Pentingnya Konsentrasi hingga Akhir Pertandingan Jadi PR Timnas Indonesia
Timnas Indonesia kembali memperoleh pengalaman berharga setelah menjalani dua pertandingan dalam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia kembali mendapatkan pelajaran berharga setelah menjalani dua pertandingan lanjutan di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pada laga pertama, mereka ditahan imbang oleh tuan rumah Bahrain dengan skor 2-2, sebelum mengalami kekalahan di markas China dengan skor 1-2.
Sebelum pertandingan melawan Bahrain pada Kamis (10/10/2024), timnas yang dilatih oleh Shin Tae-yong sebenarnya memiliki catatan yang cukup baik, yakni belum pernah kalah dalam tiga laga awal di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam pertandingan melawan Bahrain, tim Merah-Putih hampir meraih kemenangan setelah sempat melakukan comeback dari ketertinggalan 0-1. Gol indah dari free kick Mohamed Marhoon sempat membuat mereka kebobolan, namun Ragnar Oratmangaoen dan Rafael Struick berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Sayangnya, di menit-menit akhir, keputusan kontroversial wasit Ahmed Al-Kaf membuat gawang Maarten Paes kembali kebobolan oleh Marhoon di menit ke-99. Selanjutnya, pada pertandingan keempat melawan China pada Selasa (15/10/2024), Timnas Indonesia harus menerima kekalahan pertama mereka.
Gol pertama dicetak oleh Behram Abduweli di babak pertama, diikuti oleh Zhang Yuning yang menambah keunggulan menjadi 2-0. Timnas Indonesia baru bisa memperkecil ketertinggalan melalui gol Thom Haye di menit ke-86 setelah situasi kemelut di kotak penalti lawan. Saat ini, Maarten Paes dan rekan-rekan berada di urutan kelima klasemen sementara Grup C dengan raihan tiga poin, yang sama dengan China.
Pertandingan selanjutnya bagi Timnas Indonesia adalah melawan Jepang pada 15 November 2024 dan Arab Saudi pada 19 November 2024. Setelah itu, mereka akan menghadapi empat laga berikutnya melawan Australia, Bahrain, China, dan kembali bertemu Jepang.
Konsentrasi memiliki peran yang sangat penting
Pertandingan yang paling menarik perhatian adalah saat Indonesia berhadapan dengan Bahrain. Dalam laga tersebut, wasit Ahmed Al-Kaf secara kontroversial tidak segera meniup peluit panjang meskipun waktu telah melewati batas enam menit injury time yang ditentukan. Akibatnya, Bahrain berhasil mencetak gol kedua dan menyamakan kedudukan melalui Mohamed Marhoon yang memanfaatkan situasi sepak pojok.
Agung Setyabudi, mantan kapten Timnas Indonesia, menyatakan bahwa fokus para pemain Shin Tae-yong menurun di menit-menit akhir pertandingan.
"Saya menilai di luar kinerja wasit ketika laga kontra Bahrain, kita perlu koreksi Timnas kita sendiri ketika menghadapi menit-menit akhir yang krusial. Kita lagi capek-capeknya itu konsentrasinya harus ditambah bukan berkurang," ujarnya kepada Bola.com pada Kamis (17/10/2024).
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada faktor eksternal seperti keputusan wasit, penting bagi tim untuk tetap menjaga konsentrasi hingga akhir pertandingan.
Penurunan fokus di menit-menit krusial dapat berakibat fatal, seperti yang terjadi pada laga tersebut. Oleh karena itu, evaluasi diri menjadi hal yang sangat penting bagi timnas untuk meningkatkan performa di masa mendatang.
Telah mengalami perkembangan yang pesat
Seorang pria asal Solo yang pernah tergabung dalam Timnas Indonesia dari tahun 1993 hingga 2004 menyatakan bahwa skuad asuhan STY telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Ia mengapresiasi mental bertanding tim, tetapi menekankan bahwa ada beberapa aspek yang masih perlu diperbaiki, terutama dalam hal fokus selama pertandingan.
"Menit-menit awal dan akhir itu sama bahayanya, jadi konsentrasi itu harus lebih. Apalagi menghadapi set piece sepak pojok itu 70 persen bisa jadi gol, harus waspada. Sangat disayangkan ketika sudah unggul harus kebobolan di akhir laga," ungkapnya.
Ia juga menyoroti kualitas tim Bahrain yang kini lebih baik dibandingkan sebelumnya. "
Bahrain bagus, mereka kompak. Ada aktingnya, itu biasa bagian dari taktik atau bikin lawan emosi juga bisa. Bahrain yang dulu berbeda dengan yang saat ini, sudah lain, lebih bagus sekarang," tambahnya.
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat kemajuan, tim masih perlu meningkatkan konsentrasi dan waspada terhadap situasi-situasi kritis dalam pertandingan.
Selain itu, adaptasi terhadap strategi lawan juga menjadi kunci untuk meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang.
Jangan ubah susunan tim lagi
Setelah Timnas Indonesia mengalami kekalahan dari China, terdapat catatan penting bagi pelatih Shin Tae-yong terkait pemilihan komposisi skuad. Mantan kapten Timnas Indonesia pada Piala Asia 2004 itu menilai bahwa permainan timnas Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan China, namun rotasi pemain yang dilakukan mengakibatkan konsekuensi yang cukup berat.
"Permainan bagus, cuma kurang beruntung saja sama pemain-pemainnya. Kalau kompetisi bisa dirotasi, lha ini kan sebulan sekali, ya sebisa mungkin susunan yang paten dipertahankan. Sudah enggak ada coba-coba lagi," ungkapnya, merujuk pada strategi yang seharusnya lebih konsisten.
"Pak Erick Thohir cari pemain bagus-bagus lho. Memang hak pelatih yang menentukan pemain untuk tampil, tapi sayang kalau diutak-atik lagi. Semoga ke depan dipatenkan lagi skuad intinya."
Pernyataan ini menunjukkan harapannya agar pelatih bisa lebih selektif dalam memilih pemain dan mempertahankan inti skuad untuk meningkatkan performa tim di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan Timnas Indonesia bisa lebih bersaing di level internasional.