Kecelakaan di Hari yang Sama dengan KA Brantas, Begini Kronologi Ka Kuala Stabas Tabrak Truk Tebu
Kecelakaan yang melibatkan KA Kuala Stabas dengan truk Fuso bermuatan tebu itu diduga akibat truk mati mesin.
Selain kecelekaan KA Brantas yang viral, hal serupa juga menimpa KA Kuala Stabas di Lampung Utara pada hari yang sama.
Kecelakaan di Hari yang Sama dengan KA Brantas, Begini Kronologi KA Kuala Stabas Tabrak Truk Tebu
Kronologi Kecelakaan
Berdasarkan rilis dari PT KAI, KA Kuala Stabas relasi Tanjungkarang - Baturaja menabrak kendaraan jenis truk Fuso yang bermuatan tebu di perlintasan sebidang tanpa palang pintu terjaga pada Selasa (18/7) sekitar pukul 15.10 WIB. Beberapa jam sebelum kecelakaan KA Brantas.
Kronologi kecelakaan bermula saat truk pengangkut tebu bernopol BE 1924 AQ melewati perlintasan kereta di Kecamatan Blambangan Pagar. Saat melewati perlintasan kereta, tiba-tiba truk berwarna putih itu mati mesin tepat di tengah rel kereta api. Di saat bersamaan, KA Kuala Stabas relasi Tanjungkarang - Baturaja melintas, akhirnya tabrakan tidak dapat terhindarkan. Truk yang diduga milik sebuah perusahaan itu sempat terseret sejauh 100 meter. Kondisi truk cukup parah dan sisi depan lokomotif KA Kuala Stabas juga terpantau rusak akibat kecelakaan tersebut.
Tak Ada Korban Jiwa
Sesudah kecelakaan, pihak kepolisian dan PT KAI Divre IV Tanjungkarang langsung melakukan evakuasi. Beruntung, kejadian tersebut seluruh penumpang selamat. Sementara itu, sopir truk mengalami luka ringan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Evakuasi dan Pembersihan Jalur
Mengutip dari situs resmi PT KAI, setelah kecelakaan terjadi pihak KAI Divre IV Tanjungkarang langsung melakukan evakuasi dan pembersihan jalur pasca kecelakaan KA Kuala Stabas dengan truk pengangkut tebu.
Pasca kecelakaan, kondisi lokomotif KA Kuala Stabas mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian depannya. Akibat dari kecelakaan itu, rangkaian kereta pun juga keluar jalur sehingga memicu perjalanan kereta api menjadi terhambat. Pada Rabu (19/7), PT KAI Divre IV Tanjungkarang sudah memastikan bahwa jalur KM 81+0/1 itu sudah normal dan aman untuk dilalui kereta api setelah kecelakaan."Truk dan lokomotif yang menghalangi jalur kereta api sudah dievakuasi sehingga perjalanan KA kembali normal,"
Pelakhar Manager Humas Divre IV Tanjungkarang, M Reza Fahlepi
Pernyataan terkait normalnya jalur KA pasca kecelakaan mengutip dari situs resmi PT KAI, Rabu (19/7).
