Tongkol Jagung Diketahui Bisa Jadi Bahan yang Tepat untuk Tabir Surya
Merdeka.com - Selama ini, jagung merupakan salah satu bahan makanan yang cukup digemari di Indonesia. Namun siapa sangka bahwa jagung, lebih khusus pada bagian tongkolnya memiliki manfaat lain.
Kandungan Sun Protector Factor (SPF) tinggi rupanya tersimpan dalam tongkol jagung. Tongkol jagung atau bonggol jagung biasanya menjadi limbah yang dibuang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2015, produksi jagung tahun 2014 sebesar 19.008.426 ton. Angka tersebut naik sebesar 496,57 ribu ton dibandingkan tahun 2013. Peningkatan produksi disebabkan adanya peningkatan produktivitas sebesar 1,1 kuintal per hektar.
-
Kenapa bonggol jagung penting? Banyak sampah yang selama ini terbuang percuma sebenarnya bisa diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai jual. Salah satunya adalah sampah organik bonggol jagung.
-
Apa yang bisa dibuat dari bonggol jagung? Ade Kurniawan, salah satu mahasiswa yang ikut memberi pelatihan itu mengatakan, bonggol jagung bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan dengan cara dibuat menjadi beragam karya seperti sandal, kotak tisu, kap lampu, bahkan hiasan dinding.
-
Apa manfaat rambut jagung untuk tubuh? Rambut jagung, yang sering kali diabaikan dan langsung dibuang saat proses mengupas dan memasak jagung, ternyata menyimpan berbagai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
-
Bagaimana cara membuat briket dari bonggol jagung? Pertama, bonggol jagung dibakar hingga menyisakan abu.Bonggol jagung kemudian diberi campuran tepung kanji yang telah dicairkan dengan perbandingan dua bagian abu bonggol jagung dan satu bagian tepung kanji. Kemudian adonan dicetak pada pralon dan briket siap digunakan.
-
Apa sumber antioksidan terong? Terong kaya akan antosianin, khususnya nasunin, yang merupakan pigmen berwarna ungu yang ditemukan dalam kulit terong.
-
Apa yang ditemukan di ladang jagung? Seorang pria di Kentucky, Amerika Serikat (AS) menemukan ratusan koin era Perang Sipil Amerika saat mencangkul di ladangnya awal tahun ini.
Tak ayal, limbah tongkol jagung juga berlimpah. Diperkirakan limbah tongkol jagung dihasilkan di Indonesia sekitar 5,7 juta ton per tahun. Sebagian besar limbah tersebut hanya dibuang dan dibakar. Jika ada yang memanfaatkan pun, limbah tongkol jagung untuk pakan ternak.
Berawal dari kepedulian Indri Kusuma Dewi terhadap pemanfaatan limbah tongkol jagung, ia berhasil membimbing dan mengantarkan tiga mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Surakarta, Jawa Tengah melakukan inovasi membuat gel tabir surya.
"Saya membimbing tiga mahasiswa membuat karya tulis ilmiah. Yang mengejutkan memang setelah kami tes laboratorium dan dilihat angka SPF-nya, kandungan SPF tongkol jagung tinggi. Ternyata SPF-nya 20,8 kategori ultra. Ultra itu kategori SPF paling tinggi," papar Indri, yang berprofesi sebagai dosen Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Surakarta saat berbincang dengan Health Liputan6.com.
Bertahan Kira-Kira 5 Jam
Tongkol jagung mengandung zat fenolik dan flavonoid. Kedua zat tersebut berperan sebagai antioksidan yang juga bisa melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).
Dari jurnal berjudul Aktivitas Anti UV-B Ekstrak Fenolik dari Tongkol Jagung (Zea maysL.) yang dipublikasikan di jurnal MIPA Unsrat Online pada 2012, senyawa-senyawa fenolik dapat berperan sebagai bahan aktif tabir surya.
Tongkol jagung yang merupakan bagian simpanan makanan untuk pertumbuhan biji jagung selama melekat pada tongkol. Oleh karena itu, tongkol jagung diduga memiliki senyawa-senyawa aktif yang dapat berpotensi sebagai bahan aktif tabir surya.
"Sayangnya, pemanfaatan tongkol jagung belum diarahkan untuk produk kecantikan. Makanya, mahasiswa mengembangkan tongkol jagung ke arah gel tabir surya," jelas Indri.
SPF yang tinggi menentukan seberapa besar produk tertentu berhasil melindungi kulit. Kalau 10 menit, kulit masih aman kena paparan UV, tanpa penggunaan tabir surya. Namun, selang 15 menit, kulit bisa terbakar bila tidak ada perlindungan tabir surya.
"Kandungan SPF tinggi yang sampai angka 20 kira-kira bisa bertahan memberikan perlindungan kulit sekitar 300 menit. Perhitungannya angka SPF 20 dikalikan paparan sinar UV 15 menit. Hasilnya kira-kira 300 menit atau 5 jam. Artinya, gel tabir surya dari tongkol jagung memberikan pertahanan kulit selama 5 jam terhadap sinar UV," Indri menerangkan.
Baru Uji Laboratorium
Gel tabir surya dari bahan tongkol jagung baru uji laboratorium. Meskipun produk tersebut dipamerkan dalam ajang inovasi pameran alat kesehatan, gel tersebut tidak diproduksi luar. Tidak pula diperjualbelikan.
"Produk gel tabir surya tongkol jagung belum diproduksi massal. Kami enggak punya izin edar dan di kamus belum menyasar soal bisnis (membuka peluang bisnis lewat produk sendiri). Kalau ada acara hanya dipajang saja. Enggak dijual. Paling untuk kalangan sendiri," tutur Indri sambil tersenyum.
Gel tabir surya pun belum dilakukan uji coba pada manusia. Seberapa besar efek dan penggunaan pada manusia belum diketahui secara jelas.
"Iya, baru uji laboratorium secara in vitro, yang mana dilihat, dianalisis untuk menentukan nilai SPF. Ini demi diperoleh hasil SPF. Uji cobanya belum sampai ke tahap manusia," lanjut Indri.
Walaupun belum uji coba terhadap manusia, penggunaan limbah tongkol jagung punya nilai berbeda dibanding tabir surya dari bahan kimia. Ini karena menggunakan bahan lokal. Dari segi harga pun lebih murah, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Kerjasama dengan Industri
Indri berharap gel tabir surya berbahan baku tongkol jagung dapat diproduksi secara massal sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya. Untuk menemukan secara rinci apa khasiat gel tersebut akan dilakukan studi lebih lanjut.
"Siapa tahu bisa kerjasama dengan industri dan bisa dipakai. Saat ini kan belum dimanfaatkan gel tabir suryanya. Selanjutnya, saya sedang ambil S3 soal zat aktif yang terkandung pada tongkol jagung, lalu uji coba berkaitan dengan proses whitening," ucap Indri yang mengambil S3 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini.
Kehadiran gel tabir surya dari limbah tongkol jagung menunjukkan, produk tersebut tidak kalah dari produk industri tabir surya yang berbahan kimia. Produk lokal pun bisa berkompetisi dengan produk sintetis kimia.
"Ya, bisa dibilang produk kami enggak kalah dari produk industri tabir surya berbahan sintetis (kimia). Kami berani berkompetisi. Tapi kami memang perlu penelitian lebih lanjut karena pemanfaatannya belum dibandingkan pada uji klinis terhadap manusia," Indri menerangkan.
Proses pembuatan gel tabir surya juga butuh proses. Limbah jagung limbah harus melalui proses ekstrasi dengan serangkaian uji parameter. Tongkol jagung juga harus dikeringkan.
Diuji kadar air terlebih dahulu. Kadar air harus bagus dengan konsentrasi 10 persen.
"Kalau kadarnya sudah bagus akan diekstrasi. Butuh lima hari itu. Kalau membuat gel tabir suryanya tinggal dicampur-campur saja bahan. Enggak lama sih nyampur-nyampurnya," tandas Indri.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rambut jagung, yang sering kali diabaikan & langsung dibuang saat mengupas dan memasak jagung, ternyata menyimpan berbagai khasiat yang bermanfaat bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka sabut kelapa yang kerap disangka limbah memiliki banyak manfaat potensial.
Baca SelengkapnyaProses pengolahan bonggol jagung tidak menyisakan limbah karena sisa pengolahan tersebut masih bisa diolah lagi
Baca SelengkapnyaKulit buah memiliki kandungan nutrisi luar biasa yang tidak kalah dari daging buahnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah kulit buah dan sayur yang biasa kita buang, ternyata sebenarnya memiliki manfaat kesehatan di lapisannya.
Baca SelengkapnyaBiji jeruk yang sering dibuang, ternyata mengandung banyak manfaat.
Baca SelengkapnyaKulit telur atau cangkang telur, tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga memiliki kegunaan lain yang mungkin belum banyak diketahui.
Baca SelengkapnyaMengolah sayur terong membutuhkan beberapa trik tertentu supaya saat diolah tetap segar dan tidak ada rasa pahit.
Baca SelengkapnyaMeski tampak remeh, namun kulit jeruk ternyata juga menyimpan banyak manfaat yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Baca SelengkapnyaSumber kebaikan buah ternyata tak hanya berasal dari dagingnya saja. Beberapa biji buah-buahan juga memiliki kandungan yang tak kalah sehat.
Baca SelengkapnyaDaun singkong memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaTanaman Obat Keluarga (TOGA) pada hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga.
Baca Selengkapnya