Penyakit Ain adalah Gangguan yang Dipercaya dalam Islam, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Bagi umat muslim, penyakit ain bukanlah sesuatu yang asing. Meski tidak dikenal dalam dunia medis, namun umat Islam mempercayainya terutama karena beberapa hadist menyebutkannya.
Penyakit ain adalah penyakit yang mengacu pada bahaya yang menimpa seseorang karena kecemburuan orang lain terhadap mereka. Bahaya ini berasal dari mata jahat yang melihat korbannya. Disertai perasaan iri dan dengki, terkadang kekaguman yang berlebihan terhadap apa yang dilihatnya.
Rasullah saw berkata, “Mata jahat itu nyata, dan jika ada sesuatu yang melampaui ketetapan Ilahi (Al-Qadar) itu akan menjadi mata jahat” (Muslim no. 2188)
-
Apa itu Penyakit Ain? Penyakit ain adalah suatu penyakit yang bukan seperti penyakit fisik maupun rohani yang biasa diketahui masyarakat, tetapi langsung memberi perubahan terhadap fisik seseorang tanpa disadari seseorang yang terkena penyakit tersebut.
-
Bagaimana penyakit Ain terjadi? Penyakit ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad akan memiliki pandangan yang penuh kebencian.
-
Bagaimana Penyakit Ain bisa terjadi? Penyakit ain bersal dari kekaguman seseorang yang melihat sesuatu, kemudian diikuti oleh jiwanya yang keji dan dengan menggunakan tatapan matanya, mereka menyampaikan racun yang ada pada jiwanya kepada orang yang dilihat.
-
Kenapa Penyakit Ain berbahaya? Penyakit ain bisa mengganggu kehidupan manusia, baik secara fisik dan psikologis.
-
Mengapa Penyakit Ain berbahaya? Penyakit ain sangat berbahaya karena kemunculannya tidak disadari, namun bisa menyebabkan gangguan fisik hingga mengakibatkan kematian bagi korbannya.
Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya tentang penyakit Ain dalam Islam beserta cara mengatasinya:
Mengenal Penyakit Ain
Penyakit Ain ( al-ayn dalam bahasa Arab) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemalangan yang ditularkan dari satu orang ke orang lain karena cemburu atau iri.
Penyakit ain juga disebut dengan kena mata, mata jahat, atau evil eye. Penyakit ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata. Sebuah pandangan mata yang menyebabkan penyakit ain adalah pandangan yang diikuti respons jiwa yang negatif.
Kemalangan yang dialami korban dapat bermanifestasi sebagai penyakit, kehilangan kekayaan atau keluarga, atau nasib buruk secara umum. Orang yang menyebabkan mata jahat mungkin melakukannya dengan atau tanpa niat.
Nabi Suci (SAW) telah diperingatkan oleh Allah (SWT) tentang efek berbahaya dari mata jahat dan memerintahkan nabi-Nya untuk berlindung kepada-Nya.
“Katakan," Aku mencari perlindungan kepada Tuhan fajar… Dan dari kejahatan pencemburu saat dia iri." (Al-Quran 113: 1-5)
Sebagai Muslim, untuk memutuskan apakah sesuatu itu nyata atau takhayul, kita harus berpegang pada Alquran dan praktik serta kepercayaan Nabi Muhammad (Hadits) yang tercatat. Alquran menjelaskan:
“Dan orang-orang kafir yang bertekad untuk menyangkal kebenaran, akan membunuhmu dengan mata mereka setiap kali mereka mendengar pesan ini. Dan mereka berkata, Sesungguhnya dia [Muhammad] adalah seorang yang kerasukan! "(Quran 68:51).
“Katakan: Aku berlindung dengan Penguasa Fajar, dari kejahatan makhluk-makhluk- Nya; dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita; dari kejahatantukang shir yang menghembus pada buhul-buhul; dan dari kejahatan orang yang iri karena dia mempraktekkan iri hati"(Quran 113: 1-5).
Penyebab Penyakit Ain
Sayangnya, beberapa Muslim menyalahkan setiap hal kecil yang tidak beres dalam hidup mereka menjadi penyebab dari penyakit Ain. Orang-orang dituduh “memperhatikan” seseorang tanpa dasar apapun.
Bahkan mungkin ada contoh ketika penyebab biologis, seperti penyakit mental, dikaitkan dengan penyakit Ain dan karenanya perawatan medis yang baik tidak diusahakan sebaik mungkin.
Seseorang harus berhati-hati untuk mengetahui bahwa ada kelainan biologis yang dapat menyebabkan gejala tertentu, dan merupakan kewajiban kita untuk mencari pertolongan medis untuk penyakit tersebut. Kita juga harus menyadari bahwa ketika ada sesuatu yang “salah” dalam hidup kita, kita mungkin menghadapi ujian dari Allah, dan perlu menanggapi dengan refleksi dan pertobatan, bukan menyalahkan menurut laman Learn Religions.
Apakah itu mata iblis atau penyebab lain, tidak ada yang akan menyentuh hidup kita tanpa Qadr Allah di belakangnya. Kita harus memiliki keyakinan bahwa banyak hal terjadi dalam hidup kita karena suatu alasan, dan tidak menjadi terlalu terobsesi dengan kemungkinan efek mata jahat.
Terobsesi atau menjadi paranoid tentang mata jahat itu sendiri merupakan penyakit (waswaas), karena menghalangi kita untuk berpikir positif tentang rencana Allah bagi kita.
Meskipun kita mungkin mengambil tindakan untuk membantu memperkuat iman kita dan melindungi diri kita dari kejahatan ini, kita tidak dapat membiarkan diri kita diambil alih oleh bisikan Setan. Hanya Allah yang dapat meredakan kesusahan kita, dan kita harus mencari perlindungan hanya dari-Nya.
Cara Mengatasi Penyakit Ain
Mereka yang dekat dengan Allah (SWT), yang membaca Al-Qur'an dan melakukan Dzikir setiap hari memiliki kemungkinan yang jauh lebih rendah untuk terkena mata jahat dan efeknya yang berbahaya. Menurut tradisi kenabian, sarana perlindungan terbesar dari mata jahat terletak pada bacaan berikut ini menurut laman Islamic Finder:
Biasakan membaca Surah al-Falaq, Surah an-Naas dan Surah al-Ikhlaas di pagi dan sore hari setiap hari. Menurut sebuah hadits:
Nabi berkata:
Qul Hoo wAllahu Ahad' dan Muwaidaitain'[al-Falaq dan an-Naas] ketika Anda memasuki malam dan ketika Anda bangun di pagi hari tiga kali dan itu akan melindungi Anda dari segalanya.” (Tirmidzi 3575)
Selain itu, Nabi (SAW) juga mengajari kita beberapa Doa lain yang harus dibaca untuk mencari perlindungan Allah (SWT) dari kejahatan yang ada di dunia ini.
Di antara doa shahih untuk perlindungan yang telah diriwayatkan dari Nabi (SAW) adalah:
"A oodhu bi kalimaat Allaah al-taammaati min syarri maa khalaq" (Saya mencari perlindungan dalam kata-kata Allah yang sempurna dari kejahatan yang telah Dia ciptakan)." (Muslim 4881)
Seseorang harus melakukan dzikir kepada Allah (SWT) (Dzikir) sebanyak yang dia bisa di siang dan sore hari, terutama sebelum tidur. Dzikir, pada dasarnya, berfungsi sebagai baju besi bagi orang beriman dan melindungi dia dari kejahatan yang mungkin mencoba menyusup ke baju besi itu.
Karenanya, kita harus berjuang untuk berdzikir dan menggunakan ruqyah, sebagaimana yang digariskan oleh Nabi (SAW), untuk menjaga diri.
Diriwayatkan bahwa 'Aa'ishah bersabda:
"Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) memerintahkan saya, atau dia memerintahkan (orang-orang) untuk menggunakan ruqyah untuk menangani mata jahat." (Bukhari 5297)
Allah (SWT) telah memberikan kepada pengikut-Nya alat untuk memerangi efek mata jahat dan kita harus membiasakan untuk menerapkan alat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari untuk mencegah mata jahat mempengaruhi kita dan keluarga kita.
Perlindungan terbaik terhadap mata jahat adalah yang mendekatkan seseorang kepada Allah melalui dzikir, doa, dan membaca Alquran. Pemulihan ini dapat ditemukan dalam sumber otentik hukum Islam, bukan dari rumor, desas-desus, atau tradisi yang tidak Islami.
Berdoa untuk berkah bagi orang lain: Muslim sering mengucapkan "masha Allah" ketika memuji atau mengagumi seseorang atau sesuatu, sebagai pengingat bagi diri mereka sendiri dan orang lain bahwa semua hal baik datang dari Allah.
Cemburu dan iri hati jangan sampai masuk ke dalam hati orang yang beriman bahwa Allah telah menganugerahkan nikmat kepada manusia sesuai dengan kehendak-Nya.
Ruqyah: Ini mengacu pada penggunaan kata-kata dari Alquran yang diucapkan sebagai cara untuk menyembuhkan orang yang menderita. Membaca ruqyah, seperti yang dinasehati oleh Nabi Muhammad, memiliki efek memperkuat keimanan seorang mukmin, dan mengingatkan dia akan kekuasaan Allah.
Kekuatan pikiran dan iman yang diperbarui ini dapat membantu seseorang untuk melawan atau melawan kejahatan atau penyakit apa pun yang diarahkan padanya. Allah berfirman dalam Al Qur'an, "Kami menurunkan tahap demi tahap dalam Al Qur'an, yang merupakan penyembuhan dan rahmat bagi mereka yang beriman…" (17:82). Ayat-ayat yang direkomendasikan untuk dibaca meliputi:
Jika Anda mendaraskan ruqyah untuk orang lain, Anda dapat menambahkan: “Bismillaahi arqeeka min kulli shay in yu dheeka, min sharri kulli nafsin aw aynin haasid Allaahu yashfeek, bismillaahi arqeek (Dengan nama Allah saya melakukan ruqyah untuk Anda, dari segala sesuatu yang merugikan Anda, dari kejahatan setiap jiwa atau mata iri semoga Allah menyembuhkan Anda. Dengan nama Allah saya melakukan ruqyah untuk Anda).
Air: Jika orang yang mengarahkan mata jahat dikenali, dianjurkan juga untuk menyuruh orang itu berwudhu, dan kemudian menuangkan air ke atas orang yang menderita untuk menyingkirkan kejahatan itu. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit ain berkaitan dengan rasa iri dengki, yang berawal dari pandangan mata.
Baca SelengkapnyaPenyakit ain dapat terjadi siapa saja, sehingga perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaNabi Muhammad SAW bersabda sepertiga dari penghuni kubur matinya karena mata.
Baca SelengkapnyaDoa terhindar dari penyakit berbahaya ini bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim.
Baca SelengkapnyaRihul ahmar atau penyakit angin duduk ternyata bisa disembuhkan lewat doa yang diajarkan Rasulullah SAW ini.
Baca SelengkapnyaSakit dianggap sebagai salah satu ujian yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya.
Baca SelengkapnyaCara mengamalkan doa rihul ahmar ini perlu diketahui. Rihul Ahmar adalah doa untuk memohon kesembuhan penyakit angin duduk.
Baca SelengkapnyaAngin duduk sering kali ditandai dengan rasa nyeri di dada akibat kurangnya pasokan darah ke jantung.
Baca SelengkapnyaMembaca doa merupakan cara untuk memohon pertolongan dan rahmat Allah SWT.
Baca SelengkapnyaSakit merupakan ujian dari Allah yang memiliki banyak hikmah kebaikan.
Baca SelengkapnyaBacaan doa mohon kesembuhan bisa dipanjatkan untuk mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaGangguan jin & penyakit ain, fenomena diakui dalam kepercayaan spiritual & budaya.
Baca Selengkapnya