Kisah Hidup Baby Huwae, Artis Serba Bisa Berdarah Maluku yang Dekat dengan Presiden Soekarno
Baby Huwae merupakan seorang artis multitalenta. Selain membintangi film, ia pernah menjadi pelatih silat dan peramal
Baby Huwae adalah artis multitalenta. Ia pernah berkiprah menjadi peragawati, perancang busana, penyanyi, pemain film, dan peramal. Pada saat itu, ia juga dekat dengan Presiden Soekarno.
Artis ini memiliki nama lengkap Baby Constance Irene Theresia Huwae. Ia lahir di Rotterdam, Belanda, pada 22 November 1939.
-
Kapan Bung Karno memberi nama baru pada Baby Huawe? Tahun 1964, Bung Karno juga sempat memberikan nama baru pada Baby Huwae, Lokita Purnamasari.
-
Apa yang Bung Karno tanyakan pada Baby Huawe? 'Siapa nama kamu?' tanya Bung Karno pada Baby. Siwabessy menjawab. 'Dia keponakanku,' balas Pak Siwabessy.'Siapa namanya?' tanya Bung Karno.Baby Huawe menjawab takut-takut. 'Baby, Pak'
-
Bagaimana Bung Karno menawari Baby Huawe menjadi pramugari? Bung Karno sampai memberikan surat rekomendasi untuk Baby pada Direktur Garuda Indonesia. Saat itu pendidikan pramugari memang diadakan di bawah Garuda Indonesia.
-
Kenapa Bung Karno menawari Baby Huawe jadi pramugari? 'Ooh gampang sekali, kebetulan Bapak dapat hadiah pesawat terbang Dolok Martimbang. Sudah kamu saja yang menjadi pramugarinya,' tawar Bung Karno.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
Ayahnya berdarah Maluku, sedangkan ibunya berdarah Jerman. Namanya mulai terkenal setelah membintangi film Asmara Dara garapan Usmar Ismail.
Lalu seperti apa sepak terjang Baby Huwae di dunia hiburan Indonesia pada waktu itu? berikut selengkapnya:
Terjun ke Dunia Film
Pada masa remaja, Baby tergabung dalam grup musik The Baby Dolls bersama Rima Melati, Indriati Iskak, dan Gaby Mambo. Ia untuk pertama kalinya bermain film pada tahun 1958. Saat itu ada dua film yang ia bintangi, yaitu Asmara Dara dan Juara Sepatu Roda.
Sejak membintangi film, namanya makin melambung. Ia dekat di lingkungan istana. Apalagi ia merupakan keponakan Menteri Kesehatan saat itu, Gerrit Siwabessy.
Dikutip dari kanal YouTube Penjelajah Waktu, perkenalannya dengan Presiden Soekarno bermula di Bandung pada tahun 1958. Saat itu ia menjadi peragawati dalam acara peragaan batik sekaligus pembukaan taman hiburan dan kolam renang di Bandung.
Punya Nama Baru
Setelah sukses membintangi film Asmara Dara, Soekarno mengundangnya ke istana. Soekarno menawari Baby untuk menjadi pramugari di pesawat kepresidenan Dolok Martimbang. Baby menolak tawaran itu karena tak punya keahlian sebagai pramugari. Kedua orang tua Baby juga menolak tawaran Soekarno.
Meski tawarannya ditolak, Soekarno memberi Baby nama Indonesia. Saat itu ia geram dengan segala nama yang berbau kebarat-baratan. Soekarno mengatakan bahwa namanya tak ubahnya adaptasi dari sifat bayi.
Baby tak mengelak. Ia mengatakan, saat dirinya lahir orang tuanya tak memiliki persediaan untuk nama anak wanita sebab mereka berharap punya anak laki-laki.
Saat itu Soekarno berpikir tak sampai 10 menit. Ia kemudian memanggil ajudannya, Bambang Wijanarko, untuk mencatat nama Baby menjadi Lokita Purnamasari.
Artis Multitalenta
Baby Huwae merupakan artis multitalenta. Selain terjun di dunia akting, ia juga sempat menjadi pelatih silat, karate, dan taekwondo pada awal tahun 1980-an. Saat itu, ia juga dikenal sebagai seorang peramal. Namun ia mengaku bahwa ilmu ramal yang ia miliki hanyalah sebuah hobi.
Pada tahun 1985, ia memilih pensiun sebagai seorang peramal karena kelelahan. Pada November 1986, ia dilarikan ke rumah sakit karena komplikasi penyakit liver, jantung, darah tinggi, dan ginjal. Ia didiagnosis mengalami gagal ginjal. Ia dirawat di berbagai rumah sakit di Jakarta dan Semarang. Ia juga rutin menjalani cuci darah.
Aktris Rima Melati, yang merupakan sahabat Baby, mencoba membantu biaya pengobatan dengan membuat gerakan dana amal pada tahun 1988. Namun pada akhirnya Baby meninggal di Jakarta pada 5 Juni 1989.