan Kewaspadaan
Risiko Makan Usus Sapi
Tetapi, dalam porsi yang sama, usus sapi mengandung 138 mg kolesterol, melebihi batas harian yang direkomendasikan. Pengendalian konsumsi diperlukan, terutama bagi orang dewasa dengan risiko penyakit jantung.
Kelebihan Usus Sapi
Usus sapi kaya akan zinc, fosfor, vitamin B-12, dan protein. Nutrisi ini mendukung sistem kekebalan, metabolisme, dan kesehatan tulang-gigi.
5. Hati Sapi: Kaya Nutrisi dengan Risiko Tertentu
Kelebihan Hati Sapi
Hati sapi mengandung vitamin B-12, tembaga, dan vitamin A yang mendukung kesehatan sistem saraf, pembentukan sel darah putih, dan kekebalan tubuh.
Risiko Makan Hati Sapi
Namun, hati sapi dapat mengandung sisa pestisida dan kolesterol tinggi.
Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penumpukan tembaga dan vitamin A, dengan potensi keracunan.
6. Otak Sapi: Nutrisi Tinggi dengan Risiko Serius
Kelebihan Otak Sapi
Otak sapi menyajikan protein, asam lemak omega-3, selenium, tembaga, dan vitamin B-12, mendukung otot, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan saraf.
Risiko Makan Otak Sapi
Tetapi, kandungan kolesterol yang tinggi dan risiko terkontaminasi penyakit serius seperti "sapi gila" memerlukan kewaspadaan ekstra.
Batasi konsumsi dan pastikan pengolahan matang untuk menghindari risiko kesehatan.
Meskipun jeroan menyajikan manfaat nutrisi yang berlimpah, kontrol konsumsi dan pengolahan yang tepat menjadi kunci untuk menghindari risiko kesehatan yang mungkin timbul.