Kisahnya Curi Perhatian Pemkab, Begini Nasib Bocah Lumpuh Layu di Deli Serdang
Merdeka.com - Belum lama ini, kisah pilu seorang bocah penderita lumpuh layu, warga Desa Baru Titi Besi, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) curi perhatian publik.
Bocah laki-laki berusia 4 tahun, bernama Rivaldy Syahmanan itu menderita lumpuh layu sejak usia 1 bulan setelah dilahirkan. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan dari Edi Setiawan (40) dan Maisyarah (33).
Kondisi Rivaldy sangat memprihatinkan. Di saat anak-anak normal seusianya sudah mulai bisa berjalan dan bermain, Rivaldy hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Ayahnya, Edi bercerita, Rivaldy sebenarnya lahir dalam kondisi normal. Namun saat usianya sebulan, Ia mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang sebelum akhirnya divonis lumpuh oleh dokter.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Bagaimana kondisi Baby Adzam di rumah sakit? Baby Adzam terlihat dalam kondisi lemas. Anak Sule ini suhu badannya masih naik turun, Perawatan di Rumah Sakit Baby Adzam tampak menjalani perawatan di rumah sakit. Terlihat Baby Adzam tengah diinfus. Ia masih terlihat dalam kondisi lemas.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
"Anakku lahir normal, namun sebulan melahirkan mengalami demam tinggi sampai kejang-kejang. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Lubukpakam. Di sana harus menjalani perawatan selama satu bulan," kata Edi pada Selasa (25/1).
Namun, karena keterbatasan ekonomi, Edi tak mampu melanjutkan pengobatan sang anak. Akhirnya, kondisi Rivaldy ini menyita perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Sedang. Kabarnya, saat ini Rivaldy telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Dibawa ke Rumah Sakit untuk Terapi
Rivaldy akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Amri Tambunan Lubukpakam, oleh perangkat desa dan petugas puskesmas di Kecamatan Galang pada Kamis (27/1).
Camat Galang, M Faisal Nasution mengatakan, Rivaldy dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan terapi. Ia nantinya akan dibawa ke rumah sakit rutin sebulan dua kali.
"Rivaldy setiap bulan menimal 2 kali dibawa terapi. Untuk Kartus Indonesia Sehat dari pemerintah sudah diuruskan dan kini bisa dipakai untuk berobat," sebutnya pada Jumat (28/1).
Meski begitu, Faisal mengajak masyarakat untuk ikut peduli terhadap Rivaldy. Apalagi pemerintah sendiri memiliki keterbatasan dana.
"Pemerintah punya keterbatasan dana, sehingga masyarakat yang memiliki rezeki berlebih tidaklah salah jika meringankan beban masyarakat membutuhkan bantuan di Kecamatan Galang, terlebih lagi Rivaldy," ajaknya.
Kondisi Pilu Rivaldy
Sebelumnya, sang ayah, Edi menceritakan kondisi sang anak saat divonis menderita lumpuh layu oleh dokter. Kondisi itu diketahui usai Rivaldy mengalami panas tinggi atau step. Namun, Edy kemudian memilih membawa pulang Rivaldy untuk menjalani pengobatan terapi secara mandiri.
"Mendengar penyampaian dari dokter, saya memutuskan membawa pulang Rivaldy ke rumah untuk berobat terapi," sebutnya.
Namun, ditengah keterbatasan ekonomi, pengobatan Rivaldy yang seadanya tak kunjung mendatangkan kesembuhan. Maklum, Edi sehari-harinya hanya bekerja sebagai kuli pengangkat pasir di sungai, di mana penghasilannya hanya Rp60 ribu per hari. Tentu saja itu tak cukup untuk membawa Rivaldy berobat ke rumah sakit.
"Aku dulu kerja di ternak ayam, sekarang hanya kuli pengangkat pasir dari sungai dengan penghasilan Rp60 ribu per hari. Pendapatan tentu tidak mencukupi buat biaya kebutuhan Rivaldy seperti membeli susu, pempers dan membawa berobat terapi," katanya.
Sudah menderita lumpuh, Rivaldy harus menerima kenyataan pahit soal dirinya yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibu kandungnya, lantaran sang ibu pergi meninggalkannya. Ibu kandungnya saat ini diketahui telah menikah lagi.
"Dia (Maisyarah) pergi meninggalkan rumah pada bulan April 2021, alasan kerja ke Siantar. Ternyata sudah menikah lagi dengan orang lain padahal belum resmi bercerai," ujar Edi. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaBaby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Begini kondisinya kini.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit paralisis periodic hypokalemia atau kelumpuhan secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAyah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca Selengkapnya