Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun, Intip Perjalanan Karier Nomo Koeswoyo
Merdeka.com - Kabar duka datang dari dunia musik Tanah Air yang harus kehilangan salah satu musisi legendaris yakni Nomo Koeswoyo. Ya, pemilik nama asli Koesnomo bin Koeswoyo dikabarkan telah meninggal dunia pada Rabu (15/3) kemarin sekitar pukul 19.30 WIB di kediamannya di Jalan Soekarno Hatta, Magelang, Jawa Tengah.
Salah satu personel Koes Bersaudara ini menghembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun. Kabar tersebut dibenarkan oleh musisi Damon Koeswoyo, keponakan dari Nomo Koeswoyo sendiri. Rencananya, Nomo akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
Seperti yang diketahui, Nomo Koeswoyo merupakan musisi legendaris Tanah Air yang pernah bersinar bersama Koes Bersaudara. Berikut intip perjalanan karier Nomo Koeswoyo yang dirangkum dari berbagai sumber.
Awal Karier
©2023 Merdeka.com/ Instagram @koesnomo_koeswoyo
Nomo Koeswoyo mengawali kariernya di dunia musik bersama Koes Bersaudara yang dulunya bernama Kus Borther pada 1958 silam.
Saat itu, grup band Kus Brother beranggotakan kakak beradik yang terdiri dari lima orang keluarga Koeswoyo yakni Nomo Koeswoyo sebagai drum, Jon Koeswoyo pada bass, Tonny Koeswoyo pada gitar serta Yon Koeswoyo dan Yok Koeswoyo pada vokal.
Nomo merupakan anggota terakhir yang tergabung dalam grup band tersebut. Mereka juga berhasil merilis album pertamanya pada 1962 silam.
Koes Bersaudara Terbentuk©2023 Merdeka.com/ Instagram @koesnomo_koeswoyo
Tak hanya itu, band tersebut juga memakai seseorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama Jan Mintaraga sebagai gitaris dan Tommy Darmo sebagai gitaris juga awalnya. Setelah kedua personel band dari luar keluarga ini mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi Koes Bersaudara pada tahun 1963.
Selang setahun kemudian kakak tertua mereka yakni Jon Koeswoyo ikut mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Alhasil, mereka berhasil merilis beberapa album yang termasuk hits pada masanya.
Memutuskan Keluar
Liputan6.com
Seiring berjalannya waktu, Nomo Koeswoyo akhirnya juga hengkang dari grup band yang membesarkan namanya dan fokus untuk menjalankan bisnis. Posisi drummer yang ditinggalkannya itu kemudian digantikan oleh Kasmuri atau yang dikenal dengan Murry.
Pergantian tersebut rupanya menimbulkan masalah lantaran sang adik Yok Koeswoyo yang merasa keberatan dengan keberadaan orang luar dalam band keluarganya itu. Hingga pada akhirnya Yok juga ikut hengkang dari band tersebut.
Bentuk Band Baru Bernama No Koes©2023 Merdeka.com/ Instagram @koesplus.indonesia
Setelah meninggalkan posisinya pada 1969 lalu, Nomo kembali terjun ke dunia musik pada tahun 1973 bersama dengan para musisi ternama pada era tersebut. Grup musik tersebut di beri nama No Koes.
Grup Band No Koes sempat menjadi hits pada masa itu lewat album perdananya bertajuk Sok Tahu hingga meraih kesuksesan di berbagai festival musik nasional pada tahun 1970an.
Sempat Redup
©2023 Merdeka.com/ Instagram @koesnomo_koeswoyo
Grup No Koes sempat redup pada era 1980-an, tetap sempat dihidupkan kembali oleh Nomo pada 1990-an awal hingga awal periode 2000-an dengan formasi personel yang berbeda-beda.
Selain No Koes, ia juga sempat tergabung ke grup lain yang diberi nama NoBo namun grup tersebut terbilang cukup singkat keberadaannya dan tiba-tiba hilang dari dunia musik Tanah Air.
Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun©2023 Merdeka.com/ Instagram @koesplus.indonesia
Seiring berjalannya waktu, Nomo yang usianya sudah tak muda lagi memutuskan untuk pensiun dari dunia musik dan sempat terjun ke dunia politik.
Seiring berjalannya waktu, namanya seakan jarang tersorot hingga pada akhirnya Nomo meninggal dunia pada
Rabu (15/3) kemarin saat dirinya menginjak usia 85 tahun. Kepergian mendiang pun juga menjadi duka mendalam bagi para penggemar, rekan serta keluarga tercinta. (mdk/frd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelantun lagu 'Kebyar-kebyar' ini dikenal sebagai seniman nyentrik
Baca SelengkapnyaGriya Moeziek jadi tempat nostalgia yang asyik di wilayah Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBoediono datang ditemani istrinya Herawati Boediono.
Baca SelengkapnyaDono Warkop DKI merupakan salah satu anggota dari grup lawak legendaris Warkop DKI, yang terkenal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntip potret rumah istri pertama maestro campur sari Indonesia, mendingan Didi Kempot.
Baca SelengkapnyaSosok Rofiqoh Darto Wahab tak bisa dilepaskan dari sejarah permusikan di Indonesia. Dia merupakan seorang pelopor kasidah modern.
Baca SelengkapnyaSang ayah meninggal dunia dalam keadaan tenang tanpa merasakan sakit dan dikelilingi keluarga tercinta.
Baca SelengkapnyaKata-kata Selamat Hari Musik Nasional 2024 merupakan bentuk apresiasi kepada para seniman, musisi, dan semua individu yang terlibat dalam industri musik.
Baca SelengkapnyaMooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu meninggal dunia di usia 96 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas putri Sang Proklamator hadiri pemakaman suaminya.
Baca SelengkapnyaBakat alaminya dalam hal karawitan telah terlihat sejak ia masih belia.
Baca SelengkapnyaTokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.
Baca Selengkapnya