Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisahnya Curi Perhatian Pemkab, Begini Nasib Bocah Lumpuh Layu di Deli Serdang

Kisahnya Curi Perhatian Pemkab, Begini Nasib Bocah Lumpuh Layu di Deli Serdang Ilustrasi pasien anak. ©Shutterstock.com/Channarong Meesuk

Merdeka.com - Belum lama ini, kisah pilu seorang bocah penderita lumpuh layu, warga Desa Baru Titi Besi, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) curi perhatian publik.

Bocah laki-laki berusia 4 tahun, bernama Rivaldy Syahmanan itu menderita lumpuh layu sejak usia 1 bulan setelah dilahirkan. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan dari Edi Setiawan (40) dan Maisyarah (33).

Kondisi Rivaldy sangat memprihatinkan. Di saat anak-anak normal seusianya sudah mulai bisa berjalan dan bermain, Rivaldy hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Ayahnya, Edi bercerita, Rivaldy sebenarnya lahir dalam kondisi normal. Namun saat usianya sebulan, Ia mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang sebelum akhirnya divonis lumpuh oleh dokter.

"Anakku lahir normal, namun sebulan melahirkan mengalami demam tinggi sampai kejang-kejang. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Lubukpakam. Di sana harus menjalani perawatan selama satu bulan," kata Edi pada Selasa (25/1).

Namun, karena keterbatasan ekonomi, Edi tak mampu melanjutkan pengobatan sang anak. Akhirnya, kondisi Rivaldy ini menyita perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Sedang. Kabarnya, saat ini Rivaldy telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.

Dibawa ke Rumah Sakit untuk Terapi

Rivaldy akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Amri Tambunan Lubukpakam, oleh perangkat desa dan petugas puskesmas di Kecamatan Galang pada Kamis (27/1).

Camat Galang, M Faisal Nasution mengatakan, Rivaldy dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan terapi. Ia nantinya akan dibawa ke rumah sakit rutin sebulan dua kali.

"Rivaldy setiap bulan menimal 2 kali dibawa terapi. Untuk Kartus Indonesia Sehat dari pemerintah sudah diuruskan dan kini bisa dipakai untuk berobat," sebutnya pada Jumat (28/1).

Meski begitu, Faisal mengajak masyarakat untuk ikut peduli terhadap Rivaldy. Apalagi pemerintah sendiri memiliki keterbatasan dana.

"Pemerintah punya keterbatasan dana, sehingga masyarakat yang memiliki rezeki berlebih tidaklah salah jika meringankan beban masyarakat membutuhkan bantuan di Kecamatan Galang, terlebih lagi Rivaldy," ajaknya.

Kondisi Pilu Rivaldy

Sebelumnya, sang ayah, Edi menceritakan kondisi sang anak saat divonis menderita lumpuh layu oleh dokter. Kondisi itu diketahui usai Rivaldy mengalami panas tinggi atau step. Namun, Edy kemudian memilih membawa pulang Rivaldy untuk menjalani pengobatan terapi secara mandiri.

"Mendengar penyampaian dari dokter, saya memutuskan membawa pulang Rivaldy ke rumah untuk berobat terapi," sebutnya.

Namun, ditengah keterbatasan ekonomi, pengobatan Rivaldy yang seadanya tak kunjung mendatangkan kesembuhan. Maklum, Edi sehari-harinya hanya bekerja sebagai kuli pengangkat pasir di sungai, di mana penghasilannya hanya Rp60 ribu per hari. Tentu saja itu tak cukup untuk membawa Rivaldy berobat ke rumah sakit.

"Aku dulu kerja di ternak ayam, sekarang hanya kuli pengangkat pasir dari sungai dengan penghasilan Rp60 ribu per hari. Pendapatan tentu tidak mencukupi buat biaya kebutuhan Rivaldy seperti membeli susu, pempers dan membawa berobat terapi," katanya.

Sudah menderita lumpuh, Rivaldy harus menerima kenyataan pahit soal dirinya yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibu kandungnya, lantaran sang ibu pergi meninggalkannya. Ibu kandungnya saat ini diketahui telah menikah lagi.

"Dia (Maisyarah) pergi meninggalkan rumah pada bulan April 2021, alasan kerja ke Siantar. Ternyata sudah menikah lagi dengan orang lain padahal belum resmi bercerai," ujar Edi. (mdk/far)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani

Bocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.

Baca Selengkapnya
Heboh Bayi Perempuan Dilahirkan di Teras Musala, Begini Kejadiannya
Heboh Bayi Perempuan Dilahirkan di Teras Musala, Begini Kejadiannya

Saksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.

Baca Selengkapnya
Baby Adzam Anak Nathalie Holscher dan Sule Kini Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kondisinya
Baby Adzam Anak Nathalie Holscher dan Sule Kini Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Begini kondisinya kini.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Tim SAR Berhasil Evakuasi Balita Korban Banjir di Demak, Tiga Hari Bertahan di Rumah
Momen Haru Tim SAR Berhasil Evakuasi Balita Korban Banjir di Demak, Tiga Hari Bertahan di Rumah

Balita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.

Baca Selengkapnya
Kerap Beri Pertolongan Medis, Momen Bidan Ditandu Warga Desa selama 5 Jam karena Lumpuh Tiba-tiba Ini Bikin Haru
Kerap Beri Pertolongan Medis, Momen Bidan Ditandu Warga Desa selama 5 Jam karena Lumpuh Tiba-tiba Ini Bikin Haru

Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit paralisis periodic hypokalemia atau kelumpuhan secara tiba-tiba.

Baca Selengkapnya
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Miris, Remaja Putri di Ogan Ilir Terpaksa Putus Sekolah dan Tak Bisa Berobat Akibat Gizi Buruk
Miris, Remaja Putri di Ogan Ilir Terpaksa Putus Sekolah dan Tak Bisa Berobat Akibat Gizi Buruk

Ayah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.

Baca Selengkapnya
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu

RSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Bayi Perempuan Dibuang di Teras Rumah Warga Aceh Besar
Bayi Perempuan Dibuang di Teras Rumah Warga Aceh Besar

Polisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.

Baca Selengkapnya