Bahaya Perubahan Iklim Bagi Kesehatan Kulit, Tingkatkan Gangguan Kulit Hingga Kanker
Merdeka.com - Seperti diketahui, perubahan iklim yang terjadi saat ini menimbulkan berbagai pengaruh buruk bagi kehidupan. Seperti efek pemanasan global yang dialami kini memicu berbagai bencana alam mengerikan. Mulai dari banjir, kebakaran hutan, hingga kekeringan.
Bukan hanya itu, di kondisi pemanasan global ini juga semakin banyak pencemaran yang terjadi di lingkungan. Mulai dari kualitas udara yang semakin buruk, pencemaran air yang mengurangi suplai untuk kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Jika dibiarkan secara terus menerus, tentu ini akan mempengaruhi kesehatan manusia secara keseluruhan.
Salah satu pengaruh yang perlu diwaspadai adalah kesehatan kulit. Dalam hal ini, kulit merupakan bagian tubuh terbesar, terluas, dan terluar, yang tentu akan menerima dampak paling mudah dari kondisi perubahan iklim. Bahkan, terdapat beberapa gangguan kesehatan kulit yang perlu diwaspadai.
-
Mengapa polusi udara bisa menyebabkan kanker kulit? Polusi udara mengandung zat-zat karsinogenik yang dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi genetik. Mutasi genetik dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, seperti melanoma, karsinoma sel basal, atau karsinoma sel skuamosa.
-
Apa saja dampak polusi udara untuk kulit? Polusi udara dapat menyebabkan kelenjar minyak di wajah tersumbat oleh debu dan kotoran. Kelenjar minyak yang tersumbat dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan tumbuhnya bakteri atau jamur di permukaan kulit. Hal ini dapat menyebabkan jerawat yang meradang dan sulit disembuhkan.
-
Kenapa polusi udara berbahaya untuk kulit? Polusi udara adalah ancaman serius bagi kesehatan kulit Anda. Partikel polutan yang tidak terlihat dapat menembus kulit dan menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kulit yang tampak kusam hingga penuaan dini. Selain itu, polusi dapat memicu peradangan serta jerawat, sehingga kulit kehilangan kilau alaminya.
-
Apa dampak polusi udara pada kulit? Polusi udara dipercaya bisa menyebabkan stres oksidatif pada kulit. Lebih lanjut, hal ini bisa menyebabkan munculnya jerawat, keriput, serta eksim pada anak.
-
Apa penyebab jerawat di usia dewasa? Penyebab jerawat di usia dewasa ini bisa dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Mulai dari kondisi stres, riwayat keluarga dengan genetik kulit berjerawat, hingga penggunaan produk rambut dan kulit yang tidak cocok.
-
Mengapa penyakit kulit meningkat di musim hujan? Kelembaban udara yang tinggi dan banyaknya genangan air di sekitar dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai macam penyakit kulit. Penyakit Kulit di Musim Hujan yang Patut Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya Musim hujan seringkali membawa perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi kondisi kulit manusia. Kelembaban tinggi dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu berbagai masalah kulit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa saja penyakit kulit di musim hujan yang biasa muncul.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit ini bisa memberikan pengaruh pada masalah jerawat, meningkatkan risiko penuaan dini, dan menyebabkan gangguan iritasi dan alergi yang lebih mudah. Lebih parah lagi, bahaya perubahan iklim ini juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit semakin tinggi.
Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui lebih jauh berbagai bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit dan cara-cara mencegahnya. Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum penjelasannya bisa Anda simak.
Bahaya Perubahan Iklim Bagi Kulit: Masalah Jerawat, Tanda-Tanda Penuaan
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit yang pertama dapat menimbulkan masalah jerawat. Dalam hal ini perubahan iklim dapat mengubah keseimbangan kulit secara signifikan. Dengan begitu, risiko kulit lebih sensitif terhadap jerawat semakin tinggi.
Selain itu, perubahan iklim dengan suhu bumi yang semakin meningkat tentu berpengaruh pada peningkatan produksi keringat dan minyak tubuh. Pada kondisi kulit yang berkeringat dan minyak keluar lebih banyak, menjadi ladang subur tumbuhnya jerawat pada kulit.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit berikutnya dapat meningkatkan tanda-tanda penuaan. Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan radiasi UV dan polutan lingkungan yang menyebabkan kerusakan radikal bebas, yang memperparah efek paparan sinar matahari.
Sebuah studi tahun 2019 mencatat bahwa polusi udara meningkatkan stres oksidatif pada kulit dan mengakibatkan atau memperburuk penuaan kulit dini. Penggunaan krim tabir surya pun menjadi kewajiban yang tidak boleh dilewatkan agar kulit tetap sehat dan terlindung dari berbagai efek buruk paparan sinar matahari.
Bahaya Perubahan Iklim Bagi Kulit: Kondidi Kulit kambuh, Penyakit Kulit
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit dapat meningkatkan kambuhnya kondisi penyakit kulit yang dimiliki. Temperatur dan kelembaban yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih banyak keringat, memicu peningkatan munculnya gejala pada orang-orang dengan kondisi eksim dan psoriasis. Ini juga dapat menyebabkan kondisi kulit lain seperti ruam, kutu air, dan gatal-gatal.
Menurut penelitian tahun 2010, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa orang mungkin berisiko lebih tinggi terkena eksim di daerah perkotaan. Ini menunjukkan bahwa polusi berperan penting sebagai salah satu pemicu timbulnya eksim. Selain panas matahari, eksim juga dapat dipicu oleh beberapa daktor lain seperti kualitas udara, asap, hingga alergen seperti serbuk sari.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit yang terakhir dapat memicu beragam penyakit kulit lainnya. Misalnya, saat terjadi bencana banjir akibat perubahan iklim, penyakit kulit akibat paparan air kontaminasi banjir akan semakin umum terjadi. Mulai dari dermatitis kontak, alopecia areata, vitiligo, psoriasis, urtikaria atau gatal-gatal. Bukan hanya itu, dampak banjir juga meningkatkan penyakit menular alinnya, seperti impetigo, campak, demam berdarah, malaria, leish maniasis, dan leptosirosis.
Cara Mencegah
Setelah mengetahui berbagai bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit, terakhir akan dijelaskan beberapa langkah pencegahannya. Pertama, selalu gunakan krim tabir surya setiap hari. Baik Anda beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan. Terlebih bagi Anda yang tinggal di perkotaan, di mana faktor-faktor pemicu masalah kulit semakin banyak. Gunakan tabir surya minimal SPF 30 dan jangan lupa aplikasikan kembali setelah beberapa jam.
Kedua, hindari jam-jam sibuk. Usahakan untuk tetap berada di rumah atau di dalam ruangan di jam-jam terik siang hari. Mulai dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore. Jika Anda tidak dapat menghindari jam-jam tersebut, pertimbangkan untuk memakai tabir surya SPF yang lebih tinggi dan aplikasikan ulang setiap 60-90 menit.
Ketiga, periksa kualitas udara. Sebelum menghabiskan waktu di luar ruangan, periksa kualitas udara. Anda bisa memeriksa kualitas udara melalui situs web atau aplikasi-aplikasi khusus. Menggunakan sistem penyaringan udara di rumah Anda juga merupakan langkah yang sangat baik untuk dilakukan.
Keempat, tetap terhidrasi dengan baik. Usahakan untuk minum air yang cukup selama beraktivitas sehari-hari. Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat meminimalisir kondisi kulit kering dan berbagai masalah kulit lainnya. Selain itu, minum yang cukup juga dapat menjaga elastisitas kulit. Selain itu, imbangi dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral.
Terakhir, kenakan pakaian pelindung dan topi. Kenakan pakaian pelindung yang tepat seperti berlengan panjang saat berada di bawah sinar matahari. Pilihlah warna baju terang, hindari warna baju gelap yang dapat menyerap sinar matahari. Jangan lupa kenakan topi ketika berkegiatan di luar ruangan. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polusi udara tidak hanya dapat terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Baca SelengkapnyaKelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.
Baca SelengkapnyaTinggal di negara tropis menyebabkan sejumlah masalah rentan dialami kulit.
Baca SelengkapnyaAir hujan yang turun dari langit tidak selalu bersih. Air hujan bisa mengandung berbagai kotoran, polutan, bakteri, jamur, atau alergen yang bisa menempel.
Baca SelengkapnyaKondisi pancaroba yang terjadi beberapa waktu terakhir ini menyebabkan cuaca menjadi lembap dan bisa berdampak membuat kulit jadi lebih sensitif.
Baca SelengkapnyaMengenai pendapat sebagian orang bahwa mandi air panas bisa mengatasi gatal, Amelia menuturkan, cara itu justru akan menambah rasa gatal.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSeiring bertambahnya usia, masalah kesehatan yang mungkin kita alami juga berubah.
Baca SelengkapnyaSengatan cuaca panas di luar ruangan bisa menjadi penyebab sejumlah masalah kulit. Ketahui cara penanaganannya.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim merujuk pada perubahan cuaca dan suhu di Bumi. Perubahan ini memengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai cara, termasuk kesehatan.
Baca Selengkapnya