Vaksinasi Ampuh Kurangi Kematian Covid-19 Pada Penderita Jantung
Merdeka.com - Vaksinasi membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Selain bisa mengurangi risiko terpapar Covid-19, vaksin Covid-19 juga bisa meringankan gejala yang muncul kala terpapar Covid-19. Bahkan vaksinasi juga terbukti mengurangi angka kematian pada pasien positif Covid-19 yang menderita penyakit jantung.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) Isman Firdaus menyampaikan, keberkaitan penyakit jantung dengan COVID-19. Sejak COVID-19 melanda di awal tahun 2020, data sudah dilaporkan, infeksi COVID-19 memperburuk pasien jantung.
"Kami dari PERKI meminta kepada seluruh masyarakat, terutama yang menderita penyakit jantung untuk menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Kemudian melakukan vaksinasi supaya menghindari paparan COVID-19," pesan Isman saat memberikan keterangan pers Hari Jantung Sedunia Tahun 2021 baru-baru ini.
-
Kenapa penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak? Penyakit jantung merupakan salah satu hal yang paling umum menyebabkan kematian di dunia, termasuk Indonesia.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami serangan jantung? Seseorang dengan risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak biasanya menunjukkan sejumlah tanda fisik yang bisa kita kenali.
-
Siapa yang semakin rentan terkena jantung? 'Penyakit jantung kini semakin banyak ditemukan pada usia yang lebih muda, padahal sebenarnya risiko mereka seharusnya jauh lebih rendah,' ungkap Nadia.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Mengapa serangan jantung berbahaya? Mengutip dari Cedars Sinai, karena serangan jantung menghentikan detak jantung, otak, paru-paru, dan organ lain tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan. Serangan jantung dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit jika tidak ditangani.
"Apabila terinfeksi COVID-19 ya tidak serius dan mengurangi angka kematian dan juga manfaatkan penggunaan digital health atau telekonsultasi." tambahnya.
Sebagaimana laporan yang dihimpun PERKI, baik di luar negeri maupun di Indonesia, terutama dari Tiongkok dan Amerika. Bahwa pasien yang mengalami paparan infeksi COVID-19 dapat mencetuskan perburukan.
"Jadi ,yang pasien jantung terpapar COVID-19 akan menyebabkan perbutukan yang serius dari penyakit kardiovaskular serta kematian. Laporan di rumah sakit, 16,3 persen ternyata di ruang isolasi mempunyai komorbid penyakit kardiovaskular," terangnya.
Data juga menunjukkan, biasanya pasien serangan jantung menyumbang angka kematiannya 8 persen di Indonesia, namun tatkala terinfeksi COVID-19 angka kematiannya meningkat 22-23 persen.
Oleh karena itu, penting bagi Anda yang mengidap penyakit jantung, agar segera konsultasi ke dokter untuk rencana vaksinasi. Jika memenuhi syarat, maka jangan tunda untuk segera melakukan vaksinasi Covid-!9. Selain itu, jangan lupa untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Sumber: Liputan6.comReporter:Fitri Haryanti Harsono (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya