Bolehkah Ibu Hamil Makan Jeroan? Ini Fakta dan Tips Aman Konsumsinya
Bagi sebagian orang jeroan dihindari karena memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, tapi apakah jeroan juga memiliki efek negatif juga untuk ibu hamil?
Pertanyaan mengenai apakah ibu hamil boleh makan jeroan sering kali muncul karena kekhawatiran akan kandungan kolesterol tinggi dalam jeroan. Untuk mengetahui jawaban yang tepat, mari simak penjelasan lengkap mengenai fakta konsumsi jeroan saat hamil berikut ini.
Apa yang Terkandung dalam Jeroan?
Jeroan adalah organ dalam hewan yang dapat dikonsumsi, seperti hati (ati), ampela, jantung, otak, dan usus. Organ-organ ini biasanya berasal dari ayam, bebek, sapi, domba, atau hewan lain yang umum dikonsumsi.
-
Makanan apa yang aman untuk ibu hamil? Ibu hamil diwajibkan makan makanan yang sehat dan bergizi untuk pertumbuhan janin. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi ialah sayuran, buah-buahan dan makanan yang mengandung nutrisi baik.
-
Bagaimana cara agar daging kambing aman dikonsumsi ibu hamil? Namun, penting untuk memastikan daging kambing dimasak dengan baik untuk menghindari risiko infeksi bakteri atau parasit yang dapat membahayakan kehamilan.
-
Makanan apa yang baik untuk ibu hamil? Tentunya makanan yang baik itu makanan yang sebisa mungkin pengolahannya itu sesimpel mungkin atau disebut real food. Kalau makan ayam ya ayam goreng biasa, bukan ayam di restoran siap saji,' jelas dr. Merry dilansir dari Antara.
-
Apa bahaya utama dari jeroan? Meski dinilai mengandung nutrisi tertentu, jeroan juga menyimpan bahaya, terlebih bagi mereka yang sering mengonsumsinya. Berikut beberapa bahaya sering makan jeroan yang harus diwaspadai.
-
Kenapa makan daging mentah bahaya saat hamil? Daging yang tidak dimasak dengan baik, seperti steak rare atau medium rare, dapat mengandung bakteri atau parasit berbahaya seperti E. coli atau Toxoplasma. Risiko ini meningkat karena sistem kekebalan tubuh ibu hamil mengalami perubahan.
-
Kenapa jeroan bisa bahaya? Jeroan mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh tinggi yang dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan demensia.
Meskipun sering mendapatkan stigma negatif, jeroan sebenarnya memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan nutrisi dalam jeroan bervariasi tergantung pada bagian organ yang dikonsumsi.
Sebagai contoh, ati ayam mengandung protein serta berbagai vitamin dan mineral seperti zat besi, zinc, magnesium, fosfor, kalsium, kalium, selenium, vitamin B, vitamin A, dan vitamin C. Kandungan yang hampir sama juga terdapat pada jantung dan ampela ayam, meskipun kadarnya berbeda.
Sementara itu, otak sapi mengandung protein, zat besi, kalium, kalsium, magnesium, selenium, fosfor, zinc, serta beberapa vitamin, yaitu vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E. Otak sapi juga mengandung asam lemak omega-3 yang bagus untuk perkembangan otak bayi dan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Jeroan?
Anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh makan jeroan hanyalah mitos belaka. Pada dasarnya, ibu hamil tetap boleh makan jeroan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan. Kandungan nutrisi dalam ati, ampela, dan otak sapi dapat mendukung tumbuh kembang janin.
Contohnya, protein pada jeroan akan mendukung pertumbuhan organ janin. Protein juga dapat mendukung perkembangan rahim dan meningkatkan pasokan darah ibu hamil. Kombinasi mineral dalam jeroan, seperti zat besi, kalium, dan natrium, juga akan meningkatkan volume darah dan mencegah anemia pada ibu hamil.
Asam lemak omega-3 dalam otak sapi penting untuk perkembangan otak dan retina mata bayi. Zat gizi ini bahkan dapat membantu mencegah depresi setelah melahirkan (depresi postpartum). Kandungan vitamin B kompleks di dalam jeroan, termasuk asam folat, juga membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin.
Makan Jeroan Saat Hamil Sebaiknya Tidak Berlebihan
Meski bermanfaat, jeroan tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Ibu hamil sebaiknya hanya makan jeroan satu atau dua kali dalam sebulan. Ati ayam mengandung jenis vitamin A, yaitu retinol, dalam jumlah yang tinggi. Kelebihan vitamin A pada ibu hamil dapat membahayakan kondisi janin. Kelebihan vitamin A juga bisa meningkatkan risiko keguguran dan mengganggu proses tumbuh kembang janin, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Jeroan juga termasuk makanan yang tinggi lemak dan kolesterol. Dikutip dari FoodData Central, 100 gram (g) ati ayam mengandung 4,83 g lemak dan 345 miligram (mg) kolesterol. Ampela ayam sebanyak 100 g mengandung 2,68 g lemak dan 370 mg kolesterol. Sementara itu, kandungan kolesterol dalam 100 g otak sapi bahkan dapat mencapai 3.010 mg.
Kadar kolesterol memang meningkat secara alami selama kehamilan. Namun, mengonsumsi jeroan secara berlebihan bisa membuat kadar kolesterol melonjak sehingga berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Dilansir dari laman MotherToBaby, kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, hingga persalinan prematur.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk membatasi porsi makan jeroan. Apabila perlu, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mengetahui manfaat dan risikonya.
Mengolah Jeroan dengan Benar
Jeroan mengandung banyak kotoran dan bakteri seperti daging pada umumnya. Sebaiknya, Anda memastikan bahwa jeroan sudah dalam keadaan bersih sebelum dimasak. Selain itu, pastikan pula jeroan dimasak hingga benar-benar matang. Hal ini akan membunuh bakteri Salmonella yang mungkin menempel pada jeroan.
Apabila jeroan tidak matang sempurna, bakteri Salmonella bisa menimbulkan penyakit infeksi pada ibu hamil yang berisiko membahayakan kondisi ibu dan janin.
Ibu hamil tetap boleh makan jeroan, seperti hati (ati), ampela, jantung, otak, atau usus. Namun, batasi konsumsi jeroan agar tidak lebih dari 1–2 kali dalam sebulan karena makanan ini cenderung tinggi lemak dan kolesterol.
Makan jeroan secara berlebihan saat hamil bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, dan persalinan prematur. Pastikan jeroan yang dikonsumsi bersih serta dimasak hingga matang untuk menghindari infeksi bakteri yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai aturan konsumsi jeroan saat hamil, ada baiknya konsultasikan langsung dengan dokter kandungan untuk mendapatkan informasi terbaik.