Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesaksian Striker Asing Arema FC pada Tragedi Kanjuruhan, Lihat 7-8 Orang Tewas di Ruang Ganti

Kesaksian Striker Asing Arema FC pada Tragedi Kanjuruhan, Lihat 7-8 Orang Tewas di Ruang Ganti Polisi dan tentara pun akhirnya turun untuk mengamankan situasi. Kalah jumlah personil, mereka pun terlihat beberapa kali menembakkan gas air mata dalam kerusuhan suporter usai laga Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam

Merdeka.com - Bola.com, Malang - Striker asing Arema FC, Abel Camara bersaksi dengan media Portugal, Misfutebol terkait tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa.

Sedikitnya 129 orang meninggal dunia akibat kerusuhan suporter Arema FC, Aremania dan tindakan represif kepolisian dalam partai kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Senin (1/10/2022).

"Ini adalah derbi yang sangat lama dan selama seminggu sudah terasa di seluruh kota bahwa ini adalah pertandingan yang lebih dari tiga angka," ujar Abel Camara.

"Mereka bilang ini adalah permainan hidup dan mati. Kita boleh kalah di setiap pertandingan, kecuali melawan Persebaya," jelasnya.

Kisah Abel Camara

kesaksian striker asing arema fc pada tragedi kanjuruhan, lihat 7-8 orang tewas di ruang gantiAksi striker Arema FC, Abel Camara, dalam leg pertama final Piala Presiden 2022 melawan Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (14/7/2022) malam WIB. Gol Abel Camara membawa Arema FC menang 1-0 dalam laga ini. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Abel Camara berkisah ketika para pemain Arema FC mendekati tribune penonton untuk meminta maaf, namun Aremania justru mencoba menyerbu lapangan.

"Ada ketegangan di lapangan. Setelah kami kalah, kami pergi untuk meminta maaf kepada para penggemar," tutur Abel Camara.

"Mereka mulai memanjat pagar dan kami pergi ke ruang ganti," ucap penyerang asal Guinea-Bissau tersebut.

Cerita Abel Camara

kesaksian striker asing arema fc pada tragedi kanjuruhan, lihat 7-8 orang tewas di ruang gantiPemain, ofisial, dan perangkat pertandingan laga Arema Vs Persebaya diberikan kawalan ketat untuk masuk ke dalam ruang stadion karena mereka tak henti-hentinya dilempari botol dan benda-benda lainnya dari tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Abel Camara lalu menceritakan suasana mencekam di Kanjuruhan dan melihat dengan mata kepalanya sendiri mayat tergeletak di ruang ganti Arema FC.

"Sejak saat itu, kami mulai mendengar tembakan. Kami melihat orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami," ujarnya.

"Kami memiliki sekitar tujuh sampai delapan orang tewas di ruang ganti," kata penyerang berusia 32 tahun tersebut.

Terkurung 4 Jam di Kanjuruhan

Skuad Arema FC harus tertahan hingga empat jam di Kanjuruhan. Ketika keluar dari stadion, Abel Camara melihat darah berceceran hingga mobil polisi yang sudah rusak terbakar.

"Kami harus berada di Kanjuruhan selama sempat jam. Ketika kami pergi dan semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu, hingga pakaian di stadion," tutur Abel Camara.

"Ketika kami meninggalkan stadion, ada mobil sipil dan polisi terbakar. Namun, kami bisa pulang ke markas Arema FC dan mengambil mobil lalu pulang. Sekarang kami di rumah, menunggu apa yang akan terjadi," imbuhnya.

Untuk sementara, Liga 1 2022/2023 harus dihentikan selama satu pekan lantaran tragedi Kanjuruhan.  (mdk/)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Mengenang Peristiwa Kelam 1 Tahun Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan, 135 Suporter Tewas Sia-Sia
FOTO: Mengenang Peristiwa Kelam 1 Tahun Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan, 135 Suporter Tewas Sia-Sia

Sabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya
Kapolres Malang Sampaikan Permohonan Maaf pada Korban Tragedi Kanjuruhan di Munas Aremania
Kapolres Malang Sampaikan Permohonan Maaf pada Korban Tragedi Kanjuruhan di Munas Aremania

Putu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya
JIS Disorot, Ini Sederet Tragedi Buruk di Stadion Bola Akibat Akses Pintu Keluar
JIS Disorot, Ini Sederet Tragedi Buruk di Stadion Bola Akibat Akses Pintu Keluar

Stadion sepak bola Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan publik karena ternyata tidak memenuhi standar FIFA .

Baca Selengkapnya
Memutus Mata Rantai Kekerasan Sepak Bola
Memutus Mata Rantai Kekerasan Sepak Bola

Kekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Kericuhan Suporter Laga Persik vs Arema, Jadi Perhatian Khusus Ketum PSSI
5 Fakta Kericuhan Suporter Laga Persik vs Arema, Jadi Perhatian Khusus Ketum PSSI

Kronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Soroti Ricuh Laga Persik Vs Arema FC: Jangan Lupa Peristiwa Kanjuruan!
Erick Thohir Soroti Ricuh Laga Persik Vs Arema FC: Jangan Lupa Peristiwa Kanjuruan!

Erick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA

Baca Selengkapnya
Setahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tangis Keluarga Korban Pecah Tuntut Para Pelaku Dihukum Berat
Setahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tangis Keluarga Korban Pecah Tuntut Para Pelaku Dihukum Berat

Setahun lalu, 1 Oktober 2022 peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Hingga kini, korban belum dapat keadilan.

Baca Selengkapnya
Bertambah, Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang Jadi 8 Orang
Bertambah, Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang Jadi 8 Orang

Bertambah, Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang Jadi 8 Orang

Baca Selengkapnya
Bencana dan Berkah Jurnalis Perempuan
Bencana dan Berkah Jurnalis Perempuan

Menjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan

Baca Selengkapnya