Kesaksian Striker Asing Arema FC pada Tragedi Kanjuruhan, Lihat 7-8 Orang Tewas di Ruang Ganti
Merdeka.com - Bola.com, Malang - Striker asing Arema FC, Abel Camara bersaksi dengan media Portugal, Misfutebol terkait tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa.
Sedikitnya 129 orang meninggal dunia akibat kerusuhan suporter Arema FC, Aremania dan tindakan represif kepolisian dalam partai kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Senin (1/10/2022).
"Ini adalah derbi yang sangat lama dan selama seminggu sudah terasa di seluruh kota bahwa ini adalah pertandingan yang lebih dari tiga angka," ujar Abel Camara.
-
Kenapa suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Tragedi Semanggi 1? Demonstrasi yang diikuti oleh ratusan ribu mahasiswa itu menyebabkan belasan orang tewas.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Apa yang terjadi di Tragedi Semanggi 1? Tragedi Semanggi I menjadi catatan gelap dan menjadi salah satu contoh pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.
"Mereka bilang ini adalah permainan hidup dan mati. Kita boleh kalah di setiap pertandingan, kecuali melawan Persebaya," jelasnya.
Kisah Abel Camara
Aksi striker Arema FC, Abel Camara, dalam leg pertama final Piala Presiden 2022 melawan Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (14/7/2022) malam WIB. Gol Abel Camara membawa Arema FC menang 1-0 dalam laga ini. (Bola.com/Iwan Setiawan)Abel Camara berkisah ketika para pemain Arema FC mendekati tribune penonton untuk meminta maaf, namun Aremania justru mencoba menyerbu lapangan.
"Ada ketegangan di lapangan. Setelah kami kalah, kami pergi untuk meminta maaf kepada para penggemar," tutur Abel Camara.
"Mereka mulai memanjat pagar dan kami pergi ke ruang ganti," ucap penyerang asal Guinea-Bissau tersebut.
Cerita Abel Camara
Pemain, ofisial, dan perangkat pertandingan laga Arema Vs Persebaya diberikan kawalan ketat untuk masuk ke dalam ruang stadion karena mereka tak henti-hentinya dilempari botol dan benda-benda lainnya dari tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam. (Bola.com/Iwan Setiawan)Abel Camara lalu menceritakan suasana mencekam di Kanjuruhan dan melihat dengan mata kepalanya sendiri mayat tergeletak di ruang ganti Arema FC.
"Sejak saat itu, kami mulai mendengar tembakan. Kami melihat orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami," ujarnya.
"Kami memiliki sekitar tujuh sampai delapan orang tewas di ruang ganti," kata penyerang berusia 32 tahun tersebut.
Terkurung 4 Jam di Kanjuruhan
Skuad Arema FC harus tertahan hingga empat jam di Kanjuruhan. Ketika keluar dari stadion, Abel Camara melihat darah berceceran hingga mobil polisi yang sudah rusak terbakar.
"Kami harus berada di Kanjuruhan selama sempat jam. Ketika kami pergi dan semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu, hingga pakaian di stadion," tutur Abel Camara.
"Ketika kami meninggalkan stadion, ada mobil sipil dan polisi terbakar. Namun, kami bisa pulang ke markas Arema FC dan mengambil mobil lalu pulang. Sekarang kami di rumah, menunggu apa yang akan terjadi," imbuhnya.
Untuk sementara, Liga 1 2022/2023 harus dihentikan selama satu pekan lantaran tragedi Kanjuruhan. (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaStadion sepak bola Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan publik karena ternyata tidak memenuhi standar FIFA .
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaKronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA
Baca SelengkapnyaSetahun lalu, 1 Oktober 2022 peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Hingga kini, korban belum dapat keadilan.
Baca SelengkapnyaBertambah, Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang Jadi 8 Orang
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca Selengkapnya