Integritas adalah Kesatuan Pikiran dan Tindakan, Berikut Penjelasannya
Integritas adalah keadaan atau sifat yang menunjukkan keselarasan, keutuhan, dan kejujuran seseorang dalam berperilaku dan bertindak.
Integritas adalah keadaan atau sifat yang menunjukkan keselarasan, keutuhan, dan kejujuran seseorang dalam berperilaku dan bertindak.
Integritas adalah Kesatuan Pikiran dan Tindakan, Berikut Penjelasannya
Integritas adalah keadaan atau sifat yang menunjukkan keselarasan, keutuhan, dan kejujuran seseorang dalam berperilaku dan bertindak.
Seseorang yang memiliki integritas dianggap memiliki kejujuran serta konsistensi antara kata-kata dan tindakan, serta memiliki moralitas dan etika yang kuat. Integritas juga menunjukkan bahwa seseorang mampu bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki tanpa terpengaruh oleh tekanan atau godaan dari luar.
-
Apa arti pakta integritas? Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 49 tahun 2011, pakta integritas dapat dimaknai sebagai berikut,'Dokumen yang berisi pernyataan atau janji kepada diri sendiri tentang komitmen melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.'
-
Kenapa pakta integritas penting? Tujuannya untuk melaksanakan tugas dengan penuh integritas demi menghindari tindakan tidak bermoral seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
-
Bagaimana membuat pakta integritas? Cara membuat pakta integritas yang pertama adalah dengan menggunakan format surat dalam bahasa resmi atau formal.
-
Siapa yang menandatangani Pakta Integritas? PT Pertamina Patra Niaga menandatangani Pakta Integritas dengan Kejaksaan Agung khususnya Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) untuk mengawal proses pembangunan Terminal LPG di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.
-
Siapa yang harus membuat pakta integritas? Pakta yakni berarti perjanjian atau persetujuan tertulis yang dibuat secara khusus oleh seorang calon pejabat publik atau lebih.
-
Bagaimana konsistensi dapat terbentuk dalam diri? Jika berhasil melakukan kebiasaan-kebiasaan kecil ini secara berulang, maka sikap konsisten akan terbentuk secara alami dalam diri.
Dalam lingkup lebih luas, integritas juga mencakup keutuhan dalam sistem, organisasi, atau lembaga, di mana setiap bagian memiliki keterkaitan yang selaras dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Integritas adalah prinsip fundamental dalam hubungan antarmanusia, baik dalam lingkungan pribadi, profesional, maupun sosial. Seseorang atau suatu lembaga yang memiliki integritas akan memberikan kepercayaan, keandalan, dan ketulusan dalam segala aspek kehidupan. Keselarasan antara nilai-nilai, tindakan, dan perilaku merupakan inti dari pengertian integritas.
Apa Itu Integritas?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integritas diartikan sebagai kesatuan yang utuh, utuhnya keadaan, keteguhan sikap, dan disiplin. Dengan demikian, integritas melibatkan keselarasan antara prinsip dan tindakan, serta kesatuan yang utuh dalam menjalankan nilai-nilai.
Untuk menerapkan penilaian integritas diri secara teratur dalam lingkungan kerja, salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan melakukan self-assessment secara berkala.
Hal ini melibatkan refleksi diri terhadap tindakan dan keputusan yang diambil, serta sejauh mana keselarasan tindakan dengan nilai-nilai yang diyakini.
Selain itu, memberikan kesempatan bagi rekan kerja untuk memberikan umpan balik juga dapat menjadi metode penilaian integritas diri yang efektif.
Dengan menerapkan metode ini secara teratur, individu dapat terus memperbaiki dan memperkuat integritas dirinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di lingkungan kerja.
Pengertian Integritas Menurut Para Ahli
Menurut pandangan Ippho Santoso, integritas adalah keselarasan antara pikiran, perkataan, dan tindakan. Integritas juga melibatkan pemenuhan komitmen dan kejujuran dalam segala hal. Di sisi lain, fungsi afektif meliputi kemampuan untuk merasakan emosi, memiliki hati nurani yang kuat, dan harga diri yang tinggi.
Ippho Santoso percaya bahwa integritas dan fungsi afektif saling terkait. Ketika seseorang memiliki integritas yang tinggi, maka hati nurani dan harga diri akan terjaga.
Sementara itu, menurut Andreas Harefa, integritas adalah kunci utama dalam membangun hubungan dan reputasi yang baik.
Dia menjelaskan bahwa integritas terdiri dari tiga kunci yang dapat dicermati, yaitu kejujuran, menghormati komitmen, dan konsistensi dalam tindakan.
Kejujuran adalah fondasi dari integritas, di mana seseorang harus jujur dalam segala hal tanpa terkecuali.
Selain itu, menghormati komitmen juga sangat penting agar seseorang dapat dipercaya dan diandalkan.
Konsistensi dalam tindakan juga merupakan kunci penting, karena dengan konsistensi maka integritas seseorang dapat terlihat jelas.
Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Sikap integritas
Berikut ciri-ciri orang yang memiliki integritas, antara lain:
Terbuka dan Konsisten
Terbuka dan Konsisten merupakan konsep yang sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan integritas di lingkungan kerja. Transparansi berarti memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada orang lain, sementara konsistensi berarti tetap stabil dan tidak berubah-ubah dalam tindakan dan keputusan.
Penerapan kedua konsep ini dapat dilihat dalam kebijakan perusahaan yang transparan mengenai gaji pegawai, proses promosi, atau kebijakan perusahaan lainnya.
Bersikap Objektif
Dalam situasi kerja yang melibatkan penilaian dan pengambilan keputusan, bersikap objektif sangat penting. Bersikap objektif berarti membuat penilaian berdasarkan kriteria yang jelas dan data yang kredibel, bukan berdasarkan preferensi pribadi atau bias.
Pentingnya bersikap objektif untuk memastikan keadilan dalam penilaian dan keputusan yang diambil. Dengan bersikap objektif, kita dapat menghindari perilaku negatif seperti nepotisme dan diskriminasi.
Menjaga Martabat dan Tidak Melakukan Hal yang Tercela
Menjaga martabat dalam lingkungan kerja merupakan hal yang sangat penting. Hal ini mencerminkan integritas dan moralitas seseorang, serta menciptakan suasana kerja yang sehat dan harmonis.
Tindakan tercela seperti suap, pemerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan memiliki dampak yang sangat merugikan, baik bagi individu maupun perusahaan.
Selalu Datang Tepat Waktu
Ketepatan waktu adalah kunci dalam menunjukkan komitmen, konsistensi, dan integritas individu. Ketika seseorang selalu datang tepat waktu, itu menunjukkan bahwa mereka menghormati waktu orang lain dan memiliki komitmen untuk memenuhi kewajiban mereka.
Sikap ini juga mencerminkan konsistensi dalam perilaku dan integritas dalam menjaga janji. Hal ini penting karena orang-orang yang datang tepat waktu biasanya dianggap lebih dapat diandalkan dan dipercaya.
Contoh Bentuk Integritas
Integritas adalah sifat moral yang penting dalam memastikan kejujuran, kejuangan, dan konsistensi dalam perilaku seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, integritas dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berikut:
1. Mengklarifikasi komitmen yang tidak dapat kita buat berdasarkan pada nilai dan prinsip hidup merupakan langkah penting dalam menjaga konsistensi dan integritas diri. Pertama-tama, kita perlu mengidentifikasi nilai dan prinsip hidup yang menjadi landasan dalam membangun komitmen kita.
2. Setiap kali pertemuan berlangsung, penting untuk memastikan bahwa setiap tindakan dan catatan yang ditulis di akhir pertemuan benar-benar jelas dan dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
3. Salah satu kebiasaan baik yang saya terapkan adalah dengan membuat daftar tanggung jawab dan menetapkan prioritas. Saya memastikan untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Saya juga selalu berusaha keras untuk mencapai hasil terbaik dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan, baik itu tanggung jawab kecil maupun besar.