Penggunaan VAR Dianggap Terlalu Mahal, Liga Premier Kamboja Gunakan 6 Wasit Sekaligus dalam Satu Pertandingan
Liga Premier Kamboja dilaporkan menerapkan penggunaan enam wasit dalam satu pertandingan.

Liga Premier Kamboja (Cambodian Premier League) telah mengimplementasikan sistem perwasitan yang baru dengan melibatkan enam wasit dalam setiap pertandingan. Langkah ini diambil sebagai alternatif dari penggunaan VAR, yang dianggap terlalu mahal oleh pihak penyelenggara. Federasi Sepak Bola Kamboja (FFC) baru-baru ini memperkenalkan sistem ini untuk meningkatkan akurasi keputusan yang diambil oleh wasit di Liga Premier Kamboja.
Dalam sistem ini, terdapat tiga wasit utama yang bertugas di lapangan, yaitu satu wasit utama dan dua asisten wasit (linesmen). Selain itu, wasit keempat juga tetap memiliki peran penting dalam mengelola pergantian pemain serta memberikan dukungan teknis yang diperlukan.
Keunikan dari sistem perwasitan ini terletak pada penambahan dua Asisten Wasit Tambahan (AAR) yang ditempatkan di dekat garis gawang di masing-masing sisi lapangan. Tugas utama mereka adalah membantu menentukan apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan memberikan masukan kepada wasit utama dalam pengambilan keputusan selama pertandingan berlangsung.
Dengan adanya sistem baru ini, diharapkan kualitas pengawasan dalam pertandingan dapat meningkat dan keputusan yang diambil menjadi lebih akurat, sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan yang merugikan tim.
Mengapa Kamboja Tidak Menerapkan Sistem VAR?

Saat ini, teknologi VAR telah diadopsi secara luas di berbagai liga di seluruh dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Liga-liga nasional di Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Indonesia telah mengimplementasikan VAR dalam pertandingan mereka. Selain itu, turnamen yang diorganisir oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF), seperti Piala AFF U-19 2024, Piala Klub ASEAN 2024/2025, dan Piala AFF 2024, juga telah memanfaatkan VAR.
Namun, bagi negara-negara seperti Kamboja yang masih dalam proses pengembangan sepak bola, penerapan VAR menjadi sebuah tantangan yang cukup besar. Biaya yang tinggi untuk instalasi peralatan serta kurangnya jumlah wasit yang terlatih dalam penggunaan VAR menjadi kendala utama. Dengan demikian, penggunaan tambahan asisten wasit dianggap sebagai solusi yang lebih praktis dan realistis untuk meningkatkan kualitas pertandingan tanpa harus berinvestasi besar dalam teknologi VAR.
Usaha untuk Memajukan Sepak Bola Kamboja

Dalam beberapa tahun terakhir, Federasi Sepak Bola Kamboja telah melaksanakan serangkaian perubahan untuk meningkatkan profesionalisme dalam dunia sepak bola di negara tersebut. Mulai musim 2022, liga domestik resmi berganti nama menjadi Cambodia Premier League. Di samping itu, lima klub yang tidak memenuhi kriteria telah dikeluarkan dari liga utama.
Liga ini juga telah memperkenalkan regulasi baru yang mewajibkan setiap klub untuk menurunkan minimal dua pemain Kamboja berusia di bawah 23 tahun dalam setiap pertandingan. Selain itu, jumlah pemain asing yang dapat didaftarkan dibatasi maksimal empat orang, di mana salah satunya harus berasal dari negara Asia. Dengan langkah-langkah tersebut, sepak bola Kamboja diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi lebih kompetitif di tingkat regional.
Sumber: The Thao 247