10 Pelatih Pribumi Sukses Bawa Tim Juara Liga Indonesia: Dari Indra Thohir sampai Djadjang Nurdjaman
Merdeka.com - Bola.com, Jakarta - Ada berapa pelatih lokal yang berhasil membawa timnya menjuarai kompetisi nasional sejak era Liga Indonesia dimulai pada musim 1994/1995? Jika melihat data ternyata jumlahnya tidak sedikit.
Total, ada 10 pelatih lokal yang sukses mengantarkan klubnya menjadi kampiun di kompetisi kasta tertinggi. Jumlah itu dihitung dari era Liga Indonesia dimulai saat penggabungan klub Perserikatan dan Galatama pada 1994/1995 hingga musim 2019 lalu.
Seperti diketahui, Liga 1 2020 harus dihentikan akibat pandemi COVID-19. Data di atas mengindikasikan pelatih lokal tidak bisa diremehkan. Kualitas mereka juga tak kalah dari pelatih asing.
-
Siapa saja pemain Timnas Indonesia yang berasal dari Liga 1? Saat ini sudah ada 12 pemain yang bergabung dengan Timnas Indonesia. Mereka berasal dari BRI Liga 1,' kata Sumardji saat dihubungi oleh Bola.net, Sabtu (31/8). 12 Pemain Sudah Berkumpul Sebanyak 12 pemain yang terlibat adalah Ernando Ari Sutaryadi, Muhammad Adi Satryo, Nadeo Argawinata, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, Wahyu Prasetyo, hingga Egy Maulana Vikri. Selain itu, terdapat pemain BRI Liga 1 lainnya yang juga telah berlatih bersama Timnas Indonesia, yaitu Witan Sulaeman, Ricky Kambuaya, Ramadhan Sananta, Dimas Drajad, dan Hokky Caraka.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia? Pasukan Shin Tae-yong sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 3.
Tapi yang pasti, sukses pelatih lokal membawa kesebelasannya menjadi juara di level tertinggi kompetisi Indonesia patut diapresiasi. Mereka seolah tidak mau kalah dengan juru racik asing asing yang dari berbagai sisi lebih istimewa, misalnya gaji tinggi, fasilitas lengkap, dan lain-lain.
Berikut 10 pelatih lokal yang berhasil membawa timnya menjadi kampiun kompetisi Liga Indonesia. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahui siapa saja mereka.
Indra Thohir
Pelatih legendaris Persib Bandung: Indra Thohir. (Bola.com/Dody Iryawan/Foto: Erwin Snaz)Sosok bernama lengkap Indra Mohammad Thohir ini merupakan pelatih legendaris karena jadi juru racik terakhir yang memeluk trofi juara perserikatan sebelum dilebur pada 1994/1995. Musim 1993/1994, ia membawa Persib Bandung menjadi kampiun.
Kemudian pada 1994/1995 atau edisi perdana Liga Indonesia, Indra Thohir kembali membawa Maung Bandung menjadi juara. Oleh sebab itu, ia jadi pelatih terakhir yang menjuarai Perserikatan sekaligus juru taktik pertama yang juara Liga Indonesia.
Pada partai final Liga Indonesia 1994/1995, Persib berhadapan dengan Petrokimia Putra dan menang 1-0. Ketika itu, Indra Thohir beradu taktik dengan sesama pelatih lokal, Andi Teguh.
Rusdy Bahalwan
Logo Persebaya Surabaya. (Bola.com/Dody Iryawan)Pelatih lokal berikutnya yang membawa klubnya juara Liga Indonesia adalah Rusdy Bahalwan. Ia berhasil mempersembahkan trofi untuk Persebaya Surabaya pada musim 1996/1997 setelah mengalahkan Bandung Raya di partai final
Ketika itu, Bajul Ijo menang 3-1. Pertandingan final ini merupakan persaingan antara pelatih lokal melawan asing, karena Bandung Raya dilatih Albert Fafie, juru racik asal Belanda.
Pada 7 Agustus 2011, Rusdy Bahalwan menutup usia di umur 64 tahun. Namun, jasanya akan selalu dikenang Persebaya.
Edy Paryono
PSIS Semarang - Edy Paryono (Bola.com/Adreanus Titus)Di daftar berikutnya ada Edy Paryono. Ia menjadi pelatih lokal ketiga yang meraih gelar juara Liga Indonesia bersama PSIS Semarang pada musim 1998/1999.
Final musim ini menjadi paling dikenang karena kompetisi berlangsung di tengah masa reformasi sehingga situasi politik dan keamanan di Ibu Kota tidak stabil. Final akhirnya dipindahkan ke Stadion Klabat, Manado, Sulawesi Utara.
PSIS pun sukses mengalahkan Persebaya 1-0 lewat gol yang dicetak Tugiyo. Setelah berhasil mengantarkan Laskar Mahesa Jenar juara, Edy Paryono sering dipercaya PSSI menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Syamsuddin Umar
Mantan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar. (Bola.com/Abdi Satria)Bersama PSM Makassar, Syamsuddin Umar berhasil meraih gelar juara Liga Indonesia 1999/2000. Pada partai final yang berlangsung di Senayan, Jakarta, Juku Eja mengalahkan PKT Bontang 3-2.
Sama seperti 1996/1997, final musim ini juga mempertemukan pelatih lokal versus asing. Syamsuddin Umar menghadapi Sergei Dubrovin, juru racik asal Moldova.
Buat PSM, Syamsuddin Umar merupakan pelatih langganan dan sang juru racik pun identik dengan Juku Eja. Dulu ia juga sering menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.
Sofyan Hadi
Mantan Pelatih Persija Jakarta, Sofyan Hadi tengah berjuang melawan kanker (Liputan6/Rejdo Prahananda)Musim 2001 menjadi masa terindah buat Persija Jakarta. Itu karena Macan Kemayoran berhasil menyudahi paceklik gelar juara di kompetisi nasional level tertinggi.
Sosok yang dianggap berjasa adalah Sofyan Hadi, pelatih kepala Persija ketika itu. Ia berhasil mengantarkan tim Ibu Kota setapak demi setapak, sejak babak wilayah, delapan besar, hingga semifinal dan final.
Pada partai puncai, Persija sukses mengalahkan PSM. Ketika itu, pertandingan berlangsung sengit, bisa dilihat dari hasil akhir 3-2.
Tahun lalu, Sofyan Hadi mengembuskan napas terakhir, tepatnya pada 11 Maret 2020.
Jaya Hartono
Jaya Hartono saat di Persik Kediri. (Bola.com/Gatot Susetyo)Persik Kediri mengejutkan publik sepak bola Indonesia pada awal 2000-an. Sebab dalam waktu tiga musim, Macan Putih mampu menembus kasta tertinggi, dari Divisi 2, Divisi 1, hingga Divisi Utama.
Puncaknya saat Divisi Utama musim 2003, Persik menjadi juara. Ketika itu, Macan Putih ditangani Jaya Hartono, pelatih asal Medan yang sudah bermukim di Jawa Timur.
Adapun, Divisi Utama 2003 digelar menggunakan format satu wilayah. Persik tampil sebagai juara di akhir musim dengan catatan 38 kali main, 18 menang, 13 seri, dan sisanya kalah.
Rahmad Darmawan
Rahmad Darmawan, Pelatih Madura United. (Dok, Madura United)Sosok ini bisa dibilang merupakan pelatih lokal paling sukses. Itu karena saat era Liga Indonesia, ia mampu dua kali membawa timnya menjadi juara.
Pertama saat melatih Persipura Jayapura di Divisi Utama 2005. Kemudian ketika mengantarkan Sriwijaya FC menjuarai Divisi Utama 2007.
Tangan dingin Rahmad Darmawan memang jadi banyak buruan klub nasional. Sekarang, mantan anggota marinir ini menangani Madura United.
Daniel Roekito
Daniel Roekito, kandidat jadi pelatih Persibat Batang menggantikan Lukas Tumbuan. (Bola.com/Robby Firly)Pelatih asal Rembang ini sempat melambungkan kembali nama besar Persik. Tepatnya di kompetisi musim 2006.
Pada musim 2004 dan 2005, Persik memang sempat kehilangan hegemoninya di persaingan juara. Namun di tangan Daniel Roekito, Macan Putih kembali menjadi kampiun.
Pada partai final Liga Indonesia 2006 di Stadion Manahan, Solo, Persik berhasil mengalahkan PSIS Semarang 1-0. Adapun saat ini, Daniel Roekito sudah pensiun sebagai pelatih.
Kas Hartadi
Kas Hartadi memenuhi panggilan Komdis PSSI, Kamis (10/1/2019) petang. (Bola.com/Benediktus Gerendo)Kembali pelatih lokal unjuk gigi di musim 2011/2012, ketika Kas Hartadi membawa Sriwijaya FC menjuarai Indonesia Super League (ISL). Saat itu, kompetisi mengalami perpecahan.
Namun, Sriwijaya FC tetap fokus ke ISL yang diikuti sebagian besar klub. Hasilnya di akhir musim, Laskar Wong Kito mampu tampil sebagai juara.
Awalnya, Kas Hartadi hanya menjabat sebagai asisten pelatih dari Ivan Kolev. Tapi di tengah jalan, ia naik menjadi pelatih kepala dan berhasil membawa Sriwijaya FC juara.
Djadjang Nurdjaman
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman memeluk Toni Sucipto usai menumbangkan Persipura Jayapura dan menjadi kampiun ISL 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, (7/11/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)Pelatih lokal terakhir yang berhasil membawa timnya menjuarai Liga Indonesia adalah Djadjang Nurdjaman. Momen terbaik didapatnya saat mengantar Persib menjadi kampiun ISL 2014.
Pada pertandingan final yang digelar di Stadion Jakabaring Palembang, Sumatra Selatan, Persib berhadapan dengan Persipura. Laga itu menjadi persaingan pelatih lokal karena Mutiara Hitam ditangani Mettu Duaramuri.
Pertai final tersebut dituntaskan lewat drama adu penalti karena kedua tim bermain imbang 2-2 dalam waktu normal. Hasilnya, Persib menang 5-3. Nama Djadjang Nurdjaman pun dielu-elukan Bobotoh. (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemain, tim pelatih dan ofisial, serta pengurus PSSI.
Baca SelengkapnyaIa selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga tersayang
Baca SelengkapnyaGede Widiade merupakan pengusaha dan pernah memimpin 7 klub di Liga Indonesia dari pelbagai kasta kompetisi.
Baca SelengkapnyaPara penggemar sepak bola di Indonesia harus mengakui bahwa kehadiran Shin Tae-yong telah memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi Timnas Indonesia.
Baca SelengkapnyaMantan pesepakbola Indonesia ini menjadi salah satu pemain yang pernah mencicipi bermain di kancah Eropa dalam tim remaja pada salah satu klub Italia.
Baca SelengkapnyaPemain tim nasional sepakbola Indonesia resmi masuk pendidikan kepolisian.
Baca SelengkapnyaSosok di balik suksesnya perkembangan sepak bola di Indonesia ini dulunya merupakan seorang pemain dan sudah memiliki ijazah dokter gigi.
Baca SelengkapnyaUntuk para pemain, Erick berpesan untuk tetap membumi tapi selalu lapar akan juara di segala kompetisi.
Baca SelengkapnyaKompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia akhirnya telah tuntas. Berikut daftar penerima penghargaan individu BRI Liga 1 2023/2024.
Baca SelengkapnyaErick juga secara khusus mengapresiasi perjuangan para pemain di lapangan.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan membangun timnas bukan berdasarkan satu atau dua orang individu.
Baca SelengkapnyaKoordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan angka 94 persen kepuasaan masyarakat itu karena prestasi Timnas Indonesia.
Baca Selengkapnya