Teh Berbahan Daun Jambu Biji Bisa Bantu Atasi Gejala Diabetes Tipe 2
Teh yang terbuat dari daun jambu biji dipercaya dapat membantu mengatasi gejala diabetes tipe 2.

Daun jambu biji telah dikenal luas di Indonesia karena berbagai manfaat kesehatan yang dimilikinya. Banyak orang di Indonesia yang sering menyeduh atau bahkan mengonsumsi pucuk daun jambu biji secara langsung untuk meredakan gejala diare. Selain itu, teh yang terbuat dari daun jambu biji juga dipercaya dapat membantu memperbaiki kondisi diabetes tipe 2. "Teh daun jambu biji dapat membantu mencegah lonjakan gula darah dan memperbaiki gejala pada pasien diabetes tipe 2," menurut artikel yang ditinjau oleh ahli diet dan fisiologi olahraga, Natalie Olsen, R.D., L.D., ACSM EP-C, yang dipublikasikan di Medical News Today.
Manfaat ini didasarkan pada tinjauan yang dilakukan pada tahun 2010 yang meneliti bukti dari uji klinis. Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa teh daun jambu biji dapat meningkatkan resistensi insulin serta menurunkan kadar gula darah. "Manfaat ini mungkin berasal dari senyawa dalam ekstrak daun jambu biji yang membantu mengatur penyerapan glukosa setelah seseorang makan," jelas Natalie.
Selain memberikan manfaat bagi penderita diabetes tipe 2, suplemen yang mengandung ekstrak daun jambu biji juga diketahui dapat mengurangi kram menstruasi. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen ekstrak daun jambu biji dapat meredakan nyeri menstruasi pada wanita yang mengalami dismenore primer. Peserta yang mengonsumsi 6 miligram (mg) ekstrak daun jambu biji setiap hari melaporkan mengalami nyeri menstruasi yang lebih ringan dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi ibuprofen atau plasebo.
Pengobatan Alami untuk Mengatasi Diare

Sejak lama, masyarakat Indonesia mengenal teh dari daun jambu biji sebagai salah satu obat tradisional yang efektif untuk mengatasi diare. Ibu-ibu sering kali memetik beberapa lembar daun jambu biji dan menyeduhnya dengan air panas. Setelah didiamkan dalam waktu tertentu, air seduhan tersebut diberikan kepada anak-anak yang mengalami gejala diare, seperti buang air besar (BAB) yang cair atau mencret. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki potensi untuk mengobati diare infeksius, meskipun masih diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya pada manusia.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 mengeksplorasi efek ekstrak daun jambu biji terhadap tikus yang mengalami diare akibat infeksi. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang diberi ekstrak tersebut pulih lebih cepat dibandingkan dengan tikus yang tidak mengonsumsinya. Para peneliti mencatat bahwa ekstrak daun jambu biji menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai pengobatan untuk penyakit ini.
Selain itu, penelitian lain yang juga dilakukan pada tahun 2015 menemukan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat membantu mengatasi diare pada ayam yang terinfeksi Escherichia coli. Meskipun demikian, para ilmuwan menyatakan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya pada manusia. Dengan kata lain, meskipun hasil awal menunjukkan potensi yang baik, verifikasi melalui studi lebih lanjut sangat penting untuk memastikan manfaatnya bagi kesehatan manusia.
Menurunkan Hipertensi
Mengkonsumsi ekstrak daun jambu biji dikatakan dapat berkontribusi dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki efek antihipertensi pada jaringan tikus, yang mengindikasikan potensi ekstrak tersebut dalam menurunkan tekanan darah. Efek ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan antioksidan dalam ekstrak daun jambu biji. Antioksidan berperan dalam menurunkan tekanan darah dengan cara memperlebar pembuluh darah. "Namun, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah ekstrak daun jambu biji dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada manusia," kata Natalie.