Waspada Terlalu Sering Alami Kesemutan, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
Kesemutan yang sering terjadi atau berlangsung lama, meskipun terlihat sepele, dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan berbahaya.

Kesemutan adalah sensasi yang umum dirasakan oleh banyak orang. Umumnya, kondisi ini muncul setelah duduk bersila dalam waktu yang lama atau ketika tangan tertekan saat tidur. Namun, jika kesemutan terjadi secara berulang dan berlangsung lama, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang serius dan perlu perhatian. Dalam istilah medis, kesemutan dikenal sebagai parestesia.
Kondisi ini muncul akibat gangguan pada sistem saraf, baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat kronis. Beberapa penyebab umum kesemutan meliputi gangguan saraf, diabetes, dan stroke. Sayangnya, banyak orang yang menganggap kesemutan sebagai masalah sepele, padahal kondisi ini bisa menjadi pertanda penyakit serius yang memerlukan penanganan segera.
Selanjutnya, penting untuk mengetahui apa saja penyebab utama dari kesemutan yang sering terjadi, bagaimana cara mencegahnya, dan kapan kita harus waspada. Dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber pada Minggu (16/2/2025), berikut ini penjelasan lengkapnya.
Bahaya Kesemutan Berkepanjangan
Kerusakan Saraf yang Bersifat Permanen: Apabila penyebab utama kesemutan tidak ditangani, ada kemungkinan terjadinya kerusakan saraf yang bersifat permanen. Hal ini dapat menyebabkan gangguan yang signifikan pada fungsi motorik dan sensorik, sehingga aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
Dampak pada Aktivitas Sehari-hari: Kesemutan yang berlangsung terus-menerus dapat mengganggu berbagai aktivitas harian. Contohnya, kesemutan di area tangan dapat menyulitkan seseorang saat menulis atau mengetik, sedangkan kesemutan di kaki dapat membuat proses berjalan menjadi sulit. Kondisi ini berpotensi menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penyakit Kronis Penyebab Kesemutan
Kesemutan sering kali menjadi tanda awal dari berbagai penyakit kronis. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gejala ini antara lain:
- Diabetes: Neuropati diabetik, yang merupakan kerusakan saraf akibat diabetes, seringkali memicu kesemutan, terutama pada kaki dan tangan. Jika diabetes tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius lainnya.
- Gangguan Ginjal: Ketidaknormalan dalam fungsi ginjal dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat memicu kesemutan.
- Stroke: Adanya kesemutan di satu sisi tubuh bisa menjadi indikasi stroke, yang merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
- Neuropati: Berbagai bentuk neuropati atau kerusakan saraf dapat menyebabkan gejala kesemutan.
- Tumor Otak: Dalam beberapa kasus, kesemutan bisa menjadi pertanda adanya tumor otak.
- Radang Sendi (Arthritis): Penyakit ini, khususnya rheumatoid arthritis, dapat memberikan tekanan pada saraf dan memicu kesemutan.
- Kanker Tulang Belakang: Kanker yang menyerang tulang belakang dapat menekan saraf tulang belakang, sehingga menyebabkan kesemutan di area yang terkena.
- Multiple Sclerosis: Penyakit autoimun ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan berbagai gejala, termasuk kesemutan.
- Sindrom Carpal Tunnel: Kondisi ini menimbulkan tekanan pada saraf median di pergelangan tangan, yang dapat mengakibatkan kesemutan serta nyeri di tangan dan jari.
- Kekurangan Nutrisi: Defisiensi vitamin B1, B6, B12, asam folat, kalsium, kalium, atau natrium juga dapat menyebabkan kesemutan.
- Keracunan Makanan: Beberapa jenis keracunan makanan dapat memicu gejala kesemutan.
- Penyakit Autoimun lainnya: Berbagai penyakit autoimun dapat menyebabkan kerusakan saraf yang mengakibatkan kesemutan.
Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami kesemutan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda merasakan tanda-tanda berikut:
- Kesemutan yang berlangsung lama (lebih dari beberapa hari)
- Kesemutan yang muncul berulang kali tanpa alasan yang jelas
- Kesemutan yang disertai gejala lain seperti nyeri, kelemahan otot, perubahan sensasi, atau gangguan keseimbangan
- Kesemutan yang hanya terjadi di satu sisi tubuh
Perlu diingat bahwa informasi ini bersifat umum dan tidak dapat menggantikan saran dari tenaga medis. Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai kesemutan yang Anda alami, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Cara Mencegah dan Mengatasi Kesemutan
Untuk mencegah kesemutan, penting untuk menerapkan pola hidup yang sehat. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Menjaga kadar gula darah: Bagi penderita diabetes, sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah agar terhindar dari neuropati diabetik.
- Asupan vitamin neurotropik: Pastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin B1, B6, dan B12 demi menjaga kesehatan saraf.
- Olahraga secara rutin: Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah terjadinya saraf terjepit.
- Menghindari posisi duduk yang menekan saraf: Sebaiknya tidak duduk bersila terlalu lama atau tidur dalam posisi yang dapat menekan tangan atau kaki.
- Memilih alas kaki yang nyaman: Hindarilah sepatu yang terlalu sempit yang dapat menghambat aliran darah.
Apabila kesemutan disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti sindrom carpal tunnel atau neuropati diabetik, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi fisik, obat-obatan, atau tindakan medis lain sesuai dengan masalah yang ada.
People Also Ask
1. Apakah sering kesemutan tanda penyakit serius?
Kesemutan yang sering terjadi dan berkepanjangan bisa menjadi tanda gangguan saraf, diabetes, stroke, atau defisiensi vitamin B12.
2. Apa yang harus dilakukan saat mengalami kesemutan?
Gerakkan bagian tubuh yang mengalami kesemutan, lakukan peregangan, dan pastikan aliran darah kembali lancar. Jika kesemutan tidak hilang dalam waktu lama, segera periksa ke dokter.
3. Apakah kesemutan bisa menyebabkan kelumpuhan?
Jika disebabkan oleh gangguan saraf yang tidak ditangani, kesemutan bisa berkembang menjadi kelemahan otot hingga kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu.
4. Apa hubungan antara kesemutan dan stroke?
Kesemutan yang terjadi secara tiba-tiba, hanya pada satu sisi tubuh, dan disertai dengan kesulitan berbicara atau pusing bisa menjadi tanda awal stroke.