Mengenal Kelemahan Dak Keraton, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Merdeka.com - Dak keraton atau keramik keraton merupakan material bangunan yang terbuat dari tanah liat. Meski terbuat dari tanah liat, namun berkualitas setara dengan beton. Hal ini yang kemudian banyak orang menggunakan dak keraton untuk bangunan bertingkat.
Material yang terbuat dari tanah liat ini dibentuk menyerupai balok bata dengan ukuran 25 x 20 x 10 cm. Berbeda dengan batu bata, dak keraton diperkuat oleh rangka konstruksi di bagian tengahnya sehingga dinilai cukup kokoh.
Dibanding dengan cor beton konvensional, dak keraton dinilai lebih hemat pemakaian material. Selain itu, kualitas dari dak keraton ini juga layak diperhitungkan. Kendati demikian, ada sejumlah kelemahan dak keraton yang penting diketahui sebelum menggunakannya.
-
Mengapa artefak tanah liat ditemukan di bangunan tersebut? 'Bejana dan kendi ini ditempatkan di sini sebelum situs tersebut ditinggalkan secara permanen. Tanda-tanda bejana terbakar dan saling bertumpuk menunjukkan bahwa analisis isinya di masa depan dapat mengungkap apakah bejana tersebut berisi minyak, air, biji-bijian, atau minyak eksotik,' papar IAA.
-
Bagaimana ornamen keramik disusun di Keraton Kasepuhan? Keramik ditumpuk dalam beberapa susunan, kemudian di bagian atasnya dibuat mengerucut layaknya kubah masjid.
-
Bagaimana Kawah Keramikan terbentuk? Gunung Ratu pernah meletus pada tahun 1933. Dari letusan itulah yang diyakini masyarakat sekitar telah membentuk empat danau beserta sumber air panasnya dengan lempeng yang sudah mengeras.
-
Kenapa keramik seramik pas buat lantai kamar mandi? Keramik seramik dikenal dengan koefisien gesekannya yang tinggi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk kamar mandi. Dengan daya cengkeram yang lebih baik, risiko terpeleset dapat diminimalisir.
-
Apa isi dari ornamen keramik di Keraton Kasepuhan? Di keramik itu tergambar secara jelas tentang kisah masa lalu kebudayaan Kristen di Eropa seperti Tuhan Yesus yang memanggul salib, gereja dan proses penyaliban.
-
Mengapa Keraton Kasepuhan menerima ornamen keramik Al Kitab? VOC yang mengakomodir berbagai perdagangan internasional di Indonesia berhasil menjalankan misi dengan baik, salah satunya karena bantuan dari Keraton Kasepuhan.
Berikut beberapa kelemahan dak keraton yang merdeka.com lansir dari ilmubeton dan sumber lainnya:
Kelemahan Dak Keraton
© Mailone
Keramik keraton atau dak keraton memang memiliki beragam kelebihan dibanding dengan material lainnya. Kendati demikian, ada sejumlah kelemahan dak keraton, di antaranya:
Tidak Bisa Menahan Beban Terlalu Berat
Salah satu kelemahan dak keraton adalah tidak bisa menahan beban terlalu berat. Dibanding dengan cor beton konvensional, dak keraton memiliki kelemahan tidak bisa menahan beban terlalu berat sehingga hanya cocok untuk bangunan bertingkat rendah saja.
Selain itu, dak keraton tidak sama seperti dak beton konvensional. Pasalnya, dak keraton memiliki maksimum bentang 4 meter sehingga tidak cocok untuk bangunan bentang lebar.
Kualitasnya Terbatas
Kelemahan dak keraton selanjutnya adalah tingkat kualitasnya terbatas. Dak beton konvensional terdiri dari berbagai mutu kualitas yang bisa diterapkan sesuai tujuan pembangunan. Untuk menopang beban yang sangat berat pun dak ini masih bisa diandalkan karena hanya tinggal menyesuaikan kualitas dengan komposisi bahan-bahan penyusunnya.
Namun, dak keraton memiliki rentang kualitas yang sangat terbatas. Umumnya, kualitas dak keramik beton yang sering dipakai untuk rumah setara dengan dak beton K175 yang mempunyai tegangan izin terberat sebesar 55 kg/cm2.
Bentangan Maksimumnya Sempit
Kelemahan dak keraton lainnya, yaitu bentangan maksimumnya relatif sempit. Lebih amannya, dak keraton hanya bisa dibentangkan sejauh 4 meter. Jika ingin membuat bentangan yang lebih dari ukuran tersebut, di bagian bawah dak ini perlu dipasang yang lebih dari ukuran tersebut, maka di bagian dak ini perlu dipasang balok dan kolom sebagai penyangga strukturnya.
Kelebihan Dak Keraton
©2023 SIBAMBO Studio
Terlepas dari kelemahan dak keraton, ada sejumlah kelebihan yang dimilikinya. Berikut beberapa kelebihan dak keraton, antara lain:
Hemat Penggunaan Material
Kelebihan dak keraton yang pertama adalah hemat penggunaan material. Pada bangunan bertingkat, acap memerlukan beragam material tambahan, seperti papan cor. Papan cor ini biasanya digunakan untuk membuat beton pada lantai bangunan bertingkat.
Namun, bila menggunakan keramik keraton, diketahui bahwa penggunaan papan cor akan jauh lebih hemat. Sebab, papan cor hanya digunakan pada kolom sisi keramik keraton saja. Hal ini memungkinkan Anda lebih hemat penggunaan material.
Tidak Banyak Tiang Penyangga
Kelebihan dak keraton yang paling utama adalah tidak banyak tiang penyangga. Pasalnya, ketika digunakan untuk bangunan bertingkat, biasanya hanya memerlukan tiang penyangga sedikit atau bahkan tidak menggunakan tiang penyangga.
Tiang penyangga ini berperan penting untuk menahan pada bagian papan cor. Namun, karena keramik beton tidak membutuhkan papan cor, maka penggunaan tiang penyangga jauh lebih efisien.
Lebih Ringan
Kelebihan dak keraton selanjutnya adalah materialnya lebih ringan berkisar 180 hingga 225kg/m2. Ini berbeda dengan cor biasanya yang dapat memiliki berat hampir dua kali lipatnya. Beban keramik beton yang ringan tersebut juga dipengaruhi oleh adanya rongga pada bahannya. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teras depan rumah diibaratkan seperti wajah utama yang menjadi daya tarik visual dari sebuah hunian.
Baca SelengkapnyaLantai garasi harus memiliki kekuatan untuk menahan beban berat, seperti kendaraan dll, serta tahan terhadap keausan akibat penggunaan sehari-hari
Baca SelengkapnyaKeramik lantai kamar mandi harus memiliki ketahanan terhadap air, kelembaban, dan bahan kimia yang sering digunakan.
Baca SelengkapnyaAtap memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, atap genteng tanah liat menawarkan kemampuan isolasi yang sangat baik
Baca SelengkapnyaSerumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
Baca SelengkapnyaTeknologi beton di Candi Blandongan disebut sebagai yang pertama di Nusantara.
Baca SelengkapnyaKedua material tersebut menawarkan kelebihan dan kekurangan yang unik,
Baca Selengkapnya